Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (27/5) sore ditutup melemah di tengah penguatan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup melemah 45,95 poin atau 0,64% ke posisi 7.176,41.
Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 6,04 poin atau 0,68% ke posisi 889,79. "Sentimen eksternal dan internal membayangi pergerakan indeks IHSG," kata Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Dari mancanegara, bursa regional Asia dibayangi oleh berkurangnya ekspektasi penurunan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed. Ini terutama setelah risalah pertemuan The Fed pada Mei 2024 yang mengungkapkan kekhawatiran inflasi yang sedang berlangsung dengan beberapa pejabat cenderung menaikkan suku bunga.
Baca juga : IHSG Diprediksi Menguat Nantikan Pidato Pejabat FOMC
Dalam pandangan risalah itu, para petinggi The Fed masih mempertahankan suku bunga tinggi dalam jangka waktu yang belum ditentukan, karena keraguan suku bunga yang berlaku mampu menurunkan inflasi atau tidak. Hal tersebut dilatarbelakangi sikap dari Gubernur The Fed Jerome Powell dan pejabat lain The Fed menekankan perlu lebih banyak bukti bahwa inflasi berada pada jalur yang berkelanjutan menuju target 2% yang ditetapkan The Fed sebelum memangkas suku bunga acuan.
Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi pada 2024 sekitar 4,7% hingga 5,5%. Ini yang dilatarbelakangi oleh pertumbuhan ekonomi kuartal I 2024 sebesar 5,11%.
Dibuka melemah, IHSG betah di teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Baca juga : IHSG Menguat Seiring Bank Sentral Tiongkok Turunkan Suku Bunga
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, dua sektor meningkat yaitu dipimpin teknologi sebesar 2,36% diikuti oleh barang konsumen primer yang turun sebesar 0,07%. Sedangkan sembilan sektor terkoreksi yaitu properti turun paling dalam minus 1,68% diikuti barang baku dan infrastruktur yang minus 1,52% dan minus 1,29%.
Saham-saham perusahaan yang mengalami penguatan terbesar yaitu TAXI, AMMN, PNLF, PPRI, dan SSIA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni IOTF, PTRO, CUAN, BRPT, dan SURI.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.299.214 kali transaksi. Jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,04 miliar lembar senilai Rp14,80 triliun. Nilai sebanyak 207 saham naik, 367 saham menurun, dan 205 tidak bergerak.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei menguat 253,89 poin atau 0,66% ke 38,900,00; indeks Hang Seng menguat 218,41 poin atau 1,17% ke 18.827,34; indeks Shanghai menguat 35,16 poin atau 1,14% ke 3.124,04; dan indeks Strait Times menguat 3,70 poin atau 0,11% ke 3.320,27. (Ant/Z-2)
The Fed mempertahankan suku bunga dengan kisaran 4,25%-4,5%, meski ada tekanan dari Presiden AS Donald Trump.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat sejarah dengan menembus level psikologis 8.000 pada perdagangan Jumat (15/8).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat pada Jumat (15/8), di jelang pembacaan nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2026.
INDEKS harga saham gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada penutupan perdagangan Rabu, 14 Agustus 2025. IHSG naik hingga mendekati level psikologis 8.000.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 14 Agustus 2025, dibuka menguat 29,63 poin atau 0,38% ke posisi 7.922,54.
Tren positif indeks harga saham gabungan (IHSG) berlanjut dengan melonjak 2,4% ke level 7.792 pada penutupan perdagangan Selasa (12/8).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 13 Agustus 2025, dibuka menguat 54,39 poin atau 0,70% ke posisi 7.846,09.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved