Headline
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.
Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.
POTENSI penurunan tingkat suku bunga AS Fed Fund Rate pada Maret masih menjadi sesuatu yang belum pasti, tapi dianggap pasti oleh pasar, sehingga membuat saham-saham AS rontok semalam.
Indeks, Dow Jones -0,82%, S&P 500 turun -1,61%, Nasdaq Composite -2,23%, namun imbal hasil obligasi US Treasury masih mampu turun menuju level 3,91%.
Gubernur Bank Sentral AS The Fed Jerome Powell memang mempertahankan tingkat suku bunga The Fed pada acara pertemuan bank sentral semalam, tapi pernyataan dia meluluhlantakkan optimisme pelaku pasar pasar dan investor.
Baca juga : IHSG Menguat Jelang Rilis Suku Bunga Bank Sentral AS
Powell mengatakan The Fed tidak akan terburu buru untuk menurunkan tingkat suku bunga, sampai yakin inflasi telah bergerak secara berkelanjutan menuju 2%. Hal ini telah membuat pelaku pasar dan investor kecewa, karena The Fed berpegang teguh pada “higher for longer” sejak awal.
"Alhasil, probabilitas penurunan tingkat suku bunga pada bulan Maret, lagi lagi mengalami penurunan dari 46% menjadi hanya 34,9%," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus, Kamis (1/2).
Powell menegaskan, berdasarkan pertemuan The Fed, komite tidak akan mencapai tingkat kepercayaan tersebut pada Maret. Ini disampaikan dengan tegas oleh Powell, sehingga pelaku pasar dan investor tidak lagi mendapat harapan palsu.
Baca juga :BRI Prediksi Era Suku Bunga Rendah Usai Semester I 2024
Powell juga mengatakan dia melihat kemajuan yang optimis dari sisi inflasi yang melandai, namun masih butuh bukti penurunan lebih banyak untuk mengkonfirmasi inflasi benar-benar turun atau tidak.
Powell berbicara tepat setelah beberapa pejabat The Fed juga mengkoreksi pernyataan mereka tentang ada potensi yang lebih cepat untuk memangkas tingkat suku bunga. Alih-alih mengatakan demikian, para pejabat justru mengatakan akan menggunakan cara penilaian yang lebih adil dalam membuat kebijakan di masa depan.
Powell menambahkan The Fed percaya tingkat suku bunga kebijakan yang ada saat ini telah mencapai puncak. Jika perekonomian terus berkembang seperti yang diperkirakan, maka langkah berikutnya adalah melakukan pemangkasan tingkat suku bunga “pada suatu saat” di tahun ini.
Baca juga : Pejabat The Fed Perkirakan Suku Bunga Perlu Naik Lagi
Powell juga mengatakan The Fed siap apabila diharuskan untuk mempertahankan tingkat suku bunga lebih lama. Ini merupakan pertemuan ke empat kalinya berturut-turut The Fed tetap mempertahankan tingkat suku bunga, dan merupakan level tertinggi dalam kurun waktu 22 tahun terakhir.
The Fed juga menegaskan mereka akan mengurangi neraca keuangan sebanyak US$95 miliar per bulan. Powell mengatakan para pejabat The Fed berencana untuk memulai pembicaraan tersebut lebih mendalam pada bulan Maret.
Saat ini risiko dalam mencapai target lapangan pekerjaan dan inflasi telah bergerak menuju keseimbangan yang lebih baik. Dalam mempertimbangkan penyesuaian tingkat suku bunga, komite akan selalu hati-hati menilai setiap data yang masuk serta prospek yang berkembang, termasuk risiko.
Baca juga : Cemerlang, BRI Berhasil Cetak Laba Rp60,4 T Sepanjang 2023
The Fed juga menilai pertumbuhan ekonomi tumbuh lebih kuat dari yang diproyeksikan sebelumnya, dan telah berkembang dengan kecepatan yang solid.
Namun The Fed juga mengatakan tingkat suku bunga yang lebih tinggi saat ini, kemungkinan akan membebani perekonomian.
The Fed belum memangkas tingkat suku bunga, sedangkan secara Fed Plot pada tahun 2023 kemarin, The Fed berpotensi untuk menurunkan tingkat suku bunga sebanyak 3x berdasarkan skenario terbaik.
Baca juga : The Fed Pertahankan Tingkat Suku Bunga, Kenaikan Diperkirakan November
"Pasar bisa menantikan pertemuan bulan Maret, yang akan menjadi momen penting, karena The Fed akan memperbaharui proyeksi Fed Plot tersebut. Sehingga menjadi tolok ukur selanjutnya pada tahun 2024," kata Nico. (Z-3)
Presiden Donald Trump menyatakan tidak berniat memecat Ketua Federal Reserve Jerome Powell, meskipun sebelumnya mengkritik tajam dan menyebut Powell sebagai “pecundang besar.”
Pasar saham AS mengalami penurunan tajam dengan Dow Jones anjlok hampir 1.000 poin akibat meningkatnya ketidakpastian kebijakan ekonomi.
Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, memperingatkan kebijakan tarif Presiden Donald Trump menciptakan situasi ekonomi yang belum pernah dihadapi dalam sejarah modern.
Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) memangkas suku bunga acuan atau fed funds rate (FFR) sebesar 50 basis points (bps), menjadi 4,75%-5,0%, pada Rabu (19/9) waktu AS.
Ketidakpastian ekonomi diprediksi masih akan berlangsung dalam ktu cukup lama. Salah satunya disebabkan suku bunga acuan The Fed yang diprakirakan tetap tinggi dalam beberapa waktu ke depan.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (11/7) sore ditutup menguat seiring pelaku pasar memberikan respons positif terhadap pidato Ketua The Fed Jerome Powell.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
Bulan ini, Mei 2025, jadi waktu yang tepat bagi Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan (BI Rate). Pasalnya, nilai tukar rupiah mulai stabil.
Pasar properti residensial Indonesia awal 2025 tumbuh terbatas. Penjualan hanya naik 0,73% YoY, didorong oleh kenaikan harga di segmen rumah kecil-menengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved