Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (31/1) bergerak menguat menjelang rilis suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (AS), The Fed.
IHSG dibuka menguat 21,09 poin atau 0,29 persen ke posisi 7.213,31. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,69 poin atau 0,48 persen ke posisi 976,40.
"Indeks di Asia pagi ini di buka melemah menjelang keputusan suku bunga acuan The Fed, dan antisipasi investor atas rilis sejumlah data ekonomi dari kawasan Asia, seperti indikator inflasi bulanan Australia, data resmi Manufacturing PMI China, penjualan ritel Jepang, serta Industrial Production di Korea Selatan dan Jepang," sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia seperti dilansir dari Antara.
Baca juga : IHSG Dibuka Melemah karena The Fed Tahan Suku Bunga Acuan
The Fed menggelar pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada Selasa (30/01) dan Rabu (31/01), dan diproyeksikan masih akan menahan suku bunga di level 5,25-5,5 persen.
Proyeksi penurunan suku bunga acuan yang akan terjadi pada Maret 2024 atau Mei 2024, saat ini menjadi subjek perdebatan hangat di kalangan investor.
Kontrak berjangka (Futures) Federal Funds Rate (FFR) mempertimbangkan 98 persen peluang The Fed akan mempertahankan suku bunga.
Baca juga : IHSG Rabu Rawan Profit Taking
Investor juga mencerna sejumlah rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) terkini, dimana data Consumer Confidence Index (CCI) AS yang di rilis oleh The Conference Board naik ke level 114,8 pada Januari 2024, dari level 108.0 pada Desember 2023.
Itu adalah level tertinggi sejak Desember 2021, dan menandakan kenaikan CCI selama tiga bulan beruntun, yang merefleksikan penurunan inflasi, ekspektasi penurunan suku bunga dan kondisi pasar tenaga kerja yang secara umum masih solid.
Dari pasar obligasi, imbal hasil (yield) surat utang Pemerintah AS (US Treassury Note) bertenor 10 tahun turun 3 bps menjadi 4,06 persen seiring dengan di mulainya pertemuan kebijakan Federal Reserve yang berlangsung selama dua hari.
Baca juga : IHSG Berpeluang Menguat Jelang Rilis Suku Bunga The Fed
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei melemah 201,29 poin atau 0,56 persen ke 35.864,690, Indeks Hang Seng melemah 110,06 poin atau 0,70 persen ke 15.593,39, Indeks Shanghai melemah 20,03 poin atau 0,71 persen ke 2.810,50, dan indeks Straits Times menguat 3,01 poin atau 0,10 persen ke posisi 3.153,05. (Z-6)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin, 7 Juli 2025, dibuka menguat ke level 6865.
IHSG dibuka menguat 21,09 poin atau 0,31% di level 6.899,14, sementara indeks LQ45 juga turut naik sebesar 2,84 poin atau 0,37% ke posisi 768,43.
IHSG naik 27,52 poin atau 0,40% ke level 6.908,76. Sementara itu, indeks LQ45 yang memuat saham-saham berkapitalisasi besar juga terapresiasi 0,46% ke posisi 769,78.
IHSG dibuka melemah 18,94 poin atau 0,27% ke level 6.896,42. Sementara itu, indeks LQ45 juga mengalami penurunan 0,54% ke posisi 766,40.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
Pencatatan sukuk ini merupakan hasil dari konsistensi dan komitmen bank dalam menjawab tantangan industri perbankan syariah yang semakin kompetitif dan dinamis.
AKTIVITAS perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama periode 23–26 Juni 2025 menunjukkan tren pelemahan di hampir seluruh indikator utama.
Hingga 28 Mei 2025, total nilai transaksi Repo di SPPA mencapai Rp100,85 triliun, dengan rata-rata transaksi harian mencapai Rp2,86 triliun.
BEI mencatat pergerakan pasar modal Indonesia selama pekan pertama Juni 2025 menunjukkan indeks harga saham gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,87%.
Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Kristen Indonesia (FEB UKI) bekerja sama dengan Mirae Asset Sekuritas dan Bursa Efek Indonesia, menyelenggarakan seminar nasional
Indonesia secara global sebagai tujuan pariwisata dunia. Ini akan dimanfaatkan LFLO untuk mengubah fokus usahanya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved