Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
INDEKS Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi masih lanjut bergerak melemah usai bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed), menahan suku bunga acuan.
Pada pukul 09.27 WIB IHSG melemah 34,9 poin atau 0,71% ke posisi 4.885,78. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 bergerak turun 5,29 poin atau 0,7% menjadi 753,65.
"Mendapatkan arahan negatif dari bursa global, IHSG diperkirakan masih akan melemah dan bergerak dalam rentang support resistance 4.800-4.950 pada hari ini," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas dalam laporan yang dikutip di Jakarta, Kamis.
Dari eksternal, hasil rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) memutuskan suku bunga acuan The Fed tetap pada level 0,25% dan mengindikasikan akan tetap pada level tersebut hingga hingga 2022 atau hingga perekonomian pulih dari efek pandemi.
Dari dalam negeri, investor juga akan mencermati perkembangan jumlah kasus positif covid-19 di Indonesia di tengah upaya pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah.
Pelonggaran PSBB diperkirakan dapat memberikan dampak positif bagi kondisi ekonomi Indonesia, namun dikhawatirkan dapat memicu peningkatan kasus positif covid-19 di Indonesia.
Baca juga: Usai Pertemuan The Fed, Wall Street Ditutup Bervariasi
Jumlah konfirmasi positif COVID-19 di Tanah Air bertambah sebanyak 1.241 orang, sementara pasien yang sembuh meningkat 715 orang per Rabu (10/6) kemarin.
Total kasus positif covid-19 menjadi 34.316 orang dan pasien sembuh menjadi 12.129 orang, sementara kasus meninggal akibat covid-19 tersebut bertambah 36 orang menjadi 1.959 jiwa.
Kasus positif baru per Rabu tersebut di Indonesia mencapai angka tertinggi sejak kasus pertama pada 2 Mei 2020.
Mempertimbangkan sentimen di atas, investor disarankan sebaiknya tetap waspada terhadap pelemahan sejumlah saham-saham yang secara teknikal sudah memberikan indikasi kondisi jenuh beli (overbought), yang diperkirakan akan melemah hari ini.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 241,79 poin atau 1,05% ke 23.883,16, Indeks Hang Seng turun 69,01 poin atau 0,28% menjadi 24.980,72, dan Indeks Straits Times melemah 50,13 poin atau 1,79% ke 2.750,44. (A-2)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat sejarah dengan menembus level psikologis 8.000 pada perdagangan Jumat (15/8).
INDEKS Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat pada Jumat (15/8), di jelang pembacaan nota keuangan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2026.
INDEKS harga saham gabungan (IHSG) melanjutkan penguatannya pada penutupan perdagangan Rabu, 14 Agustus 2025. IHSG naik hingga mendekati level psikologis 8.000.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 14 Agustus 2025, dibuka menguat 29,63 poin atau 0,38% ke posisi 7.922,54.
Tren positif indeks harga saham gabungan (IHSG) berlanjut dengan melonjak 2,4% ke level 7.792 pada penutupan perdagangan Selasa (12/8).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Rabu 13 Agustus 2025, dibuka menguat 54,39 poin atau 0,70% ke posisi 7.846,09.
The Fed mempertahankan suku bunga dengan kisaran 4,25%-4,5%, meski ada tekanan dari Presiden AS Donald Trump.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved