Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
"Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pekan ini, BI diperkirakan akan mempertahankan suku bunga acuannya," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (17/6).
Keputusan ini dipengaruhi oleh beberapa faktor utama. Nilai tukar rupiah tercatat telah melemah hampir 2% dari asumsi dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), sementara risiko meningkatnya subsidi energi terus membayangi. Kondisi tersebut berpotensi menahan imbal hasil (yield) surat utang tetap tinggi dan membuat investor lebih berhati-hati, terutama terhadap obligasi berdurasi panjang.
Dari sisi eksternal, ekspektasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh The Fed juga mulai bergeser. Meski sebagian besar pelaku pasar sekitar 92,9% menurut CME FedWatch masih memperkirakan akan ada penurunan suku bunga pada Desember 2025, proyeksi kisaran target suku bunga sebesar 3,75%–4,00% hanya memiliki probabilitas 39,5%.
"Ini menunjukkan bahwa arah kebijakan moneter AS kini dipandang lebih hati-hati dan tidak seagresif sebelumnya," ungkap Karinska.
Perubahan ekspektasi tersebut, lanjutnya, mendorong naiknya yield obligasi global, termasuk US Treasury, yang kemudian berdampak pada pasar negara berkembang (emerging markets/EM). Sementara, yield Surat Berharga Negara (SBN) Indonesia tenor 10 tahun tercatat naik 3 basis poin menjadi 6,753%, mengikuti pergerakan yield obligasi AS seiring penyesuaian ekspektasi pasar global terhadap waktu dan skala pelonggaran kebijakan moneter.
Di sisi lain, tekanan juga datang dari dalam negeri. Posisi utang luar negeri Indonesia meningkat menjadi US$431,5 miliar per April 2025, sebagian besar didorong oleh pinjaman sektor publik. Kenaikan ini mencerminkan meningkatnya ketergantungan terhadap pembiayaan luar negeri di tengah tekanan nilai tukar dan inflasi yang masih tinggi.
"Kondisi tersebut semakin mempersempit ruang fiskal pemerintah dan membuat pasar obligasi domestik semakin rentan terhadap dinamika suku bunga global," pungkas Karinska. (E-3)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
Apindo merespons Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan di level 5,50%, tingginya suku bunga disebut menjadi penghambat lapangan kerja
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
LEMBAGA Penyelidik Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) menilai Bank Indonesia perlu mempertahankan tingkat suku bunga acuan, BI Rate
Bank Indonesia mengungkapkan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2025 tercatat sebesar US$152,6 miliar atau senilai Rp2.477 triliun.
Sejak awal tahun hingga 3 Juli 2025, modal asing keluar bersih di pasar saham dan SRBI masing-masing sebesar Rp52,95 triliun dan Rp34,72 triliun.
Sistem pembayaran digital QRIS Tap ditargetkan mendukung percepatan digitalisasi pembayaran di Sulawesi Selatan
BANK Indonesia memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneternya secara bertahap dalam dua tahun mendatang.
nilai tukar rupiah ditutup menguat ke level (bid) Rp16.390 per dolar AS Kamis (19/6), meskipun demikian imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara dengan tenor 10 tahun naik
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved