Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
MEMPERINGATI hari jadi ke-68 Provinsi Riau, Bank Indonesia (BI) bersama Pemerintah Provinsi Riau dan sejumlah mitra strategis menggelar Riau Economic Forum (REF) 2025 di Kantor Perwakilan BI Provinsi Riau.
Forum ekonomi ini menjadi ajang strategis untuk mendorong investasi berkelanjutan di sektor energi dan pangan, sekaligus memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan.
Mengusung tema “Memacu Pertumbuhan Ekonomi Sumatra melalui Investasi Berkelanjutan”, REF 2025 mempertemukan pemerintah pusat dan daerah, investor, akademisi, hingga pelaku usaha untuk merumuskan langkah konkret penguatan ekonomi hijau dan digital di Sumatra, khususnya Riau.
Agenda utama forum ini adalah penandatanganan dua nota kesepahaman (MoU) investasi senilai total US$2,8 miliar. Penandatanganan difasilitasi langsung oleh BI Riau dan disaksikan Gubernur Riau Abdul Wahid beserta sejumlah pemangku kepentingan nasional dan daerah.
MoU pertama ditandatangani antara PT Rangsang Sindo Energy dan Oriens Asset Management PTE. LTD untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 2 gigawatt di Pulau Rangsang, Riau. Investasi senilai US$1,8 miliar ini ditargetkan mulai mengekspor energi terbarukan ke Singapura pada 2028. Direktur PT Rangsang Sindo Energy, Sulaiman, dan Chairman Oriens Asset Management, Terrence Ong, hadir langsung dalam penandatanganan.
MoU kedua dilakukan antara PT Buana Persada dan Oriens Asset Management dengan nilai US$1 miliar. Proyek ini mencakup pengembangan kebun tebu seluas 20 ribu hektare dan pembangunan pabrik gula modern di Kabupaten Rokan Hulu, dengan kapasitas produksi 300 ribu ton gula mentah per tahun.
Kepala Perwakilan BI Riau Panji Achmad menyatakan BI berkomitmen memperkuat perannya sebagai mitra strategis daerah dalam membangun ekonomi berkelanjutan yang inklusif dan ramah lingkungan.
"Kami memfasilitasi pertemuan antara investor dan pemerintah daerah untuk memastikan terwujudnya pembangunan ekonomi daerah," kata Panji, Sabtu (9/8).
Gubernur Riau Abdul Wahid menegaskan, penandatanganan MoU ini merupakan bagian dari komitmen Pemprov Riau untuk membuka ruang investasi yang sehat dan produktif. "Kami siap mengawal agar semua investasi ini berdampak langsung bagi masyarakat Riau," katanya.
PERKUAT SINERGI
REF 2025 juga menghadirkan sesi diskusi panel yang dibuka oleh Kepala BPS RI, Amalia Adininggar Widyasanti. Dalam keynote speech-nya, Amalia memaparkan kondisi perekonomian nasional dan Riau terkini, serta pentingnya partisipasi masyarakat dalam Sensus Ekonomi 2026.
Panel diskusi turut menghadirkan enam pembicara lintas sektor, di antaranya Ketua Komisi Kejaksaan RI Prof. Dr. Pujiyono Suwadi, Deputi BKPM RI Prof. Dr. Tirta Nugraha Mursitama, Plt. Kepala Bappeda Riau Purnama Irawansyah, serta perwakilan dari Polda Riau, Dinas Pariwisata Riau, dan Bank Mandiri.
Dari diskusi tersebut, disimpulkan bahwa untuk menciptakan iklim investasi yang atraktif, Riau perlu memperkuat sinergi antar instansi dan memperbaiki tata kelola. Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci agar investasi yang masuk dapat memberikan dampak nyata terhadap pertumbuhan ekonomi berkualitas.
Dalam kesempatan yang sama, BI Riau juga meluncurkan sistem pembayaran digital QRIS Tap, dengan uji coba di bus Trans Metro Pekanbaru. Peluncuran dilakukan simbolis oleh Gubernur Riau, Kepala BPS RI, dan Kepala BI Riau.
"Teknologi ini memungkinkan transaksi hanya dengan menempelkan smartphone ke perangkat NFC tanpa memindai QR Code, dengan waktu proses kurang dari 0,3 detik," pungkas Panji.(E-2)
Langkah KPK itu dilakukan dalam rangka mengembalikan uang hasil tindak pidana korupsi tersebut.
KPK pada 7 Agustus 2025, menetapkan anggota Komisi XI DPR RI periode 2019-2024 Satori (ST) dan Heri Gunawan (HG) sebagai tersangka kasus tersebut.
Cadangan devisa (cadev) Indonesia pada akhir Juli 2025 tercatat sebesar US$152 miliar atau sekitar Rp2.482 triliun.
Kabar gembira bagi masyarakat Indonesia yang berencana berlibur ke Jepang. Mulai 17 Agustus 2025, QRIS bisa digunakan di Jepang.
Pengamat Celios, Nailul Huda, memprediksi BI akan mempertahankan BI Rate, seiring keputusan The Fed dan kondisi ekonomi yang tidak mendukung perubahan suku bunga.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved