Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

BI Rate Turun, BRI Buka Ruang Ekspansi Kredit Produktif

Insi Nantika Jelita
01/8/2025 02:48
BI Rate Turun, BRI Buka Ruang Ekspansi Kredit Produktif
Ilustrasi: Petugas melayani nasabah saat setor tunai di salah satu agen BRILink di Ternate, Maluku Utara.(Antara/Andri Saputra)

DIREKTUR Utama PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Hery Gunardi menyambut positif keputusan Bank Indonesia (BI) memangkas suku bunga acuan (BI rate) menjadi 5,25% pada Juli 2025. Penurunan ini berpotensi mendorong percepatan pertumbuhan kredit produktif, seperti sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Menurutnya, penurunan ini akan menurunkan cost of fund (biaya dana) perbankan, yang pada akhirnya akan diikuti dengan penyesuaian suku bunga pinjaman (lending rate) dalam waktu yang telah ditentukan. 

"Kami mengapresiasi langkah BI karena berdampak langsung pada penurunan cost of fund perbankan. Penurunan BI rate membuka peluang akselerasi pertumbuhan kredit, terutama sektor-sektor produktif," ungkap Hery dalam konferensi pers Paparan Kinerja Keuangan BRI Kuartal II secara daring, Kamis (31/7).

Meski begitu, ia menegaskan BRI tetap berkomitmen menjalankan prinsip kehati-hatian atau prudent banking dalam penyaluran kredit agar pertumbuhan tetap sehat dan berkelanjutan.

Secara umum BRI memandang penurunan suku bunga acuan sebagai sinyal positif bagi perekonomian nasional. Kebijakan ini juga menjadi angin segar bagi sektor perbankan. Perbankan, termasuk BRI, akan melakukan penyesuaian harga dana (pricing) seperti deposito, terutama yang masih memiliki tingkat suku bunga cukup tinggi.

"Ini akan memberikan ruang lebih luas bagi kami dalam ekspansi pembiayaan secara selektif dan terukur," jelasnya.

Dari sisi pendanaan, Dirut BRI itu menyampaikan tren penurunan suku bunga acuan diperkirakan akan memperkuat likuiditas dan meningkatkan efisiensi struktur biaya dana. Hal ini sejalan dengan strategi BRI dalam mengoptimalkan pendanaan berbasis dana murah atau CASA (current account saving account).

"Kami terus mendorong persentase porsi CASA melalui peningkatan transaksi atau transaction banking dan juga membangun ekosistem yang kuat di masyarakat," imbuhnya.

Sementara itu, Direktur Manajemen Risiko BRI Mucharom menambahkan, pihaknya secara konsisten menempatkan kualitas kredit sebagai prioritas utama, terutama pada segmen UMKM yang menjadi fokus utama portofolio perusahaan pelat merah itu.

"Kami menerapkan berbagai strategi agar penyaluran kredit tetap sehat, tepat sasaran, dan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Mucharom.

Beberapa langkah strategis yang telah dan terus diperkuat BRI antara lain penguatan manajemen risiko yang dianggap menjadi bagian penting dalam transformasi bisnis BRI. 

Mucharom menjelaskan pihaknya melakukan penyempurnaan model asesmen kredit agar mampu membaca risiko berdasarkan faktor ekonomi dan karakteristik regional secara lebih akurat.

"Tentunya kami akan terus menyempurnakan model untuk melakukan asesmen terhadap kredit, sehingga juga model yang kami miliki ini lebih prediktif dan juga lebih granular," pungkasnya. (Ins/E-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya