Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DIREKTUR Utama (Dirut) PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Bank BRI) Sunarso mengungkapkan sepanjang 2023 perseroan berhasil membukukan laba sebesar Rp60,4 triliun atau tumbuh 17,5% secara tahunan (year on year/yoy).
Ia juga menyampaikan hingga akhir Desember 2023, BRI Group mencatatkan aset sebesar Rp1.965 triliun atau tumbuh 5,3% secara yoy.
"BRI berhasil menutup tahun 2023 dengan kinerja cemerlang dan tumbuh secara berkelanjutan," ungkap Sunarso dalam paparan kinerja kuartal IV BRI 2023, Rabu (31/1).
Baca juga : Berkinerja Positif, Laba Bersih Tahunan Amar Bank Tumbuh 190%
Laba BRI tersebut, terang Sunarso, menjadi hak pemegang saham melalui pembayaran pajak dan dividen. Mayoritas laba BRI akan kembali ke negara sebagai pemegang saham mayoritas.
Dirut BRI menjelaskan keberhasilan perseroan dengan mencetak laba Rp60,4 triliun menjadi bukti nyata bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki fungsi sebagai agen pembangunan (agent of development) dan penciptaan nilai (value creation) untuk menjalankan fungsi menciptakan nilai ekonomi dan sosial secara bersamaan.
"Di sisi lain kemampuan perseroan mencetak laba tidak terlepas dari governance yang baik, dari sisi operasional dan bisnis baik yang menjadi landasan keberlanjutan kinerja BRI," ucapnya.
Baca juga : Berkah Ramadan, BRI Bagikan Dividen Rp34,89 Triliun Hari Ini
Moncernya laba BRI, ungkap Sunarso, tidak lepas dari capaian penyaluran kredit yang positif sepanjang 2023 dengan nilai Rp1.266,4 triliun atau meningkat 11,2% dibanding tahun sebelumnya.
"Pencatatan ini lebih tinggi dibandingkan penyaluran kredit yang dilakukan oleh industri perbankan nasional yang hanya 10,4% yoy sepanjang 2023," katanya.
Seluruh segmen pinjaman BRI tercatat positif, yang mana segmen kredit mikro tumbuh 10,9% yoy menjadi Rp611,2 triliun. Segmen konsumer juga tercatat tumbuh 13,4% yoy menjadi Rp190 triliun di 2023. Untuk segmen kredit usaha kecil dan menengah tumbuh 8,6% yoy menjadi Rp267,5 triliun. Sedangkan kredit korporasi tumbuh 13,8% yoy menjadi Rp197,7 triliun.
Baca juga : Kontribusi Nyata untuk Negeri, BRI Bagikan Dividen Rp43,49 triliun
"Jika ditotal portofolio kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) BRI mencapai 84,4% dari total penyaluran kredit BRI atau senilai Rp1.068,7 triliun," urai Sunarso.
Ia memastikan kualitas kredit terjaga baik dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) gross sebesar 3,12% dan NPL net sebesar 0,76% per Desember 2023. (Z-10)
PT Jasaraharja Putera menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Laporan Keuangan (RUPS LK) untuk Tahun Buku 2024.
SUB Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV menyebut capaian komoditas non core (bukan inti) teh dan karet meraih laba positif untuk pertama kali sejak 1996.
BSI mencatat, penyaluran pembiayaan pada semua segmen tumbuh positif di mana segmen wholesale tumbuh 17,27% yoy, retail tumbuh 14,92% yoy, dan konsumer tumbuh 16,08% yoy.
Bird mencatatkan kinerja positif di kuartal pertama 2025 dengan membukukan pendapatan sebesar Rp1,30 triliun atau meningkat 16 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
PT Bank KEB Hana Indonesia (Hana Bank) menutup tahun 2024 dengan kinerja keuangan yang solid. Laba bersih tercatat tumbuh sebesar 14,61% secara year-on-year (yoy) menjadi Rp519,43 miliar.
DI tengah ketidakpastian global, Citibank N.A., Indonesia (Citi Indonesia) mencatat pertumbuhan signifikan sepanjang 2024.
Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi memastikan tidak ada rencana dari pemerintah untuk mengutip pajak dari amplop nikah.
Di tengah arus regulasi perpajakan yang semakin dinamis, perusahaan besar kini berada dalam tekanan yang jauh lebih sistemik.
Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 37 Tahun 2025 yang mengatur tentang pemungutan pajak oleh marketplace tidak akan menyebabkan kenaikan harga di tingkat konsumen.
Indef menilai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 37 Tahun 2025 tidak akan menyebabkan kenaikan harga bagi konsumen di marketplace.
Pemerintah berupaya memperluas basis pajak dan mengoptimalkan penerimaan negara. Salah satunya membidik pengenaan pajak berbasis media sosial dan data digital di tahun depan.
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat rata-rata penerimaan pajak mengalami kenaikan menjadi Rp181,3 triliun per bulan di sepanjang semester I 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved