Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Merawat Politik Kebangsaan

04/6/2025 05:00

PANCASILA telah menjadi titik temu semua kekuatan politik di negeri ini. Tidak hanya dalam cita-cita dan ideologi, tetapi suasana peringatan kelahiran dasar negara ini juga telah menjelma menjadi panggung rekonsiliasi tokoh-tokoh bangsa.

Pertemuan Presiden Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam suasana peringatan Hari Lahir Pancasila memberikan harapan bahwa meski berbeda jalur politik, para elite negeri ini tetap bisa menjaga ruang dialog dan kesantunan dalam bernegara.

Hari Lahir Pancasila bukan sekadar momen sejarah, melainkan juga panggung ideologis yang kuat. Bagi Megawati, Pancasila bukan hanya warisan ayahandanya. Pancasila adalah inti dari perjuangan politik PDI Perjuangan. Adapun bagi Prabowo, Pancasila merupakan fondasi legitimasi politik yang harus dikukuhkan di tengah dinamika nasional dan global.

Tidak salah jika banyak pihak yang membaca kehadiran Megawati dan Prabowo dalam satu forum sebagai gestur simbolis bahwa perbedaan politik, bahkan oposisi, tetap tunduk pada nilai-nilai dasar kebangsaan. Pertemuan itu merupakan wujud kenegarawanan kedua tokoh bangsa tersebut yang melampaui urusan pragmatis politik.

Inilah yang tentu diharapkan rakyat, sikap politik berbeda bahkan berseberangan adalah hal biasa dalam demokrasi, tetapi kesejukan dan keakraban antarelite harus mampu melampaui kepentingan politik praktis.

Gestur keduanya yang hangat dan terbuka juga telah mencairkan residu rivalitas dan menurunkan tensi politik pasca-Pilpres 2024. Gandengan tangan Prabowo untuk Megawati menggambarkan bahwa keakraban mereka telah terjalin lama, bukan sekadar kedekatan seremonial.

Ketika elite bangsa menebarkan kesejukan, tentu diharapkan bisa memberikan efek domino ke kalangan alit untuk melupakan rivalitas politik dan fokus bagi pembangunan bangsa di tengah tekanan global yang tidak baik-baik saja.

Tentu kita perlu angkat topi untuk Prabowo yang bersedia menyampingkan rivalitas politik kekuasaan demi menonjolkan politik kebangsaan.

Selain itu, apresiasi tinggi bagi pemerintah yang bersedia memundurkan upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 2025 ke tanggal 2 Juni demi menyesuaikan dengan agenda Megawati, menjadi poin penting terlaksananya panggung rekonsiliasi ini.

Namun, di balik simbolisme kebangsaaan itu, setiap pertemuan tokoh politik juga tidak bisa dilepaskan dari sudut pandang politik praktis. Apalagi realitas politik, batas antara politik kebangsaan dan politik kekuasaan sering kali kabur. Sering kali pertemuan elite yang dibungkus dengan narasi kebangsaan, di balik layar merupakan bagian dari kalkulasi untuk membagi atau menjaga akses terhadap kekuasaan negara. Dalam konteks ini, pertemuan tersebut membuka ruang tafsir baru terhadap relasi antara dua tokoh sentral dan partai yang mereka pimpin.

Di samping itu, pertemuan ini juga telah menempatkan Prabowo sebagai tokoh pemersatu, membuka ruang dialog bahkan dengan partai yang secara formal menjadi oposisi. Di sisi lain, pendekatan Prabowo ini juga bisa dibaca sebagai strategi untuk melunakkan oposisi politik, berupaya menetralkan potensi oposisi dengan pelukan simbolis.

Apa pun tafsirnya, apakah pertemuan ini bentuk komitmen politik kebangsaan ataukah strategi politik, yang jelas, pertemuan Megawati dan Prabowo menjadi penanda penting bahwa dalam politik Indonesia, perbedaan bukan akhir, dan dialog antarkekuatan adalah bagian dari dinamika demokrasi yang sehat.

 



Berita Lainnya
  • Main Hajar Rekening ala PPATK

    01/8/2025 05:00

    ENTAH karena terlalu banyak pekerjaan, atau justru lagi enggak ada kerjaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir puluhan juta rekening milik masyarakat.

  • Masih Berburu Harun Masiku

    31/7/2025 05:00

    KASUS suap proses pergantian antarwaktu (PAW) untuk kader PDI Perjuangan Harun Masiku ke kursi DPR RI masih jauh dari tutup buku alias belum tuntas.

  • Indonesia Rumah Bersama

    30/7/2025 05:00

    Intoleransi dalam bentuk apa pun sesungguhnya tidak bisa dibenarkan.

  • Jangan Biarkan Rasuah Rambah Desa

    29/7/2025 05:00

    KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.

  • Ujian Kekuatan ASEAN

    28/7/2025 05:00

    KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.

  • Atasi Karhutla Butuh Ketegasan

    26/7/2025 05:00

    NEGERI ini memang penuh ironi. Di saat musim hujan, banjir selalu melanda dan tidak pernah tertangani dengan tuntas. Selepas banjir, muncul kemarau.

  • Jaga Kedaulatan Digital Nasional

    25/7/2025 05:00

    Berbagai unsur pemerintah pun sontak berusaha mengklarifikasi keterangan dari AS soal data itu.

  • Ini Soal Kesetiaan, Bung

    24/7/2025 05:00

    EKS marinir TNI-AL yang kini jadi tentara bayaran Rusia, Satria Arta Kumbara, kembali membuat sensasi.

  • Koperasi Desa versus Serakahnomics

    23/7/2025 05:00

    SEJAK dahulu, koperasi oleh Mohammad Hatta dicita-citakan menjadi soko guru perekonomian Indonesia. 

  • Laut bukan untuk Menjemput Maut

    22/7/2025 05:00

    MUSIBAH bisa datang kapan pun, menimpa siapa saja, tanpa pernah diduga.

  • Mengkaji Ulang IKN

    21/7/2025 05:00

    MEGAPROYEK pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) pada awalnya adalah sebuah mimpi indah.

  • Suporter Koruptor

    19/7/2025 05:00

    PROSES legislasi Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Hukum Acara Pidana menunjukkan lagi-lagi DPR dan pemerintah mengabaikan partisipasi publik.

  • Rumah Sakit Asing bukan Ancaman

    18/7/2025 05:00

    DIBUKANYA keran bagi rumah sakit asing beroperasi di Indonesia laksana pedang bermata dua.

  • Kerja Negosiasi belum Selesai

    17/7/2025 05:00

    AKHIRNYA Indonesia berhasil menata kembali satu per satu tatanan perdagangan luar negerinya di tengah ketidakpastian global yang masih terjadi.

  • Setop Penyakit Laten Aksi Oplosan

    16/7/2025 05:00

    BARANG oplosan bukanlah fenomena baru di negeri ini. Beragam komoditas di pasaran sudah akrab dengan aksi culas itu.

  • Revisi KUHAP tanpa Cacat

    15/7/2025 05:00

    DPR dan pemerintah bertekad untuk segera menuntaskan revisi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP). Semangat yang baik, sebenarnya.