Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Bangsa Pemberani

21/10/2024 05:00

PRABOWO Subianto dan Gibran Rakabuming Raka resmi dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 pada Sidang Paripurna MPR di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, kemarin. Dalam pidato pertamanya yang cukup berapi-api seusai pelantikan, Prabowo langsung menebar spirit keberanian, persatuan, dan optimisme.

Ia mengajak bangsa ini gagah menatap ancaman dan bahaya, sekaligus berani menghadapi segala kesulitan yang menimpa. Prabowo meminta seluruh anak bangsa agar tidak memiliki sikap seperti burung unta, yang bila melihat sesuatu yang tidak enak langsung memasukkan kepalanya ke dalam tanah, alias penakut.

Keberanian memang menjadi faktor penting untuk menciptakan pemerintahan yang kuat. Keberanian adalah variabel yang tak boleh absen dalam setiap proses perubahan untuk menuju hal yang lebih baik. Keberanian merupakan modal yang amat berharga untuk memulai pemerintahan yang bersih dan berintegritas.

Termasuk, seperti yang juga disampaikan Prabowo, bangsa ini harus punya keberanian untuk mengoreksi diri dan mengakui bahwa banyak tantangan, kesulitan, dan rintangan yang dihadapi negeri ini sejatinya berasal dari diri kita sendiri.

“Ada tantangan dan kesulitan yang terjadi karena kita kurang waspada, karena kadang-kadang kita tidak andal dan piawai dalam mengurus kekayaan kita sendiri. Marilah kita berani mawas diri, menatap wajah sendiri, dan mari berani memperbaiki diri sendiri. Mari berani mengoreksi diri kita sendiri,” tegas Prabowo.

Sesungguhnya sebaik-baiknya keberanian adalah keberanian untuk mengakui kesalahan dan kelemahan diri sendiri. Itulah tingkatan tertinggi sebuah keberanian karena dari situlah kemudian akan muncul keberanian-keberanian yang lain.

Publik sangat berharap pidato perdana nan heroik dari Presiden Prabowo itu akan menularkan spirit keberanian yang hakiki kepada semua elemen bangsa, terutama kepada aparat dan pejabat yang akan bersama Prabowo menjalankan pemerintahan lima tahun ke depan. Berani yang tak asal berani, tapi berani yang terukur dan bersumber dari mata air kejujuran.

Harus diakui bahwa pemimpin bangsa ini kerap tidak berani melihat kenyataan di lapangan, bahkan sering kali menutup-nutupi kenyataan. Tak bisa dimungkiri, pemerintah sebelumnya kerap merasa puas dan bangga dengan sajian prestasi serta angka-angka statistik yang mungkin saja sudah dipoles sedemikian rupa, padahal faktanya jauh berbeda.

Pertumbuhan ekonomi selalu dikatakan tinggi, misalnya, tetapi kenyataannya yang merasakan pertumbuhan tinggi itu hanya masyarakat level-level tertentu saja. Kaum miskin papa, bahkan belakangan kaum kelas menengah juga ikut terjerembap, nyaris tak mendapatkan sepotong kecil kue pertumbuhan tersebut.

Penegakan hukum, termasuk pada kasus-kasus korupsi, hampir selalu dilaporkan on the track. Namun, faktanya masih banyak masyarakat yang tidak mendapatkan keadilan hukum yang selayaknya. Pelaku korupsi divonis ringan, sedangkan rakyat kecil yang terpaksa nyolong karena desakan kebutuhan hidup dihukum berat. Yang seperti itu masih terjadi.

Karena itu, ajakan Presiden Prabowo menjadi semacam oase di tengah gersangnya keberanian yang dimiliki pemimpin di negeri ini. Ia telah mengingatkan kita semua bahwa sejatinya kita adalah bangsa yang pemberani, bukan bangsa penakut, apalagi pengecut. Maka, kita pun menaruh harapan tinggi kepada Prabowo untuk betul-betul merealisasikan ajakan keberanian itu dalam sikap dan kebijakan-kebijakannya nanti.

Tanpa keberanian untuk mengakui kekurangan diri, keberanian untuk lebih melihat fakta, keberanian untuk menggempur hambatan, kesulitan, dan tantangan yang ada, bangsa ini kehilangan satu modal untuk bersikap optimistis. Optimisme tanpa dibungkus sikap keberanian hanya akan menjadi omon-omon tak bermakna.

 



Berita Lainnya
  • Utak-atik Anggaran Pendidikan

    21/8/2025 05:00

    PEMERINTAH mengalokasikan Rp757,8 triliun untuk anggaran pendidikan pada 2026, atau mengambil porsi 20% lebih APBN tahun depan.

  • Menanti Jalur Cepat KPK pada Kasus Haji

    20/8/2025 05:00

    SUDAH tiga kali rezim di Republik ini berganti, tetapi pengelolaan ibadah haji tidak pernah luput dari prahara korupsi.

  • Jangan Takluk oleh Silfester

    19/8/2025 05:00

    KONSTITUSI telah menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara hukum. Salah satu prinsip yang tak bisa ditawar ialah soal kepastian hukum.

  • Terima Kritik meski Menyesakkan

    18/8/2025 05:00

    UNGKAPAN tidak ada manusia yang sempurna menyiratkan bahwa tidak ada seorang pun yang luput dari kesalahan.

  • Kebocoran Anggaran bukan Bualan

    16/8/2025 05:00

    BERANI mengungkap kesalahan ialah anak tangga pertama menuju perbaikan.

  • Berdaulat untuk Maju

    15/8/2025 05:00

    DELAPAN dekade sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia telah menapaki perjalanan panjang yang penuh dinamika.

  • Candaan yang tidak Lucu

    14/8/2025 05:00

    BERCANDA itu tidak dilarang. Bahkan, bercanda punya banyak manfaat untuk kesehatan fisik dan mental serta mengurangi stres.

  • Perbaiki Tata Kelola Haji

    13/8/2025 05:00

    MULAI 2026, penyelenggaraan ibadah haji di Tanah Air memasuki era baru. K

  • Jalur Istimewa Silfester

    12/8/2025 05:00

    BUKAN masuk penjara, malah jadi komisaris di BUMN. Begitulah nasib Silfester Matutina, seorang terpidana 1 tahun 6 bulan penjara yang sudah divonis sejak 2019 silam.

  • Hati-Hati Telat Jaga Ambalat

    11/8/2025 05:00

    PERSOALAN sengketa wilayah Blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia kembali mencuat di tengah kian mesranya hubungan kedua negara.

  • Mengevaluasi Penyaluran Bansos

    09/8/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.

  • Tegakkan Hukum Hadirkan Keadilan

    08/8/2025 05:00

    PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.

  • Vonis Pantas untuk Aparat Culas

    07/8/2025 05:00

    SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.

  • Jangan Bergantung Terus pada Konsumsi

    06/8/2025 05:00

    EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.

  • Merangkul yang tengah Resah

    05/8/2025 05:00

    BERAGAM cara dapat dipakai rakyat untuk mengekspresikan ketidakpuasan, mulai dari sekadar keluh kesah, pengaduan, hingga kritik sosial kepada penguasa.

  • Saling Menghormati untuk Abolisi-Amnesti

    04/8/2025 05:00

    MANTAN Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan mantan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah resmi bebas dari tahanan.