Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Memperkuat Ketahanan Keluarga

29/6/2024 05:00

HARUS diakui, dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara, peran keluarga amatlah krusial. Keluarga menjadi pintu gerbang pertama sebelum anggotanya menjalani kehidupan keseharian dengan segudang permasalahan. Seorang anak tentu tidak akan melakukan perundungan di sekolah jika orangtuanya mengajarkan untuk menghormati dan menghargai orang lain. Begitu pula adab dan sopan santun di jalan raya.

Oleh karena itu, peringatan Hari Keluarga Nasional yang jatuh pada hari ini harus dijadikan momentum untuk kembali mengingatkan tentang pentingnya peran tersebut. Apalagi, berbagai permasalahan, baik di bidang sosial maupun ekonomi, tengah menghantui negeri ini. Dari mulai kekerasan rumah tangga, maraknya peredaran narkoba, judi dan pinjaman online, hingga perundungan. Boleh dibilang, semua permasalahan itu kini sudah semakin akut.

Keluarga, sebagai salah satu wadah edukasi di rumah, tentu bisa berperan untuk mengantisipasi dan mengatasi permasalahan tersebut. Ketahanan keluarga bisa menjadi benteng untuk menangkal berbagai dampak buruk dari hal tersebut. Para orangtua harus semakin aktif menanamkan nilai-nilai edukasi kepada anak-anak mereka tentang bahayanya kecanduan judi atau pinjaman online, misalnya, bukan malah ikut-ikutan.

Begitu pula dengan pemahaman dampak buruk perundungan. Bagaimana anak mau menghormati dan menghargai orang lain jika yang ia terima di rumah justru malah cacian dan makian. Nilai-nilai kebaikan justru harus dimulai sejak dari dalam rumah. Tanpa ditanamkan nilai-nilai itu, anak akan mudah rapuh. Tanpa bimbingan dan kasih sayang dari orang-orang terdekat, mereka akan tersesat dalam kehidupan di masyarakat.

Negara tentu saja tidak boleh berpangku tangan dan membiarkan kondisi ini kian menggerogoti masyarakat. Bagaimanapun caranya, judi jelas-jelas harus diberantas karena itu merupakan penyakit sosial yang teramat dahsyat dampaknya. Begitu pula dengan penyalahgunaan narkoba. Solusinya tidak cukup hanya dengan sekadar imbauan, tanpa menangkap bandar dan semua bekingnya.

Harus tegas dikatakan semua permasalahan ini harus ditanggapi serius dan sungguh-sungguh. Apalagi, dampak judi dan pinjaman online, ataupun penyalahgunaan narkoba, sudah merebak ke mana-mana hingga ke pelosok desa. Mereka yang kecanduan bukan cuma anak-anak dan remaja, tapi juga orang dewasa. Bahkan, aparat yang semestinya memberantas penyakit masyarakat, juga ikut-ikutan terjerat.

Dampak dari penyakit sosial ini sudah menjangkiti dan merusak satu generasi. Oleh sebab itu, untuk mewujudkan ‘Keluarga berkualitas menuju Indonesia Emas’, seperti tema yang diusung dalam peringatan Hari Keluarga Nasional tahun ini, semua pihak mesti bahu-membahu mengatasi semua permasalahan ini dan menjadikannya musuh bersama.

Pada sisi yang lain, peran keluarga juga perlu diperkuat dalam upaya mempercepat menurunkan prevalensi stunting atau tengkes. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak ini juga menjadi salah satu persoalan bangsa yang mesti ditanggulangi bersama. Peningkatan pengetahuan dan pemahaman keluarga tentu penting untuk menguatkan pencegahan stunting sekaligus mempersiapkan generasi yang lebih berkualitas.

Kesadaran itu harus jadi gerakan kolektif jika ingin bangsa ini selamat. Semua itu, sekali lagi, bisa dimulai dengan memperkuat ketahanan keluarga.



Berita Lainnya
  • Mendesain Ulang Pemilu

    30/6/2025 05:00

    MAHKAMAH Konstitusi kembali menghasilkan putusan progresif terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia

  • Jangan lagi Ditelikung Koruptor

    28/6/2025 05:00

    PEMERINTAH kembali terancam ditelikung koruptor.

  • Berhenti Membebani Presiden

    27/6/2025 05:00

    MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.

  • Mitigasi setelah Gencatan Senjata

    26/6/2025 05:00

    GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.

  • Nyalakan Suar Penegakan Hukum

    25/6/2025 05:00

    KITAB Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang bermartabat haruslah mengutamakan perlindungan menyeluruh atas hak-hak warga.

  • Menekuk Dalang lewat Kawan Keadilan

    24/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2025 tentang Penanganan Secara Khusus dan Pemberian Penghargaan bagi Saksi Pelaku, akhir pekan lalu.

  • Bersiap untuk Dunia yang Menggila

    23/6/2025 05:00

    ADA-ADA saja dalih yang diciptakan oleh Amerika Serikat (AS) untuk menyerbu negara lain.

  • Cegah Janji Palsu UU Perlindungan PRT

    21/6/2025 05:00

    PENGESAHAN Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) adalah sebuah keniscayaan.

  • Pisau Dapur Hakim Tipikor

    20/6/2025 05:00

    VONIS yang baru saja dijatuhkan kepada para pelaku mafia hukum dalam perkara Ronald Tannur kian menunjukkan dewi keadilan masih jauh dari negeri ini

  • Menghadang Efek Domino Perang

    19/6/2025 05:00

    ESKALASI konflik antara Iran dan Israel tidak menunjukkan tanda-tanda surut.

  • Jangan Memanipulasi Sejarah

    18/6/2025 05:00

    KITA sebenarnya sudah kenyang dengan beragam upaya manipulasi oleh negara. Namun, kali ini, rasanya lebih menyesakkan.

  • Jangan Gembos Hadapi Tannos

    17/6/2025 05:00

    GENAP lima bulan Paulus Tannos ditangkap lembaga antikorupsi Singapura, Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB).

  • Berebut Empat Pulau

    16/6/2025 05:00

    PEREBUTAN empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara belakangan menyesaki ruang informasi publik.

  • Bertransaksi dengan Keadilan

    14/6/2025 05:00

    KEADILAN di negeri ini sudah menjadi komoditas yang kerap diperjualbelikan. Hukum dengan mudah dibengkokkan.

  • Tidak Usah Malu Miskin

    13/6/2025 05:00

    ADA petuah bijak bahwa angka tidak pernah berbohong. Dalam bahasa Inggris, petuah itu berbunyi numbers never lie.

  • Gaji Tinggi bukan Jaminan tidak Korupsi

    12/6/2025 05:00

    PERILAKU koruptif lebih didorong hasrat ketamakan dalam diri pelakunya (corruption by greed) ketimbang karena kebutuhan.

Opini
Kolom Pakar
BenihBaik