Headline

Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.

Mitigasi Dampak Perang Iran-Israel

17/4/2024 05:00

TANPA terjadinya Perang Dunia III pun, menegangnya konflik antara Iran dan Israel saat ini sudah memberi dampak nyata terhadap perekenomian dunia. Dua indikasi buruk yang telah terjadi ialah kenaikan harga minyak mentah dan anjloknya nilai tukar beberapa mata uang.

Pada Senin (15/4) atau dua hari setelah serangan balasan Iran ke Israel, harga minyak mentah Brent naik ke level US$90,29 per barel dari posisi 1 Januari 2024 sebesar US$ 77,4 per barel. Selain itu, harga minyak mentah jenis WTI juga naik ke level US$85,42 per barel, atau lebih tinggi dari posisi pada 1 Januari 2024 sebesar US$71,65/barel.

Untuk nilai tukar beberapa negara di kawasan Asia, baht Thailand dan won Korea terdepresiasi sebesar 0,24% (dtd), serta ringgit Malaysia terdepresiasi sebesar 0,24% (dtd) terhadap dolar AS. Adapun nilai tukar rupiah, kemarin sore, ditutup di level Rp16.175 per dolar AS atau melemah 2,07% dari perdagangan sebelumnya.

Memang dalam beberapa waktu ini, dolar AS terus menguat karena bank sentral mereka, The Fed, terus menahan suku bunga tinggi. Akan tetapi, penguatan di awal minggu ini merupakan imbas ketidakstabilan geopolitik dari perang Iran-Israel. Para investor menjauhi mata uang berisiko dan memburu dolar AS yang menjadi mata uang safe haven.

Kini, dunia pun masih diliputi kecemasan karena Israel sesumbar akan membalas serangan Iran, meski tidak ada korban jatuh di pihak mereka. Israel memulai eskalasi konflik ini dengan menyerang konsulat Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April 2024. Serangan itu menewaskan 16 orang, termasuk tujuh personel Garda Revolusi Islam Iran (IRGC).

Jika benar konflik berlanjut, bukan saja mata uang dan harga minyak yang bakal mendidih, tetapi juga harga berbagai komoditas yang menggunakan Terusan Suez. Gandum dan berbagai komponen alat-alat produksi dari Eropa sudah pasti meroket.

Terkait dengan dampaknya terhadap Indonesia, berbagai langkah antisipasi harus segera dilakukan pemerintah. Langkah pertama, mencari sumber baru suplai minyak mentah. Hal itu penting karena Selat Hormuz yang menjadi jalur untuk impor minyak mentah kita dari Nigeria, Arab Saudi, Angola, dan Gabon juga rawan terimbas konflik Iran-Israel.

Saat ini, cadangan minyak mentah dalam negeri kita memang relatif aman, yakni mencapai 30 hari. Meski begitu, sumber impor cadangan tetap penting karena produksi dalam negeri kian tidak dapat diandalkan.

Antisipasi kedua ialah kesiapan perubahan APBN 2024. Saat ini, seluruh patokan rupiah dan harga minyak mentah di APBN 2024 telah terlampaui, yakni masing-masing Rp15.000 per dolar AS dan ICP US$82 per barel. Ini artinya defisit APBN 2024 yang pada Februari lalu diperkirakan sudah melebar 2,8%, bakal lebih parah lagi.

Semua tekanan itu membuat pemerintah harus dapat menekan belanja di sektor yang kurang penting, termasuk menutup kebocoran anggaran. Pemerintah terutama harus bersiap dengan kebijakan subsidi BBM yang tepat. Pengamat memperkirakan gejolak harga minyak itu akan membengkakkan anggaran subsidi BBM sebesar Rp50 triliun hingga Rp110 triliun.

Hal itu jelas akan membuat pukulan berat bagi APBN yang sudah ‘berdarah’ dan membuat kita dalam kondisi defisit fiskal. Di sisi lain, pilihan menaikkan lagi harga BBM nonsubsidi juga bakal berimbas pada inflasi yang terlalu tinggi. Sebab itu, pemerintah harus semaksimal mungkin menekan inflasi di sektor lainnya.

Selain memastikan antisipasi dalam negeri, Indonesia juga harus terus aktif mendorong peredaan konflik melalui berbagai jalur diplomasi. Ketika peran PBB makin tidak bertaji dalam mengupayakan perdamaian, maka jalur multilateral lainnya, juga bilateral, harus dimaksimalkan.

Saat ini, perang Iran-Israel ibarat membawa dunia kembali ke era aliansi militer seperti berpuluh dekade lalu. Negara-negara bukan saja memperhitungkan dua kubu yang berhadapan langsung, melainkan juga aliansi di belakangnya.

Di tengah kondisi itu, peran Indonesia yang selalu berupaya menjadi jembatan berbagai blok justru kian penting. Diplomasi bilateral yang erat, yang selama ini telah dijalin Indonesia dengan banyak negara, merupakan modal berharga untuk menyuarakan perdamaian.

 



Berita Lainnya
  • Amnesti bukan untuk Koruptor

    25/8/2025 05:00

    KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Immanuele 'Noel' Ebenezer Gerungan dan 10 orang lainnya sebagai tersangka.

  • Potret Buram dari Sukabumi

    23/8/2025 05:00

    TRAGEDI memilukan datang dari Sukabumi, Jawa Barat.

  • Bersih-Bersih Total Kemenaker

    22/8/2025 05:00

    DUA kasus besar yang terjadi di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) saat ini tidak bisa dianggap remeh.

  • Utak-atik Anggaran Pendidikan

    21/8/2025 05:00

    PEMERINTAH mengalokasikan Rp757,8 triliun untuk anggaran pendidikan pada 2026, atau mengambil porsi 20% lebih APBN tahun depan.

  • Menanti Jalur Cepat KPK pada Kasus Haji

    20/8/2025 05:00

    SUDAH tiga kali rezim di Republik ini berganti, tetapi pengelolaan ibadah haji tidak pernah luput dari prahara korupsi.

  • Jangan Takluk oleh Silfester

    19/8/2025 05:00

    KONSTITUSI telah menegaskan bahwa Indonesia merupakan negara hukum. Salah satu prinsip yang tak bisa ditawar ialah soal kepastian hukum.

  • Terima Kritik meski Menyesakkan

    18/8/2025 05:00

    UNGKAPAN tidak ada manusia yang sempurna menyiratkan bahwa tidak ada seorang pun yang luput dari kesalahan.

  • Kebocoran Anggaran bukan Bualan

    16/8/2025 05:00

    BERANI mengungkap kesalahan ialah anak tangga pertama menuju perbaikan.

  • Berdaulat untuk Maju

    15/8/2025 05:00

    DELAPAN dekade sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia telah menapaki perjalanan panjang yang penuh dinamika.

  • Candaan yang tidak Lucu

    14/8/2025 05:00

    BERCANDA itu tidak dilarang. Bahkan, bercanda punya banyak manfaat untuk kesehatan fisik dan mental serta mengurangi stres.

  • Perbaiki Tata Kelola Haji

    13/8/2025 05:00

    MULAI 2026, penyelenggaraan ibadah haji di Tanah Air memasuki era baru. K

  • Jalur Istimewa Silfester

    12/8/2025 05:00

    BUKAN masuk penjara, malah jadi komisaris di BUMN. Begitulah nasib Silfester Matutina, seorang terpidana 1 tahun 6 bulan penjara yang sudah divonis sejak 2019 silam.

  • Hati-Hati Telat Jaga Ambalat

    11/8/2025 05:00

    PERSOALAN sengketa wilayah Blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia kembali mencuat di tengah kian mesranya hubungan kedua negara.

  • Mengevaluasi Penyaluran Bansos

    09/8/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.

  • Tegakkan Hukum Hadirkan Keadilan

    08/8/2025 05:00

    PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.

  • Vonis Pantas untuk Aparat Culas

    07/8/2025 05:00

    SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.