Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
BELUM usai sesak napas karena harga beras, kepala masyarakat awam kembali harus cenat-cenut. Di saat harga beras mulai menunjukkan penurunan di pasar, harga kebutuhan lain justru meroket.
Kini, harga cabai, telur ayam, daging sapi, dan bawang juga cenderung meningkat. Harga bahan pangan di kala bulan puasa sudah kurang dari satu bulan lagi masih pula tak terkendali.
Naiknya harga-harga bahan pangan dalam beberapa waktu terakhir telah mengerek tingkat inflasi bergejolak (volatile). Merujuk ke data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi bergejolak berada di angka 7,22% secara tahunan (yoy) pada Januari 2024. Tingkat inflasi tersebut meningkat dari posisi Desember 2023 yang tercatat 6,73% (yoy).
Dari hasil survei BPS, komoditas yang dominan memberikan andil terhadap inflasi bergejolak ialah beras, bawang putih, tomat, cabai merah, dan daging ayam ras.
Akan tetapi, bagi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, tingkat inflasi Indonesia masih relatif aman, bahkan cenderung lebih rendah, jika dibandingkan dengan di negara-negara maju lainnya.
Kalau pemerintah melihat tingkat inflasi masih relatif aman, tentu berbeda dengan kondisi di akar rumput. Pengusaha mumet, sedangkan masyarakat waswas karena harga-harga terus naik. Warga tidak merasa masih relatif aman dalam kondisi seperti saat ini.
Masyarakat sudah mulai menurunkan pola serta kualitas hidup. Dari beras premium menjadi medium. Lauk-pauk juga dikurangi. Semua hanya agar bisa bertahan hidup.
Sayangnya, respons pemerintah amat klasik. Jawaban pemerintah hanya bisa mengandalkan pada rumusan jumlah pasokan dan permintaan. Pasokan berkurang, tapi permintaan tetap. Dan, pasokan berkurang disebabkan masalah alam, yakni musim kering ekstrem atau El Nino berkepanjangan yang berujung pada panen yang terlambat.
Padahal, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Organisasi Meteorologi Dunia (World Meteorological Organization/WMO) telah mewanti-wanti potensi El Nino dari jauh-jauh hari.
Logika sederhananya, ketika sudah ada peringatan musim kering berkepanjangan, tentu akan berpengaruh terhadap musim panen dan tanam.
Pemerintah sudah sepatutnya mempersiapkan langkah antisipasi untuk menghadapi El Nino. Beragam upaya antisipasi di dalam negeri diharapkan mampu meminimalkan kekurangan pasokan pangan akibat perubahan iklim.
Namun, fakta yang terjadi tidak demikian. Rakyat menjadi korban kenaikan harga pangan sehingga muncul krisis pasokan. Untuk mengatasinya, pemerintah lagi-lagi melahirkan solusi yang klise, yakni impor.
Laporan BPS pada Desember 2023 mencatat produksi beras diperkirakan sekitar 30,90 juta ton. Capaian itu menurun 645.090 ton atau 2,05% apabila dibandingkan dengan produksi beras pada 2022 yang sebesar 31,54 juta ton.
Anehnya, impor beras pada 2023 mencapai 3,06 juta ton atau naik lebih dari 600% kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Yang lebih aneh, impor gila-gilaan beras sepanjang 2023 ternyata tidak mampu menurunkan harga dan meningkatkan suplai beras bagi masyarakat.
Apa yang terjadi ialah gambaran nyata bahwa pemerintah gagal memitigasi stabilitas harga. Sesuatu yang sudah diketahui, diberikan peringatan sejak jauh hari, ternyata meleset diantisipasi. Sampai kapan kemelesetan seperti ini harus terjadi?
PROYEK pembangunan ataupun pembenahan terkait dengan jalan seperti menjadi langganan bancakan untuk dikorupsi.
MAHKAMAH Konstitusi kembali menghasilkan putusan progresif terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia
MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.
GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.
KITAB Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang bermartabat haruslah mengutamakan perlindungan menyeluruh atas hak-hak warga.
PRESIDEN Prabowo Subianto akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2025 tentang Penanganan Secara Khusus dan Pemberian Penghargaan bagi Saksi Pelaku, akhir pekan lalu.
ADA-ADA saja dalih yang diciptakan oleh Amerika Serikat (AS) untuk menyerbu negara lain.
PENGESAHAN Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) adalah sebuah keniscayaan.
VONIS yang baru saja dijatuhkan kepada para pelaku mafia hukum dalam perkara Ronald Tannur kian menunjukkan dewi keadilan masih jauh dari negeri ini
ESKALASI konflik antara Iran dan Israel tidak menunjukkan tanda-tanda surut.
KITA sebenarnya sudah kenyang dengan beragam upaya manipulasi oleh negara. Namun, kali ini, rasanya lebih menyesakkan.
GENAP lima bulan Paulus Tannos ditangkap lembaga antikorupsi Singapura, Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB).
PEREBUTAN empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara belakangan menyesaki ruang informasi publik.
KEADILAN di negeri ini sudah menjadi komoditas yang kerap diperjualbelikan. Hukum dengan mudah dibengkokkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved