Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Papua tanpa Bedil dan Mesiu

27/11/2021 05:00
Papua tanpa Bedil dan Mesiu
Ilustrasi MI(MI/Duta)

 

 

KONSEP pendekatan yang lebih humanis, tanpa mesiu, dijanjikan oleh TNI dan Polri untuk diterapkan di Papua. Pendekatan itu sejalan dengan kebijakan dasar pemerintah yang sudah digariskan Presiden melalui beleid Inpres Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Inpres tersebut mengatur sinergi yang harus dilakukan 43 kementerian/lembaga dan pemda. Dalam poin keempat disebutkan salah satu strategi pembangunan itu ialah pendekatan dialog dengan semua komponen masyarakat, organisasi kemasyarakatan, dan lembaga penyelenggara pemda.

Akan tetapi, pendekatan dialog itulah yang selama ini tidak dikedepankan dalam menyelesaikan permasalahan di Papua. Selama ini, konflik di Papua, terutama antara kelompok Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) dan TNI-Polri kerap diselesaikan dengan senjata.

Hal ini membuat rakyat ketakutan. Dewan Gereja Papua menyebut sekitar 60 ribu penduduk Papua mengungsi akibat konflik bersenjata antara kedua kubu yang masih terjadi di enam kabupaten hingga pertengahan November ini.

Oleh karena itu, janji yang dilontarkan TNI dan Polri untuk mengutamakan pendekatan humanis di Papua patut diapresiasi. Jangan buat lagi rakyat Papua ketakutan, baik warga asli maupun pendatang.

Seusai menggelar koordinasi dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (25/11), Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD pun menegaskan pendekatan kesejahteraan menjadi yang utama dalam penanganan Papua.

Pendekatan kesejahteraan dilakukan komprehensif meliputi semua aspek dan sinergis mencakup semua lembaga terkait agar hasil pembangunan dirasakan masyarakat. Artinya, kata Machfud, di Papua itu pendekatannya bukan senjata, melainkan kesejahteraan.

Sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua, pemerintah sebenarnya telah membuat UU Otonomi Khusus (Otsus) Papua pada 2001. Akan tetapi, selama 20 tahun penyelenggaraannya, hal itu dirasa belum cukup untuk mewujudkan kesejahteraan orang Papua. Bahkan, selama otsus berlangsung intensitas terjadinya kekerasan dan konflik antara aparat keamanan dan gerakan kriminal bersenjata, terus meningkat.

Keprihatinan inilah yang menjadi komitmen Presiden Joko Widodo mengeluarkan Inpres No 9/2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat. Inpres ini merupakan langkah terobosan untuk mendorong sinergi antarkementerian/lembaga dan pemerintah daerah guna mewujudkan kesejahteraan, perdamaian, dan kehidupan bermartabat bagi masyarakat di Papua dan Papua Barat dalam bingkai NKRI.

Instruksi Presiden ini sudah semestinya dipatuhi semua jajaran di bawahnya, termasuk TNI-Polri sebagai garda terdepan dalam memelihara keamanan negara. Penyelesaian konflik dengan senjata tidak akan pernah menyelesaikan masalah dan cuma membuat rakyat sengsara. Hal ini pun semestinya disadari kelompok bersenjata di Papua.

Jika keukeuh atau ngotot dengan prinsip dan kebenarannya sendiri, selama itu pula kedamaian tidak akan pernah tercipta di ‘Bumi Cendrawasih’. Alih-alih ingin menyejahterakan rakyat Papua, yang ada malah membuat mereka cemas dan ketakutan.

Dari pada saling klaim kebenaran dan bertengkar, bukankah lebih elok berdialog, urun rembuk untuk mencari jalan keluar demi menyejahterakan rakyat Papua. Biar bagaimanapun, Papua ialah kita.



Berita Lainnya
  • Berdaulat untuk Maju

    15/8/2025 05:00

    DELAPAN dekade sejak Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, Indonesia telah menapaki perjalanan panjang yang penuh dinamika.

  • Candaan yang tidak Lucu

    14/8/2025 05:00

    BERCANDA itu tidak dilarang. Bahkan, bercanda punya banyak manfaat untuk kesehatan fisik dan mental serta mengurangi stres.

  • Perbaiki Tata Kelola Haji

    13/8/2025 05:00

    MULAI 2026, penyelenggaraan ibadah haji di Tanah Air memasuki era baru. K

  • Jalur Istimewa Silfester

    12/8/2025 05:00

    BUKAN masuk penjara, malah jadi komisaris di BUMN. Begitulah nasib Silfester Matutina, seorang terpidana 1 tahun 6 bulan penjara yang sudah divonis sejak 2019 silam.

  • Hati-Hati Telat Jaga Ambalat

    11/8/2025 05:00

    PERSOALAN sengketa wilayah Blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia kembali mencuat di tengah kian mesranya hubungan kedua negara.

  • Mengevaluasi Penyaluran Bansos

    09/8/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.

  • Tegakkan Hukum Hadirkan Keadilan

    08/8/2025 05:00

    PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.

  • Vonis Pantas untuk Aparat Culas

    07/8/2025 05:00

    SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.

  • Jangan Bergantung Terus pada Konsumsi

    06/8/2025 05:00

    EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.

  • Merangkul yang tengah Resah

    05/8/2025 05:00

    BERAGAM cara dapat dipakai rakyat untuk mengekspresikan ketidakpuasan, mulai dari sekadar keluh kesah, pengaduan, hingga kritik sosial kepada penguasa.

  • Saling Menghormati untuk Abolisi-Amnesti

    04/8/2025 05:00

    MANTAN Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan mantan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah resmi bebas dari tahanan.

  • Membuka Pintu Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    Kebijakan itu berpotensi menciptakan preseden dalam pemberantasan korupsi.

  • Main Hajar Rekening ala PPATK

    01/8/2025 05:00

    ENTAH karena terlalu banyak pekerjaan, atau justru lagi enggak ada kerjaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir puluhan juta rekening milik masyarakat.

  • Masih Berburu Harun Masiku

    31/7/2025 05:00

    KASUS suap proses pergantian antarwaktu (PAW) untuk kader PDI Perjuangan Harun Masiku ke kursi DPR RI masih jauh dari tutup buku alias belum tuntas.

  • Indonesia Rumah Bersama

    30/7/2025 05:00

    Intoleransi dalam bentuk apa pun sesungguhnya tidak bisa dibenarkan.

  • Jangan Biarkan Rasuah Rambah Desa

    29/7/2025 05:00

    KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.