Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Angkat Harkat Rakyat Papua

02/10/2021 05:00
Angkat Harkat Rakyat Papua
Ilustrasi MI(MI/Duta)

 

 

PRESIDEN Joko Widodo membuka Pekan Olahraga Nasional (PON) di Papua pada hari ini. Papua sebagai tuan rumah pesta olahraga yang berlangsung hingga 15 Oktober itu mempunyai makna yang sangat strategis.

Maknanya ialah negara percaya, sangat percaya, bahwa masyarakat Papua mampu menyelenggarakan pesta olahraga yang berlangsung hingga 15 Oktober itu. PON dikembalikan kepada spirit awal digelar pada 1948, yaitu sebagai sarana menyatukan rakyat.

Kepercayaan negara itu sekaligus membuktikan adanya pendekatan baru membangun Papua. Membangun lewat pendekatan keolahragaan dan kesejahteraan, bukan semata-mata keamanan.

Sudah terlalu lama Papua mendapatkan stigma negatif. Papua selalu diidentikkan dengan keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohan. Stigma itulah yang kini dibongkar habis-habisan.

PON hendaknya dipandang sebagai kehadiran nyata negara untuk mendorong Papua meraih prestasi di bidang olahraga sekaligus mengungkit pembangunan guna mencapai kesejahteraan. Karena itulah, kunjungan Presiden Jokowi ke Papua di samping membuka PON juga meresmikan sejumlah proyek infrastruktur.

Pembangunan infrastruktur membuka keterisolasian wilayah bertujuan untuk mengurangi angka kemiskinan. Tingkat kemiskinan di Papua masih yang tertinggi di Indonesia per Maret 2021, yaitu 26,86%. Padahal, nasional sebesar 10,14%.

Jauh lebih penting lagi ialah melalui PON, negara merealisasikan janjinya untuk mengangkat harkat dan martabat masyarakat Papua. Janji itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua atas UU 21/2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua.

Disebutkan bahwa revisi UU Otsus Papua dalam rangka melindungi dan menjunjung harkat martabat, memberi afirmasi, dan melindungi hak dasar orang asli Papua, baik dalam bidang ekonomi, politik, maupun sosial-budaya, perlu diberi kepastian hukum.

Hari-hari ini banyak orang berada di Papua. Ada sekitar 6.496 atlet dan sekitar 3.300 ofisial. Mereka diharapkan untuk tetap menghormati adat-istiadat orang Papua. Event ini harus menjadi pembuktian bahwa bangsa ini tetap bersatu. Jangan sampai hajatan ini dinodai tindakan-tindakan yang jauh dari nilai sportivitas, apalagi sampai membelah persatuan dan kesatuan.

Berkompetisilah secara fair dalam semangat kebersamaan. Hal terpenting harus diingat, PON bukan semata ajang untuk meraih sebanyak-banyaknya medali, melainkan sebagai sarana mencari atlet-atlet unggul yang kelak dapat mewakili dan mengharumkan nama bangsa di event internasional, seperti SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade.

Berbagai pembangunan sarana dan prasarana untuk menunjang pesta olahraga empat tahunan ini, harus pula menjadi kebanggaan masyarakat sehingga mereka merasa memikliki dan termotivasi untuk merawatnya. Harus ada rasa memiliki terhadap sejumlah venue yang telah dibangun. Perasaan itu harus tumbuh sebagai kesadaran sendiri dari masyarakat, bukan karena disuruh.

Begitu pun dengan antusiasme warga untuk mendatangi stadion. Kehadiran mereka harus didasari karena merasa bagian dari pesta ini, bukan lantaran dimobilisasi. Penyelengaraan PON jangan dianggap pestanya para atlet atau mereka yang berkecimpung di dunia olahraga. Ini ialah pesta rakyat Papua.

Sukses penyelenggaraan PON Papua bisa diukur dari partisipasi rakyat setempat, bebas dari gangguan keamanan, dan tidak menjadi klaster baru penyebaran covid-19. Ukuran paling penting ialah PON mampu mengangkat harkat rakyat Papua. Berat memang, tapi itu semua bisa dilalui jika perhelatan ini dianggap sebagai milik bersama. Torang (kita orang) bisa.



Berita Lainnya
  • Cari Solusi, bukan Cari Panggung

    14/7/2025 05:00

    PERSAINGAN di antara para kepala daerah sebenarnya positif bagi Indonesia. Asal, persaingan itu berupa perlombaan menjadi yang terbaik bagi rakyat di daerah masing-masing.

  • Awas Ledakan Pengangguran Sarjana

    12/7/2025 05:00

    DALAM dunia pendidikan di negeri ini, ada ungkapan yang telah tertanam berpuluh-puluh tahun dan tidak berubah hingga kini, yakni ganti menteri, ganti kebijakan, ganti kurikulum, ganti buku.

  • Mencurahkan Hati untuk Papua

    11/7/2025 05:00

    JULUKAN ‘permata dari timur Indonesia’ layak disematkan untuk Pulau Papua.

  • Bukan Bangsa Pelanduk

    10/7/2025 05:00

    Indonesia perlu bersikap tegas, tapi bijaksana dalam merespons dengan tetap menjaga hubungan baik sambil memperkuat fondasi industri dan diversifikasi pasar.

  • Bansos bukan untuk Judol

    09/7/2025 05:00

    IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).

  • Dicintai Rakyat Dibenci Penjahat

    08/7/2025 05:00

    KEJAKSAAN Agung (Kejagung) bukan lembaga yang menakutkan. Terkhusus bagi rakyat, terkecuali bagi penjahat.

  • Investasi Enggan Melesat

    07/7/2025 05:00

    PEMERINTAHAN Presiden Prabowo Subianto tampaknya mulai waswas melihat prospek pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2028-2029.

  • Di Laut, Kita Dikepung Petaka

    05/7/2025 05:00

    LAGI dan lagi, publik terus saja dikagetkan oleh peristiwa kecelakaan kapal di laut. Hanya dalam sepekan, dua kapal tenggelam di perairan Nusantara.

  • Jangan Menyerah Lawan Kekejian Israel

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN kekejian Israel adalah membicarakan kekejian tanpa ujung dan tanpa batas.

  • Musim Potong Hukuman Koruptor

    03/7/2025 05:00

    SINDIRAN bahwa negeri ini penyayang koruptor kian menemukan pembenaran. Pekik perang terhadap korupsi yang cuma basa-basi amat sulit diingkari.

  • Menjerat Penjaja Keadilan

    02/7/2025 05:00

    ADA angin segar dalam penegakan hukum terhadap koruptor.

  • Lagu Lama Korupsi Infrastruktur

    01/7/2025 05:00

    PROYEK pembangunan ataupun pembenahan terkait dengan jalan seperti menjadi langganan bancakan untuk dikorupsi.

  • Mendesain Ulang Pemilu

    30/6/2025 05:00

    MAHKAMAH Konstitusi kembali menghasilkan putusan progresif terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia

  • Jangan lagi Ditelikung Koruptor

    28/6/2025 05:00

    PEMERINTAH kembali terancam ditelikung koruptor.

  • Berhenti Membebani Presiden

    27/6/2025 05:00

    MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.

  • Mitigasi setelah Gencatan Senjata

    26/6/2025 05:00

    GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.