Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Atasi Konflik secara Beradab

13/2/2020 05:05

PERAN partai politik sangat penting dalam membangun demokrasi. Partai berperan dalam pendidikan politik agar masyarakat tidak hanya sadar hukum, tetapi juga dewasa dalam berpolitik.

Kedewasaan berpolitik tentu saja pertama-tama ditunjukkan para elite partai. Bagaimana mungkin masyarakat akan menjadi warga negara yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara apabila tokoh anutannya tidak mampu memberi contoh suri teladan yang baik?

Para elite hendaknya mampu menyelesaikan setiap persoalan dengan otak, bukan otot. Dalam konteks itulah patut dikritisi kongres partai yang mempertontonkan adu otot. Kericuhan yang diwarnai kursi melayang terjadi dalam Kongres Partai Amanat Nasional (PAN) di Kendari, Selasa (11/2).

Publik patut cemas. Bukan soal urusan dapur perkubuan sebuah partai yang dipersoalkan, melainkan kecemasan karena ini merupakan cerminan degradasi kepemimpinan di organisasi besar yang juga bukan belia.

Perkubuan dalam soal kontestasi ialah hal amat lumrah. Namun, ketika perkubuan itu bisa dibiarkan menghilir pada baku hantam di panggung besar kongres, itulah wajah kegagalan demokrasi di internal partai tersebut.

Alih-alih menjadi anutan demokrasi yang intelek, partai politik justru membuat demokrasi komedi bermodal otot. Jika sudah begitu, bagaimana mungkin dapat diharapkan partai membawa demokrasi yang sehat ke kontestasi yang lebih besar termasuk pemilihan umum?

Kericuhan yang terjadi dalam arena kongres itu sesungguhnya bukan hanya tamparan bagi partai yang bersangkutan, melainkan juga sentilan bagi semua parpol lainnya.

Bukan rahasia lagi, masih banyak partai lain yang merawat konflik internal sampai saat ini. Partai politik harus bisa menciptakan iklim yang kondusif sehingga dapat menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.

Bagaimana mungkin partai politik bisa diharapkan menjadi perekat persatuan bangsa jika tidak mampu mengelola konflik di internal sendiri secara beradab? Malah yang terjadi sebaliknya, elite partai justru memperkeruh keadaan dengan manuver-manuver politik.

Saatnya partai politik lebih mawas diri. Sebagaimana telah berulang kali dipaparkan para ahli dan peneliti politik dalam negeri, berbagai konflik internal partai politik sesungguhnya berhulu dari pelembagaan partai yang lemah. Pelembagaan itu menjadi persoalan utama partai politik di Indonesia.

Kiranya introspeksi mundur lebih jauh ke belakang harus dilakukan partai politik. Pelembagaan berarti pula bercikal pada dasar pendirian dan juga pengaderan. Bila parpol lahir dan tumbuh semata hanya sebagai kendaraan politik pendirinya, itu ibarat bangunan megah di atas pasir. Lambat laun akan runtuh karena tidak juga mengakar ke rakyat dan kepentingan nasional yang hakiki.

Desakan untuk perbaikan internal partai sesungguhnya tak hanya demi kepentingan konsolidasi demokrasi, tetapi juga kepentingan parpol itu sendiri. Tidak ada demokrasi tanpa partai. Harus disadari, jika konflik internal tak berujung, kepercayaan masyarakat yang semakin cerdas akan hilang.

Elok nian bila partai politik menjadikan perolehan suara dalam pemilu sebagai bahan evaluasi diri. Dijadikan bahan evaluasi karena masyarakat yang kian cerdas itu akan memberikan hukuman. Perolehan suara yang terus menurun dari pemilu ke pemilu merupakan cerminan masyarakat muak dengan partai yang tidak mampu menyelesaikan konflik secara beradab.



Berita Lainnya
  • Cari Solusi, bukan Cari Panggung

    14/7/2025 05:00

    PERSAINGAN di antara para kepala daerah sebenarnya positif bagi Indonesia. Asal, persaingan itu berupa perlombaan menjadi yang terbaik bagi rakyat di daerah masing-masing.

  • Awas Ledakan Pengangguran Sarjana

    12/7/2025 05:00

    DALAM dunia pendidikan di negeri ini, ada ungkapan yang telah tertanam berpuluh-puluh tahun dan tidak berubah hingga kini, yakni ganti menteri, ganti kebijakan, ganti kurikulum, ganti buku.

  • Mencurahkan Hati untuk Papua

    11/7/2025 05:00

    JULUKAN ‘permata dari timur Indonesia’ layak disematkan untuk Pulau Papua.

  • Bukan Bangsa Pelanduk

    10/7/2025 05:00

    Indonesia perlu bersikap tegas, tapi bijaksana dalam merespons dengan tetap menjaga hubungan baik sambil memperkuat fondasi industri dan diversifikasi pasar.

  • Bansos bukan untuk Judol

    09/7/2025 05:00

    IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).

  • Dicintai Rakyat Dibenci Penjahat

    08/7/2025 05:00

    KEJAKSAAN Agung (Kejagung) bukan lembaga yang menakutkan. Terkhusus bagi rakyat, terkecuali bagi penjahat.

  • Investasi Enggan Melesat

    07/7/2025 05:00

    PEMERINTAHAN Presiden Prabowo Subianto tampaknya mulai waswas melihat prospek pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2028-2029.

  • Di Laut, Kita Dikepung Petaka

    05/7/2025 05:00

    LAGI dan lagi, publik terus saja dikagetkan oleh peristiwa kecelakaan kapal di laut. Hanya dalam sepekan, dua kapal tenggelam di perairan Nusantara.

  • Jangan Menyerah Lawan Kekejian Israel

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN kekejian Israel adalah membicarakan kekejian tanpa ujung dan tanpa batas.

  • Musim Potong Hukuman Koruptor

    03/7/2025 05:00

    SINDIRAN bahwa negeri ini penyayang koruptor kian menemukan pembenaran. Pekik perang terhadap korupsi yang cuma basa-basi amat sulit diingkari.

  • Menjerat Penjaja Keadilan

    02/7/2025 05:00

    ADA angin segar dalam penegakan hukum terhadap koruptor.

  • Lagu Lama Korupsi Infrastruktur

    01/7/2025 05:00

    PROYEK pembangunan ataupun pembenahan terkait dengan jalan seperti menjadi langganan bancakan untuk dikorupsi.

  • Mendesain Ulang Pemilu

    30/6/2025 05:00

    MAHKAMAH Konstitusi kembali menghasilkan putusan progresif terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia

  • Jangan lagi Ditelikung Koruptor

    28/6/2025 05:00

    PEMERINTAH kembali terancam ditelikung koruptor.

  • Berhenti Membebani Presiden

    27/6/2025 05:00

    MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.

  • Mitigasi setelah Gencatan Senjata

    26/6/2025 05:00

    GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.