Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Legislatif Visioner

18/7/2019 05:00

SEPI dari prestasi sepertinya sudah menjadi identifikasi yang amat melekat dengan lembaga legislatif di negeri ini. Lambat mengurus legislasi, tapi juara untuk urusan korupsi. Publik mengharapkan mereka memberi solusi, tapi faktanya mereka seolah bekerja tanpa visi.

Di sisi lain, dunia bergerak begitu cepat. Perubahan dan kemajuan zaman tak bisa dihindari. Nilai-nilai baru terus tercipta. Persaingan global pun menjadi keniscayaan. Tantangan itu tentunya hanya bisa dilewati bila seluruh elemen, terutama para pemimpin dan elite negeri, termasuk wakil-wakil rakyat di parlemen, memiliki visi dengan lompatan jauh ke depan.

Tanpa visi, jangan pernah berpikir Republik ini akan melaju dengan kecepatan tinggi. Tanpa perubahan pola pikir, sungguh sia-sia kita berharap bangsa ini bakal memenangi pertarungan global.

Kuncinya ialah bagaimana kita memandang masa depan serta berani meninggalkan mindset dan cara-cara kerja lama yang kebanyakan hanya menjadi rutinitas dan dikerjakan ala kadarnya.

Karena itu, kita patut menyambut positif ketika Presiden Joko Widodo mengingatkan lagi pentingnya perubahan pola pikir tersebut saat memberikan kuliah umum kepada para calon anggota DPR Partai NasDem di Gedung Akademi Bela Negara NasDem, Jakarta, Selasa (16/7).

Ada kegundahan dan harapan yang diungkapkan Presiden kepada anggota DPR terpilih yang bakal mengisi kursi di Senayan hingga 2024 itu.

Kepala Negara berharap bangsa ini melakukan gerakan perubahan, seperti memperbarui nilai-nilai untuk menuju Indonesia maju. Itu, kata Jokowi, semestinya dapat dimulai salah satunya dari lembaga legislatif. Anggota legislatif dan seluruh elemen bangsa bersama-sama mencarikan solusi, bertindak cepat dan fleksibel untuk mendukung langkah meraih kemajuan.

Harapan Presiden sama dengan harapan rakyat. Kekhawatiran Presiden juga sama dengan kekhawatiran rakyat. Di antara harapan dan kekhawatiran itulah kepentingan rakyat akan dipertaruhkan.

Wajah baru DPR periode 2019-2024 mendatang, tidak bisa tidak, harus berubah dari kekusaman selama ini. Jangan wajah baru justru menambah panjang daftar anggota parlemen yang miskin visi, nihil prestasi, tapi malah sibuk memperkaya diri.

Publik sebenarnya tak pernah henti menaruh harapan baru setiap pergantian anggota parlemen melalui kontestasi pemilihan umum. Namun, setiap kali itu pula publik terus dikecewakan dengan tabiat yang nyaris tak berubah dan 'prestasi-prestasi' menjengkelkan yang rutin ditorehkan para anggota dewan, seperti korupsi dan kemalasan yang bertubi-tubi.

Akan tetapi, meski terus dikecewakan, rakyat tak sepatutnya membunuh asa. Mimpi memiliki lembaga legislatif yang anggotanya tak hanya mencari pekerjaan, mengeruk fulus, serta bermanuver untuk merebut posisi-posisi kekuasaan harus tetap dijaga.

Pada saat yang sama kita mesti merawat harapan bahwa suatu saat nanti akan memiliki parlemen yang sangat visioner, berpola pikir maju, dengan tetap dilandasi fondasi integritas dan kapabilitas yang mumpuni.

Mestinya tak perlu menunggu lama. Perubahan-perubahan positif itu bisa dimulai dari para anggota DPR terpilih yang akan memulai tugas pada Oktober 2019 mendatang. Buang pola pikir usang, bangun nilai-nilai baru yang produktif, maka satu hambatan bangsa meraih kemajuan akan terdobrak.

 



Berita Lainnya
  • Mencurahkan Hati untuk Papua

    11/7/2025 05:00

    JULUKAN ‘permata dari timur Indonesia’ layak disematkan untuk Pulau Papua.

  • Bukan Bangsa Pelanduk

    10/7/2025 05:00

    Indonesia perlu bersikap tegas, tapi bijaksana dalam merespons dengan tetap menjaga hubungan baik sambil memperkuat fondasi industri dan diversifikasi pasar.

  • Bansos bukan untuk Judol

    09/7/2025 05:00

    IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).

  • Dicintai Rakyat Dibenci Penjahat

    08/7/2025 05:00

    KEJAKSAAN Agung (Kejagung) bukan lembaga yang menakutkan. Terkhusus bagi rakyat, terkecuali bagi penjahat.

  • Investasi Enggan Melesat

    07/7/2025 05:00

    PEMERINTAHAN Presiden Prabowo Subianto tampaknya mulai waswas melihat prospek pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2028-2029.

  • Di Laut, Kita Dikepung Petaka

    05/7/2025 05:00

    LAGI dan lagi, publik terus saja dikagetkan oleh peristiwa kecelakaan kapal di laut. Hanya dalam sepekan, dua kapal tenggelam di perairan Nusantara.

  • Jangan Menyerah Lawan Kekejian Israel

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN kekejian Israel adalah membicarakan kekejian tanpa ujung dan tanpa batas.

  • Musim Potong Hukuman Koruptor

    03/7/2025 05:00

    SINDIRAN bahwa negeri ini penyayang koruptor kian menemukan pembenaran. Pekik perang terhadap korupsi yang cuma basa-basi amat sulit diingkari.

  • Menjerat Penjaja Keadilan

    02/7/2025 05:00

    ADA angin segar dalam penegakan hukum terhadap koruptor.

  • Lagu Lama Korupsi Infrastruktur

    01/7/2025 05:00

    PROYEK pembangunan ataupun pembenahan terkait dengan jalan seperti menjadi langganan bancakan untuk dikorupsi.

  • Mendesain Ulang Pemilu

    30/6/2025 05:00

    MAHKAMAH Konstitusi kembali menghasilkan putusan progresif terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia

  • Jangan lagi Ditelikung Koruptor

    28/6/2025 05:00

    PEMERINTAH kembali terancam ditelikung koruptor.

  • Berhenti Membebani Presiden

    27/6/2025 05:00

    MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.

  • Mitigasi setelah Gencatan Senjata

    26/6/2025 05:00

    GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.

  • Nyalakan Suar Penegakan Hukum

    25/6/2025 05:00

    KITAB Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang bermartabat haruslah mengutamakan perlindungan menyeluruh atas hak-hak warga.

  • Menekuk Dalang lewat Kawan Keadilan

    24/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2025 tentang Penanganan Secara Khusus dan Pemberian Penghargaan bagi Saksi Pelaku, akhir pekan lalu.