Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
USIA hanyalah bilangan. Begitulah, usia cuma angka bila tak diisi secara bermakna. Prinsip itu kiranya dipegang teguh Sutopo Purwo Nugroho.
“Hidup itu bukan panjangpendeknya usia, tapi seberapa besar kita membantu orang lain,” kata Sutopo kala berjumpa dengan Presiden Jokowi di Istana Bogor, Oktober 2018. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana itu betul-betul mengamalkan perkataannya itu.
Perkataannya konsisten dengan perbuatannya. Tidak lebih dan tidak kurang. Sutopo tetap mendedikasikan diri membantu orang lain, bahkan ketika ia menderita kanker stadium empat. Ia satu kali 24 jam 7 hari sepekan memberi informasi kebencanaan kepada media. Dari media, masyarakat bukan cuma tahu informasi tentang terjadinya suatu bencana, melainkan kiranya juga memahami mitigasinya.
Bisa dihitung dengan jari orang di negeri ini yang perkataannya konsisten dengan perbuatannya seperti Sutopo. Di negeri ini kebanyakan orang, terutama elite politik, yang perbuatan mereka melenceng jauh dari perkataan mereka. Di sini, tak sedikit orang yang pagi omong kedele, sore bicara tempe. Lihatlah bagaimana elite parpol yang semasa pilpres dulu menyerang kini coba-coba menyeberang.
Di sini, di negeri ini, terutama di institusi negara, hanya segelintir orang yang berdedikasi sebagai pekerja humas seperti Sutopo. Kebanyakan orang di negeri ini menganggap humas posisi buangan, jabatan terpinggirkan. Walhasil, mereka ogahogahan mengamalkan pekerjaan humas.
Akan tetapi, Sutopo, di tengah perjuangannya melawan penyakit kanker yang diidapnya tetap bersemangat mengamalkan posisi humas. Namun, kita harus kehilangan sosok hebat bernama Sutopo Purwo Nugroho. Sutopo menghela napas terakhir, Minggu (7/7) dini hari, di satu rumah sakit di Guangzhou, Tiongkok, setelah sekitar satu setengah tahun berjuang melawan kanker yang menggerogoti tubuhnya.
Kita ‘menangisi’ kepergiannya. Warganet, warga biasa, hingga wartawan, mengungkapkan belasungkawa atas kepergiannya. Selebritas, pejabat humas, politikus, hingga Presiden memanjatkan doa untuknya. Tagar #ripsutopo jadi trending di Twitter.
Apakah kehebatan seorang pejabat humas bernama Sutopo sehingga kita menangisi kepergiannya seperti kita menangisi kepergian Ibu Negara tempo hari? Tidak lain karena dedikasinya dan konsistensinya yang tinggi. Kita tak cukup menangisi dan mendoakan kepergian Sutopo. Kita mesti menjadikannya inspirasi supaya kepergiannya membawa sejuta makna.
Para pejabat humas harus meniru dedikasi Sutopo ketika mengamalkan posisi dan pekerja humas. Para elite mesti mencontoh konsistensi Sutopo mengamalkan perkataannya. Selamat jalan Pak Topo. Indonesia merindukan sosok sepertimu.
PROYEK pembangunan ataupun pembenahan terkait dengan jalan seperti menjadi langganan bancakan untuk dikorupsi.
MAHKAMAH Konstitusi kembali menghasilkan putusan progresif terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia
MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.
GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.
KITAB Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang bermartabat haruslah mengutamakan perlindungan menyeluruh atas hak-hak warga.
PRESIDEN Prabowo Subianto akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2025 tentang Penanganan Secara Khusus dan Pemberian Penghargaan bagi Saksi Pelaku, akhir pekan lalu.
ADA-ADA saja dalih yang diciptakan oleh Amerika Serikat (AS) untuk menyerbu negara lain.
PENGESAHAN Rancangan Undang-Undang Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (RUU PPRT) adalah sebuah keniscayaan.
VONIS yang baru saja dijatuhkan kepada para pelaku mafia hukum dalam perkara Ronald Tannur kian menunjukkan dewi keadilan masih jauh dari negeri ini
ESKALASI konflik antara Iran dan Israel tidak menunjukkan tanda-tanda surut.
KITA sebenarnya sudah kenyang dengan beragam upaya manipulasi oleh negara. Namun, kali ini, rasanya lebih menyesakkan.
GENAP lima bulan Paulus Tannos ditangkap lembaga antikorupsi Singapura, Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB).
PEREBUTAN empat pulau antara Provinsi Aceh dan Sumatra Utara belakangan menyesaki ruang informasi publik.
KEADILAN di negeri ini sudah menjadi komoditas yang kerap diperjualbelikan. Hukum dengan mudah dibengkokkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved