Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Jokowi, Prabowo Bertemulah

24/5/2019 05:00

PENDAFTARAN gugatan pemilihan presiden ke Mahkamah Konstitusi (MK) akan berakhir tengah malam nanti. Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memastikan akan mengajukan permohonan sengketa hasil Pemilu 2019 pada siang ini.

Gugatan ke MK itu merupakan bentuk ketidakpuasan peserta pemilu terhadap hasil yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Langkah tersebut merupakan cara elegan yang sesuai dengan ketentuan hukum. Banyak kalangan berharap proses hukum di MK akan mendinginkan suasana yang panas di akar rumput.

Artinya, langkah hukum diharapkan juga menyetop aksi turun ke jalan yang sangat rawan ditunggangi perusuh seperti yang terjadi pada dua hari kemarin. Dengan begitu, rakyat tidak perlu lagi waswas kerusuhan akan menjalar akibat anak-anak bangsa tergelincir dalam jebakan adu domba.

Akan tetapi, harapan itu tampaknya masih kurang satu lagi bahan kandungan, yakni rekonsiliasi di antara kedua pasangan calon. Kita sangat berharap terjadi pertemuan yang hangat antara Joko Widodo dan Prabowo. Jokowi selaku capres yang ditetapkan sebagai pemenang oleh KPU, sedangkan Prabowo sebagai capres yang tengah mencari keadilan dengan cara damai berdasarkan konstitusi.

Dalam pidato menyikapi kerusuhan 22 Mei lalu, Jokowi memang sudah menyatakan membuka diri untuk bekerja sama dengan siapa pun untuk membangun negara. Hal itu juga tersirat dalam pidato kemenangannya di hari sebelumnya yang mengajak bersatu demi kedamaian negeri.

Prabowo pun telah menyatakan mendukung penggunaan hak konstitusi yang damai dan tanpa kekerasan. Sandiaga juga mengatakan pihaknya berkomitmen untuk merajut kembali tenun kebangsaan di tengah masyarakat pascapemilu.

Elok nian bila kedua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden tampil bersama untuk menyerukan perdamaian kepada pendukung masing-masing. Indonesia ialah rumah bersama sehingga setelah terlaksananya Pemilu 2019, sepantasnya jika semua elemen bangsa bersatu merajut persatuan.

Alangkah sejuknya bila Jokowi dan Prabowo dengan mengajak calon wakil presiden masing-masing bertemu dalam suasana yang ceria dan damai. Keempatnya bisa memanfaatkan momen Ramadan dengan berbuka puasa bersama seperti yang biasa dilakukan masyarakat untuk menjaga silaturahim. Kalau perlu tidak hanya sekali, tapi berkali-kali sampai suasana di akar rumput ikut cair.

Sejauh ini tawaran dari Jokowi kepada Prabowo untuk bertemu belum bisa diwujudkan. Kita percaya, cepat atau lambat, kedua pihak akan bertemu demi keutuhan bangsa dan negara. Setidaknya mereka bisa bertemu sebelum berakhir proses sengketa di MK.

Proses di MK diperkirakan akan berlangsung hingga 28 Juni mendatang. Sebulan bisa menjadi waktu yang cukup untuk membawa kehancuran negeri. Jangan sampai itu terjadi. Yang diperlukan saat ini ialah para elite membuang ke laut ego masing-masing dan mulai mengutamakan kebesaran hati dan sikap negarawan.

Sebulan mestinya waktu yang cukup panjang untuk memberi teladan perdamaian dan bersikap nyata menjaga Republik. Damai bukan berarti Prabowo dan Sandiaga harus menghentikan gugatan, melainkan menjalani proses hukum sesuai komitmen menggunakan hak konstitusi tanpa kekerasan.

Keinginan untuk bertemu sudah terucapkan. Harapan tokoh masyarakat sudah pula disampaikan agar kedua pihak kembali merajut kebersamaan setelah pencoblosan pemilu.

Melalui pertemuan kedua pasangan calon itu diharapkan ada penurunan suhu politik. Pak Jokowi dan Pak Prabowo, bertemulah. Teladan rekonsiliasi akan membawa perdamaian yang menjangkau 100% rakyat Indonesia.
.



Berita Lainnya
  • Mencurahkan Hati untuk Papua

    11/7/2025 05:00

    JULUKAN ‘permata dari timur Indonesia’ layak disematkan untuk Pulau Papua.

  • Bukan Bangsa Pelanduk

    10/7/2025 05:00

    Indonesia perlu bersikap tegas, tapi bijaksana dalam merespons dengan tetap menjaga hubungan baik sambil memperkuat fondasi industri dan diversifikasi pasar.

  • Bansos bukan untuk Judol

    09/7/2025 05:00

    IDAK ada kata lain selain miris setelah mendengar paparan PPATK terkait dengan temuan penyimpangan penyaluran bantuan sosial (bansos).

  • Dicintai Rakyat Dibenci Penjahat

    08/7/2025 05:00

    KEJAKSAAN Agung (Kejagung) bukan lembaga yang menakutkan. Terkhusus bagi rakyat, terkecuali bagi penjahat.

  • Investasi Enggan Melesat

    07/7/2025 05:00

    PEMERINTAHAN Presiden Prabowo Subianto tampaknya mulai waswas melihat prospek pencapaian target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2028-2029.

  • Di Laut, Kita Dikepung Petaka

    05/7/2025 05:00

    LAGI dan lagi, publik terus saja dikagetkan oleh peristiwa kecelakaan kapal di laut. Hanya dalam sepekan, dua kapal tenggelam di perairan Nusantara.

  • Jangan Menyerah Lawan Kekejian Israel

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN kekejian Israel adalah membicarakan kekejian tanpa ujung dan tanpa batas.

  • Musim Potong Hukuman Koruptor

    03/7/2025 05:00

    SINDIRAN bahwa negeri ini penyayang koruptor kian menemukan pembenaran. Pekik perang terhadap korupsi yang cuma basa-basi amat sulit diingkari.

  • Menjerat Penjaja Keadilan

    02/7/2025 05:00

    ADA angin segar dalam penegakan hukum terhadap koruptor.

  • Lagu Lama Korupsi Infrastruktur

    01/7/2025 05:00

    PROYEK pembangunan ataupun pembenahan terkait dengan jalan seperti menjadi langganan bancakan untuk dikorupsi.

  • Mendesain Ulang Pemilu

    30/6/2025 05:00

    MAHKAMAH Konstitusi kembali menghasilkan putusan progresif terkait dengan penyelenggaraan pemilu di Indonesia

  • Jangan lagi Ditelikung Koruptor

    28/6/2025 05:00

    PEMERINTAH kembali terancam ditelikung koruptor.

  • Berhenti Membebani Presiden

    27/6/2025 05:00

    MENTERI sejatinya dan semestinya adalah pembantu presiden. Kerja mereka sepenuhnya didedikasikan untuk membantu kepala negara mengatasi berbagai persoalan bangsa.

  • Mitigasi setelah Gencatan Senjata

    26/6/2025 05:00

    GENCATAN senjata antara Iran dan Israel yang tercapai pada Senin (23/6) malam memang kabar baik.

  • Nyalakan Suar Penegakan Hukum

    25/6/2025 05:00

    KITAB Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) yang bermartabat haruslah mengutamakan perlindungan menyeluruh atas hak-hak warga.

  • Menekuk Dalang lewat Kawan Keadilan

    24/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto akhirnya menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 24 Tahun 2025 tentang Penanganan Secara Khusus dan Pemberian Penghargaan bagi Saksi Pelaku, akhir pekan lalu.