Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Kebangkitan Nasional Adalah Kita

20/5/2017 05:01
Kebangkitan Nasional Adalah Kita
(Duta)

BANGSA terjajah ialah bangsa yang tidak mampu membebaskan dirinya dari kebodohan, keterbelakangan, kemiskinan, keterpecahbelahan, dan kehinaan. Berbagai bentuk keterjajahan semacam itu hanya dapat dimerdekakan bila sebuah bangsa dapat membangkitkan secara kolektif semangat nasionalisme, persatuan dan kesatuan, serta kesadaran sebagai sebuah entitas di tengah persaingan dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Konsolidasi yang menyatukan semangat pembebasan semacam itu, menurut catatan sejarah, tidak pernah terwujud selama tiga setengah abad bangsa ini berada dalam kolonialisme hingga sebuah organisasi yang bergerak di bidang sosial yang menjadi cikal bakal gerakan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia terlahir pada 20 Mei 1908.
Itulah sejarah kelahiran Budi Utomo, kelahiran bagi semangat persatuan dan kesatuan di tengah keterpecahbelahan.

Sejak kelahiran Budi Utomo itulah semangat mempersatukan seluruh perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan dari bangsa ini terus tumbuh. Kebangkitan semangat persatuan itu kemudian membuahkan deklarasi Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 yang mengutuhkan semangat bertanah air satu, Indonesia, berbangsa satu, Indonesia, dan menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.

Dengan bekal semangat Budi Utomo dan Sumpah Pemuda itulah bangsa ini akhirnya memproklamasikan kemerdekaan pada 1945. Hari ini, 109 tahun kemudian, kita mencermati betapa gejala yang hidup sebelum Budi Utomo lahir, ironisnya, bertumbuh kembali. Ada banyak gejala berbagai perbedaan yang inheren sebagai bagian dari tubuh bangsa ini, seperti suku, agama, ras, dan antargolongan, justru dipertentangkan dan bahkan dijadikan sebagai komoditas untuk kepentingan politik bagi sebagian kalangan.

Gejala itu jelas sangat membahayakan keutuhan bangsa. Itu kita cermati terus tumbuh dan semakin mengkhawatirkan dalam dua tahun terakhir ini. Perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan terus dijadikan bahan oleh beberapa kalangan untuk membangkitkan permusuhan. Polarisasi dan keterbelahan masyarakat pun semakin menggejala. Simak saja iklim yang muncul saat pemilihan kepala daerah DKI Jakarta digelar.

Aksi dukung-mendukung para calon gubernur dan wakil gubernur yang mengobarkan isu SARA dilakukan sejak tahun lalu dan terus berlangsung meskipun perhelatan itu sudah berakhir pada 19 Mei lalu. Fenomena itu tentu sangat memprihatinkan sekaligus mengkhawatirkan. Karena itu, dalam momentum peringatan Hari Kebangkitan Nasional, hari ini, kita melihat nilai-nilai dan semangat Budi Utomo sangatlah relevan untuk kita hidupkan dan kuatkan kembali.

Harus kita hargai jerih payah founding fathers kita selama berabad-abad telah menyatukan keberagaman suku, agama, ras, dan antargolongan menjadi sebuah kekuatan bagi seluruh bangsa. Ikrar dalam Sumpah Pemuda pun dengan gamblang dideklarasikan demi bangsa, tanah air, dan bahasa yang satu dan bukan hanya agama atau ras yang satu. Paralel dengan semangat untuk mengelola pluralitas sebagai kekuatan, kita sepakat dengan pesan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh agar dialog menjadi jalan dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia saat bangsa ini menghadapi masalah.

Dengan dialog, seluruh perbedaan dapat kita satukan. Melalui dialog pula, persatuan dan kesatuan dalam pluralitas yang menjadi spirit Budi Utomo pun akan menjadi napas keseharian kita. Kebangkitan Indonesia itu disebabkan keberaganan dan kebersamaan, bukan karena segolongan atau perseorangan. Kebangkitan nasional ialah kita, bukan kami atau aku.



Berita Lainnya
  • Candaan yang tidak Lucu

    14/8/2025 05:00

    BERCANDA itu tidak dilarang. Bahkan, bercanda punya banyak manfaat untuk kesehatan fisik dan mental serta mengurangi stres.

  • Perbaiki Tata Kelola Haji

    13/8/2025 05:00

    MULAI 2026, penyelenggaraan ibadah haji di Tanah Air memasuki era baru. K

  • Jalur Istimewa Silfester

    12/8/2025 05:00

    BUKAN masuk penjara, malah jadi komisaris di BUMN. Begitulah nasib Silfester Matutina, seorang terpidana 1 tahun 6 bulan penjara yang sudah divonis sejak 2019 silam.

  • Hati-Hati Telat Jaga Ambalat

    11/8/2025 05:00

    PERSOALAN sengketa wilayah Blok Ambalat antara Indonesia dan Malaysia kembali mencuat di tengah kian mesranya hubungan kedua negara.

  • Mengevaluasi Penyaluran Bansos

    09/8/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia.

  • Tegakkan Hukum Hadirkan Keadilan

    08/8/2025 05:00

    PEMERIKSAAN dua menteri dari era Presiden Joko Widodo oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi menjadi sorotan publik.

  • Vonis Pantas untuk Aparat Culas

    07/8/2025 05:00

    SAMA seperti perang terhadap korupsi, perang melawan narkoba di negeri ini sering dipecundangi dari dalam.

  • Jangan Bergantung Terus pada Konsumsi

    06/8/2025 05:00

    EKONOMI Indonesia melambung di tengah pesimisme yang masih menyelimuti kondisi perekonomian global maupun domestik.

  • Merangkul yang tengah Resah

    05/8/2025 05:00

    BERAGAM cara dapat dipakai rakyat untuk mengekspresikan ketidakpuasan, mulai dari sekadar keluh kesah, pengaduan, hingga kritik sosial kepada penguasa.

  • Saling Menghormati untuk Abolisi-Amnesti

    04/8/2025 05:00

    MANTAN Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong dan mantan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto telah resmi bebas dari tahanan.

  • Membuka Pintu Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    Kebijakan itu berpotensi menciptakan preseden dalam pemberantasan korupsi.

  • Main Hajar Rekening ala PPATK

    01/8/2025 05:00

    ENTAH karena terlalu banyak pekerjaan, atau justru lagi enggak ada kerjaan, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memblokir puluhan juta rekening milik masyarakat.

  • Masih Berburu Harun Masiku

    31/7/2025 05:00

    KASUS suap proses pergantian antarwaktu (PAW) untuk kader PDI Perjuangan Harun Masiku ke kursi DPR RI masih jauh dari tutup buku alias belum tuntas.

  • Indonesia Rumah Bersama

    30/7/2025 05:00

    Intoleransi dalam bentuk apa pun sesungguhnya tidak bisa dibenarkan.

  • Jangan Biarkan Rasuah Rambah Desa

    29/7/2025 05:00

    KEPALA Desa ibarat etalase dalam urusan akuntabilitas dan pelayanan publik.

  • Ujian Kekuatan ASEAN

    28/7/2025 05:00

    KONFLIK lama Thailand-Kamboja yang kembali pecah sejak Kamis (24/7) tentu saja merupakan bahaya besar.