Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
WAJAH Aliuncen, Kepala Adat Desa Liyu beberapa kali menengadah ke langit sambil komat kamit melafalkan mantra di depan pondok kecil yang disebut Pondok Wini. Hujan yang turun sejak pagi membuat jadwal ritual Ngasok Miah yang merupakan acara inti dari Festival Melatu Wini tahun ini sedikit terganggu.
Ngasok Miah adalah kegiatan menabur benih padi (Melatu Wini) dalam bercocok tanam tradisional suku Dayak Dea di Desa Liyu, Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan (Kalsel). Kegiatan ini didahului ritual pembacaan mantra untuk mengundang Dewi Padi (Dewi Sri) dan para leluhur sekaligus memohon kepada sang pencipta agar diberikan kemakmuran berupa hasil panen padi yang berlimpah.
Di dalam pondok wini ditaruh berbagai perlengkapan, peralatan, kain putih, sajian makanan buah-buahan dan benih padi yang akan ditanam. Adapula kain sebagai simbol perahu layar, dimana para leluhur akan berlayar selama masa tanam (5 bulan 10 hari) dan pulang membawa hasil yang diwujudkan dalam berlimpahnya hasil panen.
Baca juga: Masyarakat Adat Lewonama Gelar Ritual Sakral Sambut Air
"Kegiatan ritual melatu wini ini tidak bisa dilakukan sembarangan, tetapi harus melalui proses dengan memperhitungkan cuaca, hari baik, astronomi posisi bulan dan bintang, lokasi tanam serta kearifan lokal lainnya," tutur Aliuncen.
Ngasok Miah Melatu Wini juga dibarengi kegiatan menanam padi (manugal) bergotong royong warga yang diiringi musik kurung-kurung untuk penyemangat dalam proses manugal. Juga dirangkaikan tarian adat dan atraksi sentokep atau jepit pundung.
Kegiatan manugal sendiri dilakukan secara bergiliran pada lahan-lahan milik warga yang siap ditanam. Kegiatan melatu wini ditutup dengan makan bersama warga diladang.
Baca juga: Etu, Pertarungan untuk Air Hujan di Nagekeo
Foto: Permainan tradisional sentokep atau jepit bambu yang dibawakan remaja suku Dayak Dea (MI/Denny Susanto)
Masyarakat adat Dayak Dea memiliki kearifan lokal dalam menjaga ketahanan pangan berupa pantangan (pamali) menjual hasil panen padi. Menanam dan memanfaatkan hasil panen untuk keperluan sendiri dan kebutuhan ritual adat (aruh) membuat setiap keluarga mempunyai ketahanan pangan cukup baik.
"Salah satu tradisi kami warga Dayak Dea secara turun temurun adalah pamali menjual padi hasil panen. Karena itu setiap warga punya lumbung atau simpanan hasil panen hingga bertahun-tahun," tutur Sukri,
Kepala Desa Liyu. Sukri sendiri memiliki simpanan padi dari hasil panen sejak 2018 di rumahnya. Rata-rata warga Desa Liyu yang berjumlah 100 keluarga ini memiliki cadangan padi lima tahun.
Swasembada pangan masyarakat adat ini, menurut Sukri memunculkan ide pembangunan lumbung desa dimana nantinya surplus hasil panen padi jenis padi gunung (si buyung) akan dibagikan bagi warga desa kurang mampu dan sebagian lagi dijual sebagai salah satu usaha BUMDes.
Dibantu para mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) kini Desa Liyu telah memiliki produk beras lokal kemasan bersertifikat halal, meski produk ini belum di pasar secara luas. Guna lebih meningkatkan produksi padi akan diujicobakan penanaman padi hasil penelitian IPB.
Dosen pertanian IPB, Ahmad Junaidi mengatakan kearifan lokal masyarakat adat bercocok tanam dan budidaya padi gunung dengan sistem pertanian organik ini perlu dipertahankan.
"Kearifan lokal dalam bercocok tanam dan ketahanan pangan desa ini perlu dipertahankan agar kelestarian lingkungan tetap terjaga. Lahan pertanian perlu dijaga dan dirawat secara baik terlebih ini sistem pertanian organik," tuturnya.
(Z-9)
Peserta terbagi dalam 6 kelas balapan yang berbeda, yaitu Junior U-19, Master A, Master B, Master C, Men Elite, dan Women Open.
POPULASI kera hidung panjang atau Bekantan (nasalis larvatus) di pusat konservasi Pulau Curiak, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan (Kalsel) terus bertambah.
KELANGKAAN dan melambungnya harga gas elpiji 3 kg (gas melon) di sejumlah daerah di Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) kembali terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
BANJIR bandang melanda kawasan wisata Lembah Bajuin, Desa Sungai Bakar, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel) menyusul tingginya curah hujan di wilayah tersebut.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Misi Dagang Internasional 2025 dalam rangka menggaet investor dan promosi berbagai produk unggulan daerah ke pasar global.
Wamendikdasmen Fajar Riza Ul Haq memastikan proses Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ini memiliki banyak keunggulan.
Koperasi tersebut antara lain di Kota Banjarmasin yaitu Kelurahan Telawang, Basirih, dan Kuin Cerucuk dan satu koperasi dari Kabupaten Banjar, Kelurahan Indra Sari.
Dalam arahannya Muhidin berharap pasangan Lisa-Wartono mampu mengemban amanah dan menjalankan tugas dengan baik, kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Kota Banjarbaru.
SEKOLAH Rakyat di Provinsi Kalimantan Selatan segera beroperasi. Sebanyak 225 calon siswa berhasil lolos seleksi sekolah rakyat untuk jenjang SMP dan SMA
Data Kementerian UMKM mencatat hingga pertengahan Juni 2025 total penyaluran KUR di wilayah Kalimantan sebesar Rp7,64 trilliun.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan terus mendorong masuknya investasi hijau (green investment) sebagai pengganti investasi sektor pertambangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved