Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Susu Oat Ternyata Belum Tentu Bisa Bantu Turunkan Berat Badan

Media Indonesia
08/7/2023 16:15
Susu Oat Ternyata Belum Tentu Bisa Bantu Turunkan Berat Badan
Ilustrasi masyarakat memilih susu oat sebagai pengganti susu sapi.(AFP)

SAAT ini banyak orang yang memilih untuk mengganti susu sapi dengan jenis susu lain yang dianggap lebih sehat dan rendah kalori. Selain susu almond, salah satu yang juga populer dipilih karena dianggap bisa membantu turunkan berat badan adalah susu oatmeal atau oat. Padahal, menurut ahli gizi susu oat belum tentu bisa bantu turunkan berat badan.

Dokter Spesialis Gizi Klinik Christopher Andrian, mengatakan konsumsi susu oat belum tentu membantu seseorang menurunkan berat badan. Hal itu mengingat komposisi dari susu oat adalah karbohidrat.

"Lihat komposisinya. Oat itu (sumbernya) karbohidrat yang mendominasi. Kalau dibikin susu, susunya tinggi akan karbohidrat," ujar Christopher, Jumat, (7/7).

Baca juga: Ini Tips Mengendalikan Pola Makan untuk Menurunkan Berat Badan

Sebagian orang, kata Christopher bahkan menambahkan susu oat dengan oatmel kering yang sama saja menggandakan jumlah asupan karbohidrat. Padahal, mereka yang ingin menurunkan berat badan disarankan membatasi jumlah karbohidrat.

"Kebayang tidak karbohidrat plus karbohidrat sama dengan makan nasi goreng pakai nasi putih. Turun tidak berat badan? Ya tidak, karena karbohidratnya banyak sekali di situ," kata Christopher.

Baca juga: Cokelat Hitam Bisa Bantu Menurunkan Berat Badan dan Mencegah Penuaan Dini

Christopher juga mengingatkan bahwa susu oat yang dijual di pasaran seringkali tinggi gula. Akibatnya kalori dari susu oat tersebut semakin bertambah tinggi.

Christopher tak mempermasalahkan bila orang-orang yang ingin menurunkan bobot memilih susu rendah lemak. Namun, sebaiknya hitung dulu kebutuhan nutrisi hariannya termasuk kalori dan protein. Hitungan kebutuhan nutrisi juga termasuk asupan makan atau camilan saat siang dan sore.

"Untuk orang yang diet susu rendah lemak boleh karena proteinnya tinggi. Selama dia masih restriksi kalorinya, tak masalah. Hati-hati dengan snack siangnya, sorenya," kata dia.

Rekomendasi Kemenkes

Terkait upaya menurunkan berat badan, Kementerian Kesehatan menyarankan penurunan maksimal 2 kilogram per bulan atau 1/5 kg per minggu dengan mengurangi asupan energi 500 kalori per hari. Contohnya, jika kebutuhan kalori dalam sehari sebesar 2.283 kalori dikurangi 500 kalori maka asupan harian yang dibutuhkan adalah 1.783 kalori.

Selain itu, orang-orang perlu juga meningkatkan aktivitas fisik misalnya dengan mulai menggunakan tangga dan berjalan lebih jauh dari tempat parkir serta akhir minggu melakukan aktivitas bersama keluarga.

Khusus untuk konsumsi makanan sehari-hari, sebaiknya tidak mengurangi jumlahnya secara drastis sehingga mengakibatkan pusing, lemas, keringat dingin, atau gejala lainnya yang membahayakan kesehatan. Orang-orang juga sebaiknya tidak mengandalkan makanan formula saja untuk menurunkan berat badan, obat-obatan atau bahan penurunan berat badan tanpa pengawasan tenaga kesehatan.

(ANT/Z-9)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya