Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
Saat ingin berlibur ke luar negeri, persiapan yang biasanya dilakukan kebanyakan orang adalah seperti menyiapkan rencana perjalanan, baju, memesan tempat menginap dan lain-lain. Padahal, ada satu persiapan penting yang juga tidak boleh dilewatkan sebelum berlibur ke luar negeri, yaitu vaksinasi.
Vaksinasi bisa memberi perlindungan kesehatan dari berbagai penyakit potensial, yang mungkin saja bisa ditemukan di negara yang ingin dikunjungi. Jadi, selain mempersiapkan liburan itu sendiri, jangan lupa untuk mempersiapkan kesehatan saat ingin berlibur atau bepergian ke luar negeri.
"Di beberapa negara masyarakat diminta memiliki sertifikat vaksinasi tertentu sebagai persyaratan masuk ke negara tersebut. Jadi, pastikan untuk memeriksa pemeriksaan persyaratan vaksinasi sebelum melakukan perjalanan internasional,” kata Ketua Satgas Imunisasi Dewasa Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, Sukamto Koesnoe, Rabu, (24/5).
Baca juga: Calon Ibu Disarankan Suntik Vaksin Tetanus untuk Lindungi Bayi Saat Lahir
Berikut ini jenis-jenis vaksin yang perlu didapatkan sebelum berwisata ke luar negeri.
1. Vaksin Yellow Fever
Bila ingin berlibur ke daerah tertentu di Afrika, Eropa, atau Amerika Selatan, vaksin yellow fever ini wajib didapatkan. Bahkan, vaksin ini diwajibkan oleh World Health Organization (WHO) pada orang-orang yang ingin memasuki daerah tersebut. Setelah divaksin, kamu akan mendapatkan sertifikasi vaksinasi internasional untuk yellow fever yang berlaku selama 10 tahun.
2. Vaksin Meningokokus
Vaksin ini bermanfaat untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit meningitis. Vaksin ini salah satunya diwajibkan bagi kamu yang akan bepergian ke Arab Saudi, seperti saat umrah atau haji. Vaksin meningitis sangat penting dilakukan karena penyakit ini sangat mengancam nyawa.
Baca juga: Ini Daftar Vaksin yang Perlu Diberikan kepada Anak Anda
Di beberapa negara, seperti di India, Bangladesh, Nepal, Pakistan, Cina, dan Vietnam, bisa ditemukan virus Japanese encephalitis, yaitu virus yang menyebabkan ensefalitis atau radang otak. Karena itu, orang-orang yang akan tinggal di daerah tersebut selama minimal satu bulan, wisatawan yang berkunjung kurang dari satu bulan, melakukan kunjungan kedua, ataupun yang akan melakukan aktivitas outdoor yang ekstensif, wajib mendapatkan vaksin Japanese encephalitis.
4. Hepatitis A
Hepatitis A merupakan salah satu vaksin yang umum diberikan pada wisatawan. Vaksin ini diberikan terutama bagi mereka yang akan berwisata ke negara berkembang dengan sanitasi dan kebersihan makanan yang kurang baik dan merupakan daerah endemis hepatitis A. Vaksin ini bisa diperoleh dua minggu sebelum berangkat, sebanyak satu kali suntik untuk perlindungan selama satu tahun. Setelah satu tahun, vaksin booster bisa diberikan untuk memberikan perlindungan selama minimal 20 tahun.
5. Hepatitis B
Vaksin ini direkomendasikan untuk orang dewasa yang akan berwisata ke daerah endemis hepatitis B, bekerja di fasilitas kesehatan, dan mereka yang melakukan kontak seksual atau kontak lewat darah dengan masyarakat di beberapa negara, seperti Afrika, Amerika Selatan, Asia Tengah, dan Asia Tenggara.
6. Influenza
Virus influenza sangat mudah menyebar lewat udara. Nah, dengan melakukan vaksinasi influenza, kamu akan terlindung dari serangan virus yang bisa mengganggu liburanmu.
7. Demam Tifoid
Demam tifoid adalah penyakit yang umum terjadi di negara berkembang. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang bisa ditemukan pada makanan atau minuman yang kotor. Ada sekitar 5700 orang yang terserang demam tifoid setiap tahunnya setelah mengunjungi negara Asia, Amerika Selatan dan Afrika. Karena itu, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menganjurkan vaksin tifus setidaknya satu sampai dua minggu sebelum melakukan perjalan ke negara tersebut.
(Z-9)
Vaksinasi BCG pada anak di negara-negara yang tinggi angka TB efektif untuk mencegah penyakit TB yang berat seperti TB di selaput otak, atau TB milier yang dapat menyebabkan sesak napas.
Demam setelah imunisasi pada anak adalah salah satu efek samping yang sering terjadi dan menjadi kekhawatiran banyak orang tua.
Inggris menjadi negara pertama di dunia yang memvaksinasi IMS gonorea, yagn difokuskan pada pria gay dan biseksual.
Vaksin HPV memberikan kesempatan bagi tubuh untuk membangun respon imunitas terhadap beberapa tipe HPV.
Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL) pada 2024 adalah 87,3% dan antigen baru seperti PCV dan RV adalah 86,6%. Cakupan ini masih di bawah target untuk terbentuknya herd immunity.
Kegiatan vaksinasi ini menggarisbawahi pentingnya menumbuhkan kesadaran untuk membangun generasi masa depan yang lebih sehat.
SEBUAH penyakit misterius telah menyebabkan sedikitnya 60 orang meninggal dunia di tengah-tengah wabah yang terjadi di Republik Demokratik Kongo, demikian ungkap para dokter.
Meningitis tuberkulosis (TB) adalah infeksi serius yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang meninges, lapisan pelindung otak dan sumsum tulang belakang.
Meningitis adalah infeksi serius pada selaput yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang. Pada anak-anak, penyakit ini dapat berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Vaksin meningitis merupakan cara penting untuk melindungi individu, terutama mereka yang berada dalam kelompok berisiko tinggi, dari penyakit meningitis.
Meningitis adalah peradangan pada selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang, yang dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Ini gejalanya.
Setiap 5 Oktober, dunia memperingati Hari Meningitis Sedunia sebagai upaya meningkatkan kesadaran akan penyakit yang menyerang selaput otak dan sumsum tulang belakang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved