Menjadi astronot merupakan impian banyak anak di dunia. Menjelajah di ruang angkasa dengan menggunakan pakaian astronot yang khas menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak orang.
Dari sisi penampilan, seragam awak kapal luar angkasa memang memiliki ciri khas dan daya tarik tersendiri. Dengan standar keamanan yang sangat ketat, pakaian astronot ketika berangkat menuju ruang angkasa memiliki harga jual yang sangat tinggi.
Sebuah perusahaan harus mengeluarkan biaya tak sedikit untuk mendesain pakaian bagi para astronotnya. NASA bahkan belum lama mengumumkan, mereka telah menyiapkan dana sekitar Rp4,2 triliun untuk membuat baju astronot terbaru yang dinamakan exploration extravehicular mobility unit (xEMU).
Baca juga: Roket SpaceX Luncurkan 4 Astronot ke Stasiun Luar Angkasa
Tingginya harga tersebut tentu sebanding dengan spesifikasi yang dibutuhkan untuk menjamin keselamatan para astaronot ketika bertugas.
Seragam astronot di antaranya didesain untuk bisa melindungi manusia dari tekanan yang sangat kuat, suhu ekstrem, serta ketiadaan oksigen di ruang hampa udara.
Berikut ini merupakan beberapa detail secara umum pakaian astronot yang dilansir dari laman resmi NASA, nasa.gov, Sabtu, (25/7).
1. Berat Mencapai 127 kilogram
Setiap buah seragam astronot bisa memiliko berat mencapai 127 kilogram. Angka itu merupakan berat yang dihitung ketika berada di permukaan bumi.
Namun, ketika telah berada di ruang hampa udara, para astronot tidak akan lagi merasakan beratnya seragam mereka.
2. Butuh 45 Menit untuk Memasang
Memakai seragam astronot tak semudah mengganti pakaian biasa. Butuh waktu setidaknya 45 menit bagi para astronot untuk menggunakan seragamnya dengan tepat.
Mereka harus menggunakannya secara bertahap sesuai prosedur. Termasuk tidak lupa lebih dulu menggunakan lapisan garmen penahan panas dan perangkat penghasil oksigen yang termasuk dalam kesatuan seragam.
3. Warna Memiliki Makna
Salah satu yang paling khas dari pakaian astronot ialah warna putih dan jingga yang dominan.
Pemilihan warna putih dan jingga untuk digunakan sebagai seragam utama astronot bukan tanpa alasan.
Seragam putih digunakan ketika para astronot akan keluar dari pesawat luar angkasa agar terhindari dari suhu ekstrim, debu, dan serpihan.
Baca juga: Perseverance Bersiap Ambil Sampel Batu Mars
Putih dipilih karena merupakan warna yang paling sedikit menyerap panas.
Sementara seragam jingga biasanya digunakan ketika para astronot tengah berada di dalam pesawat. Warna jingga merupakan warna terbaik untuk memudahkan proses evakuasi.
4. Untuk Lelaki dan Perempuan
Tak ada perbedaan model, bentuk, atau spesifikasi dari seragam astronot untuk lelaki dan perempuan. Perbedaan hanya ada di dalam ukuran. Biasanya astronot perempuan menggunakan seragam dengan ukuran lebih kecil. (NASA/M-2)