Headline
Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.
Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.
SEBANYAK 12 lagu yang dilantunkan Iwan Fals menjadi bab dalam novel berjudul Air Mata Api. Usai rilis novel, film pun segera disiapkan.
Bertepatan dengan ulang tahun ke-59 hari ini, Iwan mendapat kado novel yang terinspirasi dari lagu-lagunya. Berisi 12 bab, novel ditulis oleh Piter A Redjalam. Novel yang memakan waktu lebih dari delapan tahun dalam proses penulisannya ini mengisahkan orang-orang yang berada di dunia gelap.
“Saya besar bersama lagu-lagunya Iwan Fals. Sewaktu saya masih SD, mulai dari Frustrasi hingga Joni Kesiangan. Dulu kalau begadang tidak nyanyi lagunya Iwan Fals itu belum sah. Lagu Air Mata Api ini yang benar-benar secara sempurna menceritakan kemarahan orang yang tersingkirkan,” kata Piter dalam konferensi pers yang disiarkan secara virtual di kanal YouTube Iwan Fals Official, Kamis, (3/9).
“Yang menjadi surprise, karena saya sudah lama enggak baca novel. Tapi Cikal minta buat baca. Biasanya kan cuma baca 140 karakter ya di Twitter, atau di Facebook. Tiba-tiba kembali ke bacaan serius, yang udah cukup lama saya lakukan. Saya senang sekali begitu saya coba baca, lo kok seru juga. Cukup jadi obat buat saya yang sering baca Twitter,” kata Iwan menanggapi novel Air Mata Api.
Usai perilisan novel ini, rencana terdekat adalah konser intim virtual. Direktur Tiga Rambu yang juga anak Iwan Fals, Cikal Rambu Bassae menyebutkan, 9 Oktober menjadi tanggal pelaksanaan konser tersebut, bertepatan dengan ulang tahun ibunya. Total, akan ada sekitar 15 lagu yang dibawakan dalam konser tersebut.
“Ada beberapa penonton yang bisa datang ke sini (Leuwinanggung, Tapos Depok), tetapi tidak banyak. Sisanya nanti dari live streaming. Habis konser, nanti 2021 penginnya bikin film dari novel ini,” beber Cikal.
“Sudah ngobrol dengan beberapa rekananku di dunia film. Sudah tukar pikiran. Tapi belum jauh ngobrolin soal cast atau plot. Masih mematangkan ceritanya,” tambah Cikal. (M-4)
Film Fantastic Four: First Steps berlatar di dunia retro-futuristik penuh warna yang terinspirasi dari tahun 1960-an.
KOMPETISI film Alternativa Film Festival akan kembali digelar untuk ketiga kalinya. Di edisi ketiga kali ini, ajang tersebut akan diselenggarakan di Kolombia di kuartal kedua tahun 2026.
Ide pembuatan lomba video animasi itu merupakan hasil diskusi antara UBL bersama Indoposco dan terdorong keberhasilan Film Jumbo (2025).
Wahana Kreator Nusantara menghadirkan komedi aksi yang menyatukan aktor lintas generasi.
Setelah vakum selama 17 tahun dari dunia perfilman, Rieke Diah Pitaloka kembali menyapa penggemar melalui film aksi komedi berjudul Agen +62.
Festival Film Amerika Latin dibuka dengan film asal Meksiko, Pedro Paramo — adaptasi kuat dari novel klasik karya Juan Rulfo, yang diputar untuk publik secara global untuk kedua kalinya.
Lagu Labil dari Randa Oktovandy dan Frietsa Rianty menyuguhkan kisah cinta yang dekat dengan kenyataan rumit, penuh emosi, tapi tetap menyimpan rasa sayang terhadap pasangannya.
Lagu Soulless Blues dari Arya Novanda dan Gugun Blues Shelter bertutur tentang pergeseran cara manusia dalam menjalani hidup dan bermusik pada era serba cepat dan instan.
Sebuah karya dari Laleilmanino yang dibuat khusus untuk Namira yang juga merepresentasikan apa yang sedang dirasakan oleh penyanyi kelahiran 13 November itu.
Hadirnya Biarkan menjadi salah satu momen yang cukup monumental bagi Sadchurro, karena ini menjadi kali pertama baginya untuk menulis lirik serta bernyanyi dalam bahasa Indonesia.
Single 80 km/h dari Petra Sihombing menggambarkan titik langka dalam hidup ketika semua terasa berjalan dalam tempo yang tidak terburu-buru.
Melalui Lover Girl, Laufey mengajak pendengarnya menyelami rasa sepi saat merindukan seseorang yang kita cintai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved