Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Lakukan Hal ini untuk Siasati Perubahan Pola Makan

Abdillah Marzuqi
16/4/2020 16:33
Lakukan Hal ini untuk Siasati Perubahan Pola Makan
Hindari belanja makanan berlebihan(Jim WATSON / AFP)

SELAMA masa pembatasan fisik diberlakukan, banyak orang dianjurkan untuk tinggal di rumah. Ternyata, bagi sebagian orang, diam di rumah berarti lebih sering ngemil atau makan.

Tentu hal itu menjadi masalah bagi mereka yang sebelumnya ingin diet. Belum sampai target ideal berat badan, lemak malah menumpuk.

Lantas, bagaimana cara kembali ke pola makan ideal?

Ahli gizi dari University of California Dr. Zhaoping Li sebagaimana dilansir nytimes.com, menyarankan agar menelaah pola makan dan kebutuhan nutrisi tubuh saat ini.

Perubahan pola makan tidak hanya berkenaan dengan masalah penampilan, tetapi juga meningkatkan risiko penyakit, apalagi dengan konsumsi berlebih dan tubuh yang kurang gerak. Berikut tips yang bisa Anda lakukan:

- Buat Perjanjian dengan Makanan.

Aktivitas konsumsi juga perlu istirahat. Bagi yang menerapkan bekerja dari rumah, tentu akan sangat berpengaruh. Batas jam kerja dan istirihat menjadi kabur. Jika sebelumnya makan berat dilakukan hanya ketika waktu istirahat, kini ada 8 jam yang memungkinan pekerja menghadap komputer didampingi makanan atau cemilan.

Pekerja dari rumah harus memahami hal itu. Begitu pula dengan pekerja lapangan. Selain itu, harus paham bahwa pandemi ini tidak hanya membuat orang kelebihan makan, ada pula orang yang justru kekurangan makan.

Menurut ahli nutrisi dari Columbia University, David Seres, pemahaman pola makan yang dipadu dengan olah raga rutin sebelum masa pandem,i dapat membantu mengembalikan kebiasaan awal dan memudahkan kembali ke pola makan normal.

“Orang-orang rentan terhadap reaksi stres semacam itu. Terlalu banyak atau kurang makan, maka harus menjadwalkan makan dan jika perlu mereka harus membuat pengingat atau meminta orang lain mengingatkan. Bisa secara virtual,” imbuh Seres.

- Buat Zona Steril Makanan

Cara lain yang bisa ditempuh adalah menetapkan zona steril makanan. Misalnya, tidak membawa makanan ke ruang kerja atau hanya boleh membawa air putih ketika meninggalkan dapur. Intinya, jangan campur antara pekerjaan dan makanan.

- Belanja Secukupnya

Ketika mengandalkan pesan antar, belanja secukupnya. Jangan berlebih. Rencakan secara jitu. Hal itu patut dilakukan untuk meminimalisir godaan makan berlebih. Cara ini juga cocok untuk anak kos.

- Beli Bahan Makanan Sehat

Taktik lain, beli bahan makanan sehat. Konsekuensi bekerja di rumah adalah lebih banyak waktu di dapur. Jika itu terjadi, pertimbangkan untuk memasak makanan sehat.

Selain urusan nutrisi dan gizi, memasak punya aspek emosional. Ada kenikmatan tersendiri ketika berhadapan kompor dan ulekan, apalagi didampingi pasangan.

"Makanan tidak hanya memberi energi dan nutrisi, itu juga waktu kesenangan dan kenikmatan berinteraksi dengan orang-orang di rumah," ujar ahli nutrisi dari New York University (NYU) Jessica Bihuniak.

Selain itu, sekarang adalah saat yang tepat untuk bereksperimen dengan jenis makanan dan resep baru.

 

- Hindari Pikiran Ngemil

Kontrol diri adalah kunci untuk menghadapi tekanan pandemi dan godaan cemilan. Selalu ingat masa diet yang susah. Jika tidak juga berhasil, pertimbangkan kesehatan dan orang lain yang bahkan tidak punya akses ke camilan.

- Komunikasi dengan Diri Sendiri

Lebih banyak di rumah juga berarti lebih banyak waktu untuk berkomunikasi dengan diri sendiri. Fokuslah pada kesehatan, masa depan, ataupun target. Meski demikian, jangan terlalu memaksa diri. Hal terpenting adalah sikap menerima dan berdamai dengan realitas saat ini. (M-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Adiyanto
Berita Lainnya