Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Diet Meniru Puasa Bagus untuk Tubuh

Suryani Wandari Putri
18/9/2019 14:50
Diet Meniru Puasa Bagus untuk Tubuh
Diet yang meniru puasa dinilai lebih efektif mengatasi penyakit dan menurunkan berat badan.(123rf)

INGAT ungkapan 'Kamu adalah apa yang kamu makan'. Ungkapan ini ada benarnya. Makanan dapat menentukan bagaimana tubuh berfungsi. Seperti saat tidur nyenyak di malam hari, bagaimana otak beroperasi, apakah anda akan kurus atau gemuk.

Penelitian Profesor Valter Longo di University of Southern California di Amerika Serikat menunjukkan selain diet makanan, berpuasa bisa menjadi kunci mengubah kesehatan anda.

Dilansir Dailymail, ia yakin menghilangkan atau meminimalisir konsumsi makanan bisa membuat hidup anda lebih panjang. Pasalnya puasa bisa meningkatkan konsumsi nutrisi dalam tubuh.

Dia yakin puasa singkat dua atau tiga kali setahun dapat meremajakan tubuh. Hasil pengujian yang dibukukan dalam The Longevity Diet ini Profesor Longo meneliti diet meniru puasa pada dirinya. Ia pun menguji pada pasien dengan kanker, diabets,  multiple sclerosis, dan penyakit lain untuk memahami hubungan antara konsumsi makanan dan penyakit tertentu.

Menurut penelitian ini, kata Profesor Longo, Diet Panjang Umur yang tepat disertai dengan puasa berkala. Puasa berkala bisa membuat diet optimal untuk menjaga berat badan dan ukuran pinggang yang sehat.

Pasalnya banyak lemak perut yang dikaitkan dengan peningkatan diabetes, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan penyakit jantung. Ia bahkan telah mengukur bagaimana diet meniru puasa ini dapat secara efektif 'mengobati' proses penuaan dan membantu memperpanjang umur melalui sejumlah proses penting seperti mengubah sel-sel di seluruh tubuh ke 'mode anti-penuaan', mereset alami sel dan komponen sel yang rusak sehingga dibersihkan dan diganti dengan yang baru, juga menggeser tubuh ke mode pembakaran lemak perut, yang berlanjut setelah kembali ke diet normal.

Studi yang diterapkan ke 100 orang ini mengadopsi pola puasa selama lima hari dalam sebulan, selama periode tiga bulan. Hasilnya berat badan turun 8 kg, tekanan darah, kolesterol, risiko kanker, dan lemak darah turun. Di samping itu, mereka yang meniri diet ini memiliki kulit yang lebih buda, mental yang kuat dan mampu menolak makanan.

Diet ini membuat anda mengonsumsi 800 hingga 1.100 kalori, sebagian besar dari kacang-kacangan dan sayuran, selama lima hari. Metode ini membuat tubuh berpikir itu dalam keadaan benar-benar puasa ketika tidak memberikan manfaat kesehatan dari puasa tanpa kekurangan dan kelaparan (M-3)

Baca juga : Minuman Labu Musim Gugur Tiba



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik