Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Gagal Jantung Pada Perempuan Kerap Tak Terdeteksi

Galih Agus Saputra
26/7/2019 06:15
Gagal Jantung Pada Perempuan Kerap Tak Terdeteksi
Hanya 9% pasien perempuan gagal jantung yang terdeteksi dengan benar. Masih banyak yang belum terdeteksi dengan baik.(123rf)

Penyakit jantung menjadi salah satu penyakit mematikan yang ditakuti banyak orang. Gagal jantung bisa terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah secara efisien. Penyebabnya bisa dari tekanan darah tinggi hingga virus yang merusak seluruh jaringan otot pada jantung. Gejalanya seperti sesak napas, kelelahan, atau bengkak pada pergelangan kaki.

Ironinya, gangguan tersebut belakangan kerap luput dari diagnosis para dokter, apalagi bila penderitanya perempuan. Sebagaimana dilansir Daily Mail, dari 900ribu orang yang didiagnosis gagal jantung, 40% adalah perempuan. Tak seperti penanganan pada pasien laki-laki, kebanyakan dokter justru baru mengeluarkan vonis gagal jantung ketika kondisinya sudah terlanjur parah.

Para peneliti dari University of Oxford dalam jurnal PLoS Medicine  secara tegas mengatakan seorang dokter jauh lebih mungkin melewatkan tanda-tanda gagal jantung pada perempuan. Mereka juga mengatakan ketimbang pasien laki-laki, pasien perempuan 9% lebih kecil kemungkinannya untuk didiagnosis dengan benar oleh dokter.

"Dokter kerap tidak waspada terhadap tanda-tanda dan gejala pada perempuan dari pada yang dialami laki-laki. Jika perempuan merasa lelah, kebanyakan dokter akan menghubungkannya dengan usia atau berat badan, sedangkan pada laki-laki mereka cenderung lebih mempertimbangkan keterkaitannya dengan jantung. Padahal gejala gagal jantung tidak mengenal perbedaan dalam hal jenis kelamin,” kata Ahli Jantung, di Hammersmith Hospital, London, Amanda Varnava.

Akibat fenomena itu, pekan lalu sebuah Kelompok Parlemen tentang Kesehatan Perempuan (Parliamentary Group on Women’s Health) angkat bicara dan memberikan sebuah satir yang mengatakan ‘perempuan tidak perlu menderita menjelang ajal karena serangan jantung dan stroke dianggap sebagai 'penyakit laki-laki’.

“Kecenderungan berpikir (dokter) pada saat pasien perempuan terlihat terengah-engah atau memiliki pergelangan kaki bengkak dan itu diasumsikan dengan usianya yang semakin tua sesungguhnya harus diselidiki lebih lanjut,” imbuh Spesialis Gagal Jantung dari Universitas Glasgow, John Cleland. (M-3)

Baca juga : Implan Mungil Cegah Infeksi HIV

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik