Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BURSA perdagangan aset digital resmi di Indonesia, Upbit, mengumumkan penunjukkan Resna Raniadi sebagai Chief Operating Officer (COO) yang baru sebagai bagian dari upaya Upbit untuk mengoptimalkan struktur organisasi dan memperkuat tim kepemimpinannya.
Resna Raniadi telah bergabung bersama Upbit sejak awal masuk ke Indonesia di tahun 2018 dan mengawali perjalanan karier yang penuh tantangan.
Perjalanan Resna Raniadi diawali sebagai Head of Business Development hingga Oktober 2020 dan melanjutkan perjalanannya menjadi VP of Operations selama 3 tahun terakhir hingga Desember 2023.
Baca juga: Proyeksi Pasar Kripto 2024 Positif, Upbit Sebutkan Faktor Pendukungnya
Kini, Resna mendapatkan tantangan baru sebagai Chief Operating Officer (COO) pada awal tahun 2024.
Selama 5 tahun terakhir Resna berperan aktif dalam pertumbuhan Upbit Indonesia hingga menjadi salah satu bursa perdagangan aset digital terbesar di Indonesia.
Penunjukkan Chief Operating Officer (COO) yang baru ini mencerminkan komitmen Upbit Indonesia untuk mengembangkan bakat internal dan memberikan penghargaan kepada individu yang telah berkontribusi secara signifikan terhadap kesuksesan perusahaan.
Upbit yakin bahwa dengan level kepemimpinan yang diperkuat, perusahaan mampu mencapai pencapaian yang lebih besar di industri kripto Indonesia dan terus tumbuh di masa mendatang.
Baca juga: Jelang Halving Day 2024, Upbit Beri Rekomendasi Persiapan Investasi Kripto
Putra Nugraha, Presiden Direktur Upbit Indonesia mengatakan,“Kami sangat senang menyambut COO kami yang baru. Kenaikan jabatan ini mencerminkan pencapaian individu dan komitmen kami untuk membangun tim yang kuat dan berkinerja tinggi."
"Dengan adanya kepemimpinan baru ini kami harapkan Upbit Indonesia dapat terus menghadapi tantangan dan membuka berbagai peluang besar di Industri Blockchain Indonesia,” jelas Putra.
Sebagai COO Upbit Indonesia yang baru, Resna Raniadi akan mengawasi operasional internal dan memiliki fokus pada pelaksanaan segala rencana bisnis perusahaan, memonitor, mengawal dan mengawasi output dari keputusan perusahaan.
Baca juga: Roadshow ke Tiga Kota, PINTU Perkuat Komunitas Ethereum di Indonesia
Konsentrasi lainnya adalah menjalin hubungan dengan eksternal yang mencakup memperkuat hubungan dengan stakeholders.
Resna mengatakan, “Saya berkomitmen untuk membawa Upbit Indonesia ke arah yang lebih baik, memperkuat struktur secara internal sehingga dapat memberikan layanan terbaik untuk pengguna."
"Selain itu, berkontribusi dalam memastikan setiap langkah yang diambil Upbit Indonesia akan membawa manfaat positif bagi perusahaan dan mendukung perkembangan ekosistem blockchain di Indonesia.” tutup Resna. (S-4)
Industri aset digital Indonesia berhasil menunjukkan eksistensinya sebagai aset diversifikasi investasi.
Inklusi tanpa pemahaman yang cukup justru akan memperbesar potensi kerugian.
PT Pintu Kemana Saja, aplikasi kripto all-in-one di Indonesia, memberikan insentif kepada setiap pengguna yang berhasil mengajak rekannya berinvestasi menggunakan aplikasi tersebut.
Dukungan teknologi blockchain membuat aset kripto transparan, dapat diakses kapan saja, dan cocok bagi pengguna yang ingin memulai portofolio secara digital.
Ketika Bitcoin tengah berusaha bangkit dari tekanan jual selama ini, perkembangan Ethereum sebagai aset crypto terbesar kedua setelah Bitcoin, kondisinya sangat mengkhawatirkan.
Perkembangan ekonomi digital nasional, khususnya di sektor jasa keuangan, perlu diimbangi dengan peningkatan pengetahuan dan kemampuan talenta-talenta digital yang terlibat di dalamnya.
Pendidikan berkelas dunia berfokus pada pengembangan Digital Technopreneur untuk talenta muda yang mampu memadukan teknologi dan jiwa kewirausahaan.
Di tengah situasi yang penuh tantangan saat ini, ekonomi digital dan data center menjadi salah satu sektor industri prioritas yang berpotensi besar terhadap investasi.
Berdasarkan laporan e-Conomy SEA 2024 oleh Google Indonesia, sektor ini diproyeksikan menjadi tulang punggung ekonomi digital Tanah Air dengan nilai mencapai US$65 miliar
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mengambil langkah strategis dalam pengembangan ekosistem kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) di Indonesia.
LOS adalah sistem yang dirancang khusus untuk mendukung pemrosesan aplikasi kredit, mulai dari input data calon debitur, verifikasi, analisis kredit, hingga pencairan dana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved