Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
MANTAN petenis putri nomor satu dunia, Serena Williams akan kembali unjuk kebolehan di ajang grand slam.
Petenis 21 tahun berkebangsaan Polandia itu ingin beristirahat lebih panjang agar bisa prima demi menatap Wimbledon.
PETENIS tunggal putri nomor satu dunia, Iga Swiatek, Jumat (10/6) menyatakan mundur dari turnamen WTA Berlin yang akan berlangsung pekan depan.
Selepas pertandingan, Raducanu mengatakan dirinya tidak yakin apakah bisa pulih untuk tampil di Wimbledon.
"Tahun ini, saya telah berlatih selama tiga pekan di lapangan rumput dan menjalani sesi yang bagus. Saya menjalani beberapa pertandingan bagus."
Ini adalah ketiga kalinya Raducanu mundur dari turnamen karena cedera sejak dia masuk ke dunia tenis dengan kemenangannya yang menakjubkan di AS Terbuka, September tahun lalu.
Swiatek harus meningkatkan penampilannya di turnamen lapangan rumput, yang sejauh ini baru mengantongi empat kemenangan dan empat kekalahan pada pertandingan babak utama.
"Kami berada di bawah tekanan untuk tampil apik agar peringkat dunia kami semakin baik. Itu tidak akan terjadi di Wimbledon pada tahun ini."
"Keputusan itu jelas mempengaruhi mentalitas saya menjelang musim lapangan rumput. Saya tidak yakin 100% akan tampil di sana."
Wimbledon yang merupan turnamen tenis lapangan rumput. Secara sepihak melarang petenis Rusia dan Belarus untuk bertanding di turnamen tersebut menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
PETENIS Rusia, Danill Medvedev, mengatakan, dirinya tidak terlalu memikirkan terkait pihak penyelenggara Wimbledon, yang melarang Petenis Rusia bermain di turnamen itu.
Larangan tersebut buntut dari invasi Rusia ke Ukraina
Pemenang 21 gelar Grand Slam itu menyebut All England Club mengambil opsi yang paling drastis dan berharap otoritas tenis dunia bisa membatalkan keputusan itu.
CEO All England Lawn Tennis Club Sally Bolton mengatakan Wimbledon tidak akan mewajibkan vaksinasi covid-19.
Petenis peringkat kedelapan dunia Andrey Rublev mengecam larangangan pihak Wimbledon yang melarang petenis Rusia dan Belarusia untuk tampil di kejuaraan grand slam lapangan rumput tersebut.
BTF juga mengancam akan mengambil langkah hukum atas larangan itu.
Petenis nomor satu dunia itu mengaku tidak membenarkan perang, tetapi melarang atlet berkompetisi dianggapnya sebagai hal yang tidak adil.
ATP dan WTA menyebut keputusan Wimbledon itu diskriminatif dan merupakan preseden yang buruk.
All England Club akan menjadi organisasi tenis pertama yang menolak petenis Rusia secara langsung.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved