Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
ALFIAN Elvis Repi tidak pernah menyangka pelayarannya menuju Indonesia pada Jumat, 25 Maret silam berujung petaka. Tepat hari itu, ia bersama sembilan anak buah kapal Brahma 12 disandera oleh Kelompok militan Abu Sayyaf asal Filipina.
MENTERI Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengapresiasi peran para pihak yang turut berkontribusi dalam pembebasan 10 warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf.
PEMERINTAH menampik anggapan pembebasan 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf karena telah membayar uang tebusan.
PEMERINTAH Indonesia terus bekerja keras untuk membebaskan empat anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia (WNI) yang masih disandera kelompok militan Abu Sayyaf di wilayah Filipinan Selatan.
SEPULUH anak buah kapal (ABK) Brahma yang sempat disandera di Sulu Filipina sebenarnya merupakan korban salah tangkap dari kelompok Abu Sayyaf dibawah pimpinan Tawing Umair.
SEBANYAK 10 awak kapal yang baru saja dibebaskan dari sandera kelompok Abu Sayyaf dipastikan akan mendapatkan uang santunan dari PT Brahma International, mitra dari PT Patria Maritime Line selaku operator.
"Intinya ini ada 'anak nakal' dalam satu keluarga. Nah, bagaimana kita komunikasi dengan itu," kata Negosiator Eddy Mulya
PRESIDEN Joko Widodo memastikan kondisi empat Warga Negara Indonesia (WNI) yang disandera Kelompok Militan Abu Sayyaf dalam kondisi baik.
WAKIL Presiden (Wapres) Jusuf Kalla mengatakan pemerintah masih terus berkomunikasi dengan pemerintah Filipina untuk membebaskan 14 warga negara Indonesia yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf.
PENYANDERAAN yang kembali terjadi terhadap 4 ABK warga negara Indonesia yakni Kapal TB Henry dan Kapal Cristi setelah sebelumnya 10 WNI juga disandera kelompok Abu Sayyaf sangat disesalkan DPR.
INDONESIA akan menjajaki kerja sama militer dengan Filipina dan Malaysia. Kerja sama akan dilakukan menyusul penyanderaan 14 anak buah kapal (ABK) warga negara Indonesia (WNI) oleh kelompok bersenjata di Filipina selatan.
WALAU batas waktu penyerahan uang tebusan bagi 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina telah berakhir, belum terlihat adanya pergerakan pasukan gabungan TNI yang sedang berlatih di Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara).
PEMERINTAH masih fokus menyelamatkan sepuluh warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan.
TENGGAT penyerahan tebusan yang sudah terlewati terganjal izin dari Pemerintah Filipina untuk melakukan operasi militer pembebasan WNI yang jadi sandera kelompok militan Abu Sayyaf.
SEKRETARIS Kabinet Pramono Anung mengatakan apabila Filipina tidak bisa membebaskan 10 warga negara Indonesia yang disandera oleh kelompok Abu Sayyaf, maka Indonesia siap melakukannya.
PEMERINTAH terus melakukan upaya diplomasi untuk membebaskan 10 WNI yang disandera kelompok ekstrimis Abu Syayaf di Filipina. Menurut Presiden Joko Widodo, selain jalur diplomasi, pemerintah juga menempuh jalur lain.
WAKIL Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menegaskan, pemerintah Indonesia tidak akan berenegosiasi dengan kelompok teroris Abu Sayyaf dalam upaya pembebasan 10 warga negara Indonesia yang disandera kelompok tersebut.
SEKRETARIS Kabinet (Seskab) Pramono Anung menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia mengetahui posisi 10 WNI yang disandera kelompok Abu Sayaff di Filipina.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved