Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
MENTERI Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengapresiasi peran para pihak yang turut berkontribusi dalam pembebasan 10 warga negara Indonesia (WNI) yang disandera kelompok militan Abu Sayyaf. Menurut Luhut, kesuksesan operasi pembebasan WNI merupakan gabungan dari kerja intelijen dan diplomasi.
"Kombinasi antara intelijen dan kombinasi itu berjalan bersama. Saya enggak perlu buka-bukalah (pihak yang terlibat). Jasa mereka mungkin banyak," ujar Luhut di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (2/5).
Namun demikian, menurut Luhut, komunikasi antara Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina Benigno Aquino yang paling berpengaruh dalam upaya pembebasan. "Seperti dikatana Presiden, dukungan pemerintah Filipina itu sebenarnya yang membuat kita sukses. Telepon dari Presiden yang paling berpengaruh," ujarnya.
Luhut menegaskan, pemerintah tidak membayar tebusan untuk membebaskan para sandera. Namun, ia mengaku tidak tahu jika pihak perusahaan atau pihak lain membayar tebusan. "Soal zero cost dari pemerintah, yes!" cetus Luhut.
Terkait empat WNI lainnya yang hingga kini masih ditahan salah satu faksi di kelompok militan Abu Sayyaf, Luhut mengatakan, pemerintah sedang melacak keberadaannya. Ia mengaku sudah mendapat gambaran jelas terkait kelompok mana yang menahan para sandera.
Luhut juga membuka kemungkinan pemerintah akan menarik pasukan TNI yang disiagakan di Tarakan. Upaya pembebasan 4 WNI akan mengandalkan kekuatan intelijen dan diplomasi.
"Ya, itu sih sekarang operasi intelijen dan operasi diplomasi. Pendekatan-pendekatannya kita lakukan. (Pasukan TNI) enggak perlu berlama-lama di sana (Tarakan). Mereka kan perlu latihan juga," ujarnya. (OL-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved