Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
"Saat ini, KPK kerja sama dengan Polda Jatim. Untuk pemeriksaan awal dilaksanakan di Polda Jatim," ucap Ketua KPK Firli Bahuri
Selain seorang kepala daerah, tim KPK juga mengamankan sejumlah orang. Namun, identitasnya masih belum diungkap.
"Itu Rp250 juta tanpa menghitung detail. Artinya hanya bundel saja, ada 25 bundel. Apakah itu semuanya Rp10 juta saya tidak menghitung, saya biarkan tetap di dalam tas," kata Romy
"Yang bersangkutan dipanggil sebagai saksi untuk tersangka AIM (Agung Ilmu Mangkunegara)," kata juru bicara KPK Febri Diansyah
Keduanya akan diadili atas perkara dugaan suap terkait proyek-proyek pada Dinas PUPR tahun 2019.
Menurut dia, banyaknya OTT tidak signifikan dengan pengembalian aset.
Tengku Dzulmi Eldin terkena operasi tangkap tangan (OTT) berkaitan dengan dugaan penerimaan suap terkait proyek dan jabatannya selaku Wali Kota Medan.
Nico mengakui ada duit sejumlah Rp250 juta dari Sunjaya yang disumbangkan untuk kegiatan partai. Namun, uang itu sudah dikembalikan ke KPK lantaran Sunjaya terjerat kasus.
Hari ini, penyidik KPK menggeledah kantor Pemerintah Kota Medan terkait dugaan suap Wali Kota Tengku Dzulmi Eldin dari kepala dinas setempat.
Dalam OTT itu, jelas juru bicara KPK Febri Diansyah, KPK menyita uang Rp200 juta. "Diduga uang itu setoran dari dinas-dinas setempat dan sudah berlangsung beberapa kali.
KPK telah menetapkan Wali Kota Medan periode 2014-2015 dan 2016-2021 Tengku Dzulmi Eldin sebagai tersangka dugaan penerimaan suap terkait proyek.
OTT ini berawal dari informasi adanya permintaan uang dari Dzulmi untuk menutupi ekses perjalanan Dinas Wali Kota bersama jajaran Pemerintah Kota Medan ke Jepang.
Uang suap itu diduga berasal dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum Pemkot Medan Isa Ansyari yang juga ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tersebut.
Namun, kemudian entah apa kaitannya dengan OTT KPK terhadap Eldin, arah pembicaraan dia malah mengenai proposal bantuan dana masyarakat kepada pejabat Pemkot.
Wakil Wali Kota Medan, Akhyar Nasution mengaku tidak tahu menahu kasus yang menimpa Wali Kota Medan, Dzulmi Eldin yang tertangkap KPK dalam OTT Selasa (15/10) malam.
Pascapenangkapan, jajaran pemerintahan Kota Medan menggelar rapat tertutup, Rabu (16/10). Kabag Humas Pemkot Medan Arrahman Pane mengatakan rapat tersebut mendadak.
Politikus Partai Golkar yang tiba di Gedung Merah Putih sekitar pukul 12.00 WIB itu tak bicara sedikit pun ketika ditanyai awak media seputar OTT yang menjeratnya.
Pejabat yang diamankan dalam operasi tersebut salah satunya ialah Kepala BPJN Wilayah XII Kemen PU-Pera Refly Ruddy Tangkere.
Dzulmi yang memakai kemeja putih dibalut jaket hitam tidak berkomentar apa pun saat ditanya awak media soal kasus yang menjeratnya tersebut.
Selaku Mendagri, Tjahjo selalu mengingatkan kepala daerah untuk bekerja sesuai aturan yang berlaku dan menjauhi pelanggaran hukum.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved