Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
GUBERNUR Kalimantan Timur Isran Noor mengaku terkejut atas kasus Bupati Kabupaten Kutai Timur (Kutim) Ismunandar dan istrinya Encek UR Firgasih yang terjaring operasi tangkap tangan (OTT) KPK.
Keduanya ditangkap di Jakarta pada Kamis (2/7) malam. Mereka diduga menerima gratifikasi untuk proyek di Kutai Timur. Menjelang tengah malam, KPK juga melakukan penyegelan sembilan ruangan di empat kantor Pemerintah Kabupaten Kutai Timur termasuk di rumah jabatan Bupati Ismunandar. Selain mereka, ada sejumlah pejabat lain di Kutim yang juga ditangkap KPK.
Gubernur Isran mengingatkan pada seluruh pejabat di Kaltim agar tidak melakukan perbuatan melanggar hukum. Ia berharap Ismunandar jadi kepala daerah terakhir di wilayahnya yang terjerat kasus.
"Mudah-mudahan kasus ini terakhir. Enggak pernah terjadi lagi. Saya prihatin," ujar Isran Noor, Jumat (3/7).
Terkait potensi kekosongan kepala daerah di Kabupaten Kutim, Isran menegaskan posisi itu dapat digantikan wakil bupati.
"Kan ada wakilnya," imbuh Isran.
Baca juga: OPD di Kaltim Diminta Kelola Anggaran Tepat Sasaran
Sebelum Ismunandar, terdapat kepala daerah di Kaltim yang ditangkap KPK dengan kasus sama yakni gratifikasi. Kasus itu terjadi tiga tahun lalu yang menimpa Bupati Kutai Kartanegara Rita Widyasari pada September 2017. Rita pun divonis 10 tahun penjara.
Sementara itu, Penjabat Sekretaris Provinsi Kaltim Muhammad Sa'bani mengatakan meski ada beberapa orang yang ditangkap KPK, namun pihaknya memastikan tidak ada pejabat Pemprov Kaltim yang ikut terjaring dalam OTT KPK.
"Tidak ada. Belum ada informasi ada pejabat kita yang diamankan," ujar Sa'bani
Seluruh pejabat yang ditangkap, imbuh Sa'bani, dipastikan berasal dari Pemerintah Kabupaten Kutai Timur.
"Sekarang otonomi. Kalau ada ASN yang diamankan jadi urusan Pemkab Kutim," ungkapnya.
Ia juga meminta semua pihak untuk menerapkan asas praduga tak bersalah dan menanti keputusan hukum selanjutnya.
Selain menangkap Bupati Kutim Ismunandar dan istrinya Encek, KPK juga menangkap tersangka lain yakni Kepala Badan Pendapatan Daerah Kutai Timur Musyaffa, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kutai Timur Suriansyah serta Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kutai Timur Aswandini.
Termasuk dua tersangka lain yang diduga sebagai pemberi suap yakni seorang kontraktor bernama Aditya Maharani dan rekanan proyek lainnya, Deky Aryanto.
Adapun barang bukti yang berhasil diamankan KPK berupa uang tunai sebanyak Rp170 juta, sejumlah buku rekening bank dengan saldo total Rp4,8 miliar.
Dalam kasus ini ada ada 15 orang yang diamankan, delapan di antaranya di Samarinda dan Kutai Timur. Sedang tujuh lainnya diamankan KPK di Jakarta, termasuk Bupati Kutai Timur Ismunandar dan istrinya Encek Firgasih yang juga Ketua DPRD Kutai Timur.(OL-5)
PENGACARA mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, Ian Iskandar membantah tudingan kliennya yang disebut membocorkan operasi tangkap tangan (OTT) Harun Masiku
Menurut Rossa, KPK yakin uang suap untuk eks Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan bukan dari Harun. Rossa merupakan penyelidik yang ikut dalam OTT ini, beberapa tahun silam.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Sebanyak delapan orang terjaring.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membantah kliennya memerintahkan Harun Masiku untuk merendam telepon seluler saat OTT KPK
Helmi Hasan dan Mian ditetapkan sebagai pasangan calon usai memenangkan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024 Gubernur Bengkulu dengan perolehan suara sebanyak 616.469 suara sah.
KETUA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029 Setyo Budiyanto menyebut operasi tangkap tangan (OTT) merupakan salah satu rangkaian kewenangan KPK
“Penyidik menggali terkait dengan pengadaan barang dan jasa, pada saat tempus (waktu) penerimaan gratifikasi tersebut terjadi,” kata juru bicara KPK Budi Prasetyo.
Penyidik masih menghitung total gratifikasi yang diterima oleh tersangka. Sementara, pihak berperkara itu mengantongi belasan miliar rupiah.
Anggota Komisi III DPR RI Adang Daradjatun mendesak negara untuk merampas sebanyak-banyaknya aset milik mantan pejabat Mahkamah Agung (MA) Zarof Ricar.
KPK mengungkapkan Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Mudyat Noor, diperiksa penyidik soal tambang batu bara.
JAM-Pidsus Kejaksaan Agung menyita uang senilai Rp2 miliar dari hakim Djuyamto yang menjadi tersangka dalam kasus dugaan suap pengurusan perkara korupsi minyak goreng
Budi menyebut kehadiran KPK kali ini bukan bagian dari penindakan. Sebab, kata dia, yang datang merupakan tim pencegahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved