Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) meringkus tujuh tersangka buntut operasi tangkap tangan (OTT) kasus dugaan suap yang menjerat Bupati Kutai Timur Ismunandar.
Terakhir, tim KPK membawa satu tersangka lagi ke Jakarta yakni pihak swasta bernama Deky Aryanto selaku rekanan Dinas Pendidikan Kutai Timur.
"Hari ini DA (Deky Aryanto) dibawa ke Jakarta dan telah tiba di kantor KPK untuk proses lebih lanjut. Saat ini tersangka DA sedang menjalani pemeriksaan. Setelah selesai pemeriksaan rencana segera dibawa ke rutan di Polres Jakarta Pusat dan menjalani isolasi mandiri lebih dahulu guna memenuhi protokol kesehatan covid-19," kata Pelaksana Tugas Juru Bicara KPK Ali Fikri, Sabtu (4/7).
Dalam kasus itu, KPK total menetapkan tujuh tersangka. Mereka ialah Bupati Kutai Timur Ismunandar, Ketua DPRD Kutai Timur Encek Unguria yang juga istri Ismunandar, Kepala Badan Pendapatan Daerah Musyaffa, Kepala BPKAD Kutai Timur Suriansyah, dan Kepala Dinas PU Kutai Timur Aswandini. Adapun dua orang yang ditetapkan tersangka pemberi suap yakni pihak kontraktor Aditya Maharani dan pihak swasta Deky Aryanto.
Komisi antirasuah menduga ada penerimaan hadiah atau janji kepada bupati terkait pekerjaan infrastruktur di lingkungan Pemkab Kutai Timur 2019-2020. Dari hasil tangkap tangan tersebut, KPK menemukan uang tunai sebesar Rp170 juta, beberapa buku tabungan dengan total saldo Rp4,8 miliar, dan sertifikat deposito sebesar Rp1,2 miliar.
Baca juga: Mendikbud Ingin Permanenkan PJJ, DPRD DKI: Mustahil
Dalam OTT pada Kamis (2/7) malam, tim KPK bergerak di dua lokasi yakni Jakarta dan Kutai Timur. Bupati serta istrinya, Musyaffa, dan Aswandini ditangkap di Jakarta dalam rangka menghadiri sosialisasi pencalonan kembali Ismunandar pada pilkada mendatang. Tim komisi mendapat informasi adanya penggunaan uang yang diduga dikumpulkan dari para rekanan yang mengerjakan proyek di Pemkab Kutai Timur.
Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango mengungkapkan OTT tersebut merupakan buah dari penyadapan pertama yang dilakukan KPK setelah berlakunya undang-undang baru. Penyadapan tersebut sudah dilakukan sejak Februari lalu.
"Paling tidak menunjukkan bahwa kami terus bekerja di tengah musibah pandemi, di tengah tergerusnya kepercayaan masyarakat terhadap KPK, kami ingin mengatakan bahwa kami terus bekerja," ucap Nawawi dalam jumpa pers, Jumat (3/7) malam.
Menurut Deputi Penindakan KPK Karyoto, tim komisi masih terus menghitung dugaan penerimaan uang oleh bupati dan motif penggunaan uang. Komisi sejauh ini mencatat sejumlah penerimaan. Pada 11 Juni lalu, diduga terjadi penerimaan hadiah atau janji dari pihak kontraktor Adirya Maharani sebesar Rp550 juta dan dari Deky selaku rekanan sebesar Rp2,1 miliar. Duit itu diduga diterima melalui kepala dinas dan sang istri.
Sebelumnya, juga diduga terdapat penerimaan uang THR masing-masing Rp100 juta untuk bupati dan kepala dinas yang menjadi tersangka. KPK juga menduga terdapat beberapa transaksi lain dari rekanan melalui beberapa rekening bank atas nama Musyaffa terkait dengan pekerjaan proyek di Pemkab Kutai Timur. Total saldo yang masih tersimpan di rekening-rekening tersebut sekitar Rp4,8 miliar.
"Belum bisa dijumlahkan (total dugaan penerimaan) karena nanti akan kami lengkapi dari laporan PPATK, LHKPN, dan hasil dari penyidikan lebih lanjut. Motif membawa tabungan belum kami dalami, tapi dalam hal kewajaran buat apa berangkat jauh-jauh menyiapkan semua buku tabungan yang ada saldonya," kata Karyoto.(OL-4)
PENGACARA mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri, Ian Iskandar membantah tudingan kliennya yang disebut membocorkan operasi tangkap tangan (OTT) Harun Masiku
Menurut Rossa, KPK yakin uang suap untuk eks Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan bukan dari Harun. Rossa merupakan penyelidik yang ikut dalam OTT ini, beberapa tahun silam.
KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar operasi tangkap tangan (OTT) di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU). Sebanyak delapan orang terjaring.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membantah kliennya memerintahkan Harun Masiku untuk merendam telepon seluler saat OTT KPK
Helmi Hasan dan Mian ditetapkan sebagai pasangan calon usai memenangkan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024 Gubernur Bengkulu dengan perolehan suara sebanyak 616.469 suara sah.
KETUA Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2024-2029 Setyo Budiyanto menyebut operasi tangkap tangan (OTT) merupakan salah satu rangkaian kewenangan KPK
Abdul menjelaskan, penyidik belum menahan tersangka karena pemeriksaan akan dilanjutkan.
Permohonan ini diajukan terhadap Keputusan Termohon tertanggal 16 Desember 2020 pukul 22.24 WIB sehingga permohonan ini telah melampaui tenggang waktu yang ditentukan
"Memang tidak mudah melacaknya (kewarganegaraan Orient) terlebih yang bersangkutan (Orient) telah memiliki KTP resmi."
PENYELENGGARAAN pilkada serentak 2020 di tengah pandemi covid-19 telah terwujud.
KOMISIONER KPU Evi Novida Ginting mengatakan akan menindaklanjuti rekomendasi Bawaslu Nias Selatan
Pengadu mendalilkan teradu tidak profesional dan tidak berkepastian hukum dengan menerbitkan surat tentang penjelasan Pasal 102 dan menerima pendaftaran salah satu paslon bupati
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved