Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Yalimo, Papua sebagai penyelenggara pemilu dituding telah melakukan pelanggaran etik. Sebab tidak mampu melaksanakan Jadwal PSU (Pemilihan Suara Ulang) yang diputuskan Mahkamah Konstitusi (MK). KPU justru mengubah jadwal PSU dengan berbagai alasan.
Sebagaimana diketahui, Mahkamah Konstitusi (MK) melalui putusannya nomor 145/PHP.BUP-XIX/2021 tanggal 29 Juni 2021, memberikan tenggat waktu 120 hari kerja bagi KPU untuk melaksanakan pemilihan suara ulang (PSU) Kabupaten Yalimo.
Namun, KPU beberapakali merevisi jadwal PSU. Hal ini membuat kuasa hukum pasangan Calon Bupati Kabupaten Yalimo Papua nomor urut 2, Jonathan Waeo Salisi meminta Kapolri turun tangan menyelesaikan masalah tersebut.
"Aturannya setelah dibacakan putusan MK pada 29 Juni 2021, sehingga jatuh tempo pada Desember 2021 ini. Tapi KPU tidak mau melaksanakan dengan alasan keamanan dan dana, untuk itu saya minta kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menyelesaikan masalah tersebut," kata Jonathan Waeo Salisi, melalui keterangan tertulisnya, yang dikutip Sabtu (25/12).
Jonathan berharap PSU segera dilaksanakan sesuai dengan ketentuan berlaku baik itu keputusan sengketa pemilihan bupati di MK maupun peraturan Kementrian Dalam Negeri.
"Jadi alasan KPU jangan mengada-mengada, kami minta segera dilaksanakan dengan baik itu vonis MK," tambahnya.
Menurut Jonathan, sejumlah pihak sengaja mengulur-ulurkan waktu dengan beragam alasan. Mulai tidak ada uang, kondisi keamanan tidak terjamin dan sebagainya. "Padahal anggaran pemeritah kabupaten Yalimo tahun 2021 itu belum terserap 75% dan yang sudah terserap hanya 25% dari anggaran tahun 2021," ujar dia.
Sementara itu, Ketua KPU Provinsi Papua, Diana Dorthea Simbiak menyebutkan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kabupaten Yalimo bakal dilaksanakan pada minggu ketiga bulan Januari 2022 tepatnya tanggal 26 Januari 2022.
Jadwal ini sesuai tenggat waktu 120 hari kerja yang diberikan Mahkamah Konstitusi (MK) melalui putusannya nomor 145/PHP.BUP-XIX/2021 tanggal 29 Juni lalu.
"Jadwal PSU Yalimo mengalami beberapa revisi, karena situasi keamanan serta anggaran. Sehingga mengacu pada revisi jadwal terakhir. KPU Yalimo telah melakukan beberapa tahapan seperti penandantanganan Nota Perjanjian Hibah Daerah (NPHD) dan pengumuman pembukaan pendaftaran," jelas Diana.
Tahapan PSU sudah berjalan sejak 25-28 Oktober 2021 dengan membuka pendaftaran untuk bakal calon baru dari jalur perseorangan maupun partai politik.
Diana menjelaskan PSU Kabupaten Yalimo tetap diikuti oleh pasangan calon nomor urut 2, Lakius Peyon-Nahum Mabel, sepanjang tetap memenuhi syarat pencalonan.
Termasuk membuka kesempatan bagi pasangan calon baru dengan memberikan kesempatan bagi John W. Wilil sepanjang memenuhi persyaratan.
"Jadi untuk paslon nomor urut 2 sudah memenuhi syarat. Demikian juga paslon nomor urut 1 yakni wakilnya John W. Wilil, apakah akan tetap maju sebagai wakil atau menjadi calon bupati dan calon baru yang mendaftar nanti. Intinya semua harus memenuhi syarat sebagaimana UU 10 Tahun 2016," katanya.
Sebelumnya, Pilkada Yalimo 2020 dimenangkan pasangan Erdi Dabi-Jhon Wilil. Namun MK mendiskualifikasi pasangan Erdi-Jhon dengan alasan Erdi melakukan tindakan pidana dan terancam penjara 12 tahun.
Sementara dalam perjalanannya pasangan nomor urut 1 calon Bupati Yalimo, Lakius Peyon yang sebelumnya menjabat sebagai Bupati Yalimo terindikasi korupsi dana bansos 2020 senilai Rp1 miliar dan telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Papua. (OL-13)
Baca Juga: Ubhara Jaya Kembangkan Wisata Bahari Berbasis Masyarakat di Muara Gembong
Abdul menjelaskan, penyidik belum menahan tersangka karena pemeriksaan akan dilanjutkan.
Permohonan ini diajukan terhadap Keputusan Termohon tertanggal 16 Desember 2020 pukul 22.24 WIB sehingga permohonan ini telah melampaui tenggang waktu yang ditentukan
"Memang tidak mudah melacaknya (kewarganegaraan Orient) terlebih yang bersangkutan (Orient) telah memiliki KTP resmi."
PENYELENGGARAAN pilkada serentak 2020 di tengah pandemi covid-19 telah terwujud.
KOMISIONER KPU Evi Novida Ginting mengatakan akan menindaklanjuti rekomendasi Bawaslu Nias Selatan
Pengadu mendalilkan teradu tidak profesional dan tidak berkepastian hukum dengan menerbitkan surat tentang penjelasan Pasal 102 dan menerima pendaftaran salah satu paslon bupati
Kapolda Kalteng Irjen Pol Iwan Kurniawan melalui Kabid Humas Kombes Pol Erlan Munaji mengungkapkan, personel yang disiagakan terdiri dari 1 SSK Brimob dan 1 SSK Dalmas Samapta.
Mereka yang mengikuti retret pada gelombang kedua ini merupakan pemenang dari hasil pemungutan suara ulang (PSU).
Keputusan MK terkait PHPU kepala daerah pasca-PSU semestinya bisa memberikan kepastian hukum dan terwujudnya ketertiban di daerah.
PSU digelar di tiga daerah yaitu Mahakam Ulu, Kalimantan Timur, Kota Palopo, Sulawesi Selatan, dan Kabupaten Pesawaran Lampung pada 24 Mei 2025.
Adapun Bagja pada hari ini memantau langsung pemungutan suara ulang (PSU) Pilkada Kota Palopo.
PSU Pilkada Kota Palopo Tahun 2024 berjalan dengan aman atau all clear karena pengawasan sudah dilakukan sejak tahap awal pergantian calon peserta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved