Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
Polisi Myanmar menembakkan peluru karet untuk membubarkan pengunjuk rasa di Yangon pada Sabtu (27/1), menurut seorang reporter AFP.
Rumah sakit umum sepi, kantor pemerintah dibiarkan gelap dan kereta tidak beroperasi. Myanmar seperti kota mati sekarang ini.
Aksi protes dipicu beredarnya kabar bahwa Indonesia tengah membujuk negara anggota ASEAN, untuk mendukung pemilu baru yang diserukan oleh junta militer.
SEKJEN PBB Antonio Guterres mengutuk penggunaan senjata mematikan oleh junta militer Myanmar terhadap demonstran di sana, menyusul tewasnya dua demontran yang ditembak.
Meski pasukan militer terus bertambah di berbagai wilayah, demonstran tidak takut dan bertekad untuk berjuang hingga kekuasaaan militer berakhir.
Utusan khusus PBB mengingatkan militer Myanmar bahwa dunia sedang mengawasi aksi kudeta dengan seksama. Segala bentuk tanggapan keras memiliki konsekuensi besar.
Junta militer telah meningkatkan upaya untuk mengatasi gerakan pembangkangan sipil yang sedang berkembang yang menuntut kembalinya pemimpin negara yang digulingkan, Aung San Suu Kyi.
Masyarakat Myanmar melakukan patroli dan menolak keberadaan tentara yang mencabut undang-undang yang melindungi kebebasan.
Peringatan tersebut muncul setelah unjuk rasa anti-kudeta yang berlangsung selama enam hari berturut-turut yang mengutuk penggulingan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi.
Ratusan pengunjuk rasa Thailand berkumpul di Bangkok pada Rabu (10/2) untuk menuntut pembebasan empat aktivis yang ditahan sambil menunggu persidangan atas tuduhan menghina raja Thailand.
Polisi berusaha membubarkan demonstran dengan menggunakan meriam air, peluru karet dan peluru tajam. Seorang wanita terkena peluru di kepala dan berada dalam kondisi kritis.
"Kami akan memastikan tidak melakukan apapun untuk melegitimasi tindakan militer, sambil berusaha mempertahankan dukungan kepada rakyat Myanmar,"
Dua jurnalis warga negara Belarus yang bekerja untuk saluran televisi Polandia terancam kena hukuman penjara tiga tahun karena mereka meliput aksi protes massa pada 2020.
PARA pengunjuk rasa yang memprotes kudeta militer Myanmar menentang larangan pertemuan besar untuk memperpanjang demonstrasi terbesar dalam lebih dari satu dekade hari ini (9/2)
Kota Kamayut yang menjadi daerah lainnya di mana pertemuan dilarang terdapat ratusan pengunjuk rasa yang membangkang, menyanyikan lagu dan melambaikan poster.
Mereka membawa spanduk dan bendera yang mengecam UU, yang menurut mereka, akan membuat para petani menjadi semakin miskin dan tergantung pada belas kasihan perusahaan.
Mayoritas demonstran mengenakan pakaian berwarna merah, warna partai politik Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).
Militer mematikan internet di seluruh negeri dalam upaya menghentikan aksi protes.
Rencana untuk mengeluarkan 'paspor' digital vaksinasi covid-19 merupakan target utama aksi protes mereka.
Twitter mengutuk langkah Myanmar yang memblokir akses ke platformnya, sebagai bagian dari tindakan keras yang meluas di media sosial beberapa hari setelah kudeta.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved