Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
DUA orang tewas dan 38 orang terluka dalam serangan granat saat unjuk rasa promiliter di Myanmar timur, Selasa (1/2), kata seorang pejabat keamanan kepada AFP, saat protes antikudeta diadakan di seluruh negeri pada peringatan pertama perebutan kekuasaan oleh militer.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu, yang terjadi ketika para aktivis antikudeta menandai peringatan kudeta itu dengan aksi diam dan aksi protes tepuk tangan, menentang perintah junta.
Pengambilalihan militer yang menggulingkan pemimpin sipil Aung San Suu Kyi telah memicu aksi protes massa dan tindakan keras terhadap perbedaan pendapat.
Baca juga: PBB : 1.500 Orang tewas Pascakudeta Militer Myanmar
Penduduk di seluruh pusat komersial Yangon dan di Kota Mandalay bertepuk tangan secara massal pada pukul 16.00 waktu setempat, kata koresponden AFP dan penduduk setempat, yang menandai berakhirnya aksi mogok diam terhadap kudeta.
"Kami bertepuk tangan," kata seorang warga Mandalay. "Rumah-rumah lain di lingkungan saya juga bertepuk tangan," ucapnya.
Sepuluh orang ditangkap karena ikut serta dalam aksi protes tepuk tangan di Yangon, lapor media setempat.
Junta telah memerintahkan toko-toko untuk tetap buka pada Selasa tetapi jalan-jalan di Yangon mulai kosong pada pukul 10.00 waktu setempat, pemandangan yang berulang di Mandalay dan wilayah Tanintharyi selatan.
Pasar batu giok terkenal di Mandalay telah dibuka pada pagi hari tetapi lalu lintasnya sepi, kata seorang penduduk kepada AFP.
Namun, hari itu juga ditandai dengan kekerasan. Dua orang tewas dan 38 orang terluka dalam serangan granat ketika massa kembali dari unjuk rasa promiliter di Kota Tachileik, kata seorang pejabat keamanan kepada AFP.
Media lokal juga melaporkan insiden yang terjadi sekitar tengah hari di negara bagian Shan, sebuah wilayah di negara itu yang relatif sedikit mengalami kekerasan terkait kudeta.
Di sisi lain, Pelapor Khusus PBB untuk Myanmar mengatakan komunitas internasional perlu berbuat lebih banyak.
"Fakta bahwa satu tahun telah berlalu tanpa Resolusi Dewan Keamanan yang memberlakukan embargo senjata yang komprehensif - karena senjata terus mengalir ke junta dan membunuh orang yang tidak bersalah - tidak dapat diterima," kata Tom Andrews.
"Rakyat Myanmar pantas mendapatkan yang lebih baik dari PBB," tandasnya. (AFP/OL-1)
JUNTA Myanmar dituding membahayakan nyawa pemimpin sipil yang dipenjara, Aung San Suu Kyi. Hal ini diungkapkan partai politik Suu Kyi.
MALAYSIA telah menyerukan agar KTT ASEAN bisa memberikan tindakan tegas terhadap para jenderal Myanmar.
KELOMPOK masyarakat sipil yang bekerja di Myanmar telah mengkritik Kepala Bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Martin Griffiths atas kunjungannya ke negara tersebut.
Undang-Undang Dasar 2008 rancangan militer Myanmar, yang menurut junta masih berlaku, mewajibkan pihak berwenang mengadakan pemilu baru dalam waktu enam bulan sejak status darurat dicabut.
Sekitar 170.000 warga sipil, lebih dari setengah perkiraan populasi di Negara Bagian Karenni, telah mengungsi sejak militer merebut kekuasaan tahun lalu.
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved