Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
Banyak warga Hlaing Tharyar, pinggiran kota miskin yang banyak dihuni para migran dan buruh pabrik, Selasa (16/3), menyelamatkan diri.
Warga di Yangon meninggalkan kota setelah pasukan keamanan meningkatkan penggunaan kekuatan yang mematikan terhadap pengunjuk rasa anti-kudeta.
Kondisi WNI di Myanmar relatif aman dan tidak ada serangan langsung yang ditujukan kepada para WNI.
Pasukan keamanan telah menggunakan gas air mata, peluru karet dan peluru tajam terhadap pengunjuk rasa dalam tindakan keras hampir setiap hari di seluruh negeri.
Kedutaan Besar Tiongkok mengatakan banyak staf Tiongkok terluka dan terjebak dalam serangan pembakaran oleh penyerang tidak dikenal di pabrik garmen di Hlaingthaya.
Lebih dari setengah dari warga yang tewas berusia di bawah 25 tahun dan lebih dari 2.000 orang telah ditahan secara tidak sah sejak kudeta, kekerasan pun terus meningkat.
RATUSAN tentara dan polisi, dikerahkan ke sebuah stasiun kereta api di Yangon, Rabu (10/3). Mereka berusaha menangkap para pekerja yang melakukan aksi mogok memprotes kudeta militer di Myanmar
SEORANG kopral tombak polisi Myanmar, Tha Peng diperintahkan untuk menembak para pengunjuk rasa dengan senapan mesin ringannya, namun dia menolak dan memilih mundur dari kepolisian.
“Saya berlutut memohon kepada mereka untuk tidak menembak dan menyiksa anak-anak, tetapi untuk menembak dan membunuh saya,” katanya
Pemerintah Mexico City dengan tegas menyangkal telah menggunakan jenis gas apa pun terhadap pengunjuk rasa.
Junta militer Myanmar telah mencabut lisensi lima outlet media untuk melarang liputan independen protes anti-kudeta. Langkah ini merupakan pukulan besar bagi kebebasan pers di negara itu.
Polisi dan militer menanggapi aksi protes dengan tindakan keras yang semakin brutal terhadap para demonstran, dengan lebih dari 50 orang tewas dan hampir 1.800 ditangkap.
Gerakan itu bertujuan melengserkan kudeta militer dan mengembalikan pemerintahan Aung San Suu Kyi. Setidaknya ada 18 organisasi buruh yang mengikuti aksi protes.
Pasukan polisi menyerang petugas medis dan fasilitas medis termasuk mobil ambulans yang memberi pertolongan kepada para demonstran yang melakukan unjuk rasa.
Beberapa minggu kemudian dia ditembak mati oleh polisi, tepatnya pada Rabu (3/3) dalam protes di jalanan kota Mandalay. Saat itu, kaosnya bertuliskan, "Semuanya akan baik-baik saja."
Militer juga mengatakan bahwa lebih dari 1.300 pengunjuk rasa ditangkap selama demonstrasi nasional.
Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah wartawan telah ditangkap, termasuk seorang fotografer Associated Press di Yangon.
Diungkapkan tim kuasa hukumnya, Aung San Suu Kyi didakwa telah melanggar undang-undang komunikasi dan memicu keresahan warga Myanmar.
Para pengunjuk rasa yang berusaha berkumpul untuk demonstrasi damai disambut dengan tanggapan agresif oleh pasukan keamanan. Dan seorang wanita di pusat kota Monywa ditembak mati
Langkah militer untuk memecat duta besar bisa menjadi awal dari proses panjang di PBB.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved