Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
CARA Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menghadapi unjuk rasa mahasiswa dan perwakilan warga Wadas pada Selasa (22/3) mendapat sorotan. Aksinya disebut sebagai cara pemimpin yang nguwongke atau menghormati rakyat.
Saat demo terjadi, ratusan mahasiswa dan perwakilan warga Wadas menggeruduk kantor Ganjar. Mereka menolak rencana penambangan batu andesit di desa Wadas. Ganjar turun langsung menemui mereka. Sambil duduk lesehan dibawah guyuran hujan, Ganjar mendengarkan tuntutan dan memberi penjelasan.
"Ini menarik, bagaimana Ganjar begitu nguwongke atau menghormati rakyatnya. Ganjar mengamalkan prinsip vox populi, vox argentum. Bahwa suara rakyat adalah suara Tuhan," kata pengamat sosial sekaligus Wakil Direktur Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Wahyudi Winarjo.
Apalagi lanjut Wahyudi, komunikasi yang terjadi dalam pertemuan itu adalah komunikasi terbuka. Ganjar duduk lesehan di bawah, dikelilingi mahasiswa dan warga Wadas. Dialog terjadi sangat baik, ada ruang komunikasi terbuka dimana mahasiswa dan warga Wadas bebas menyampaikan keinginannya.
"Dan itu tanpa rasa takut apapun. Mereka menyuarakan tuntutan ke Ganjar secara terbuka tanpa tekanan dalam forum terbuka antara wakil rakyat dengan rakyatnya. Ganjar juga bisa menjelaskan dengan baik dan menjadi penyambung lidah pemerintah pusat," jelasnya.
Cara Ganjar menemui mahasiswa dan perwakilan warga Wadas dengan cara lesehan juga memiliki nilai filosofi tinggi. Perwujudan Tri Sakti Bung Karno tersaji dalam pertemuan itu.
"Lesehannya itu, kalau kita tarik secara filosofis itu perwujudan Tri Saktinya Bung Karno, berkebribadian secara budaya. Lesehan duduk di bawah sambil ngobrol itu budaya kita," ucapnya.
Dan hal yang paling menarik menurut Wahyudi adalah cara Ganjar menangani kasus Wadas ini. Meski sebenarnya ini proyek nasional, namun Ganjar pasang badan untuk menyelesaikan. Ia beberapa kali datang langsung ke Desa Wadas, menemui warga yang pro ataupun kontra untuk menyerap masukan dari sana.
Meskipun sebenarnya, kasus Wadas secara hukum sudah selesai atau inkrah. Proses panjang yang dilakukan dan ditolaknya gugatan warga oleh Mahkamah Agung bisa menjadi dasar Ganjar segera merealisasikan penambangan batu andesit di Wadas.
"Tapi Ganjar tidak melakukan itu. Dia sangat hati-hati dan tak ingin melukai hati rakyat Wadas khususnya mereka yang kontra. Dia terus melakukan pendekatan, dialog dan menjalankan berkomunikasi dengan baik agar tercipta saling pengertian dan pemahaman," katanya.
Cara Ganjar ini lanjut Wahyudi bisa menjadi role model kepemimpinan di Indonesia. Ganjar mengedepankan dialog, dekat dengan rakyat, turun ke rakyat tanpa takut dan menjauhi.
"Ini harus diteladani negarawan dan pemimpin lain di Indonesia. Ketika menghadapi masalah yang berkaitan dengan rakyat, nggak usah dijauhi, nggak usah menyuruh orang. Turun langsung untuk menyelesaikan," pungkasnya. (OL-13)
Baca Juga: Laskar Ganjar-Puan Khawatirkan Isu Penundaan Pemilu Turunkan ...
PENGURUS Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) melaporkan hasil pencarian fakta di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah.
Muhammadiyah tetap memiliki misi membela yang lemah yang sesuai dengan semboyan dari Muhammadiyah, yaitu Penolong Kesengsaraan Oemat (PKO)
Menyinggung quarry untuk pembuatan bendungan tetap diambil di Desa Wadas, Gubernur membenarkan dengan pertimbangan sangat teknis.
PENGAMAT politik Yunarto Wijawa menyarankan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk mendorong polisi membebaskan warga Desa Wadas.
Didapat satu warga yang terkonfirmasi covid-19 sehingga menjalani isolasi terpusat.
Pemuda Katolik mempertanyakan sekaligus menagih janji visi Presisi Polri
Kurangnya perlindungan dari pemerintah untuk penetapan harga akan memperlebar kesenjangan gender dalam pertanian.
Ratusan suporter Manchester United berdemonstrasi menentang kepemilikan keluarga Glazer, setelah klub sepak bola tersebut terlibat dalam rencana untuk bergabung dengan Liga Super Eropa.
Pihak Liga Primer Inggris dan Asosiasi Sepakbola Inggris (FA) melakukan investigasi menyusul protes massa yang dilakukan di sekitar stadion.
"Saya dibesarkan di sini, saya tinggal di sini, orangtua saya dari Rusia tetapi saya tidak ingin melihat penjajah."
RATUSAN supporter bonek mendatangi salah satu stasiun televisi swasta di Surabaya, Jawa Timur, memprotes jadual pertandingan dari PT Liga Indonesia Baru (LIB)
"Tidak masuk akal menyebut para pemain Iran dikekang. Saat ini, para pemain hanya memiliki satu hal di pikiran mereka, melaju ke putaran kedua."
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved