Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
PERDANA Menteri Inggris Theresa May dan kabinetnya akan melakukan upaya keempat untuk mengajukan kesepakatan British Exit (Brexit) kepada House of Commons. Menurut May, Inggris membutuhkan alternatif lain untuk mencapai kesepakatan Brexit.
Hal ini berakibat penundaan kembali Brexit atau upaya kesepakatan yang tanpa hasil dalam dua minggu ke depan.
Pada hari Inggris seharusnya Inggris meninggalkan Uni Eropa, sekelompok besar masyarakat berkumpul di luar parlemen mengibarkan bendera Union Jack dan meneriakkan meminta ketegasan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa.
Dewan Rakyat Inggris diketahui dua kali menolak perjanjian penarikan yang digulirkan pemerintahan May. Begitu pula, anggota parlemen tidak dapat menyetujui alternatif apa pun meski batas waktu hampir habis.
Inggris mengapresiasi Indonesia yang membangun SVLK sehingga keluar dari stigma penghasil kayu ilegal
Hal itu dilakukan May setelah parlemen Inggris gagal mengakhiri deadlock terkait Brexit yang menyebabkan 'Negeri Ratu Elizabeth' itu mengalami krisis.
Parlemen Inggris mencari strategi baru Brexit, setelah melakukan pemungutan suara terhadap usulan Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May. Langkah itu berisiko membiarkan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) tanpa kesepakatan.
Hasil akhir dari pemungutan suara yang digelar pada Senin (25/3) waktu setempat menunjukkan 329 banding 302 dengan parlemen setuju mengambil alih kendali Brexit.
Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May, tampaknya mulai kehilangan kendali di tengah perdebatan kabinet.
Mantra politisi yang menginginkan Inggris keluar dari Uni Eropa (Brexit) adalah "mengambil kembali kendali". Saat pemerintah berjuang dalam drama Brexit beberapa hari terakhir, pertanyaan yang bergulir tidak lain, "Siapa yang memegang kendali?
"Perdana Menteri sudah kehilangan kendali. Jika dia masih memiliki harga diri, dia akan mengundurkan diri."
Pound sterling mengalami penurunan terbesar pada Selasa (12/3) pagi saat salah satu penasehat utama pemerintah Inggris, Jaksa Agung Geoffrey Cox, mengatakan kesepakatan yang dicapai May dengan UE tidak akan mengubah risiko legal Inggris.
Menurut Johnson, kesepakatan antara May dan UE akan membuat Inggris berada di bawah kekuasaan UE dan mereka akan berutang sebesar 39 miliar pound sterling, uang pisah dari UE.
Kekacauan politik semakin meningkat di tengah kepanikan yang menghantui Inggris. Pasalnya, hubungan Inggris dengan Uni Eropa selama 46 tahun akan berakhir dalam 17 hari terakhir. Sejauh ini, Inggris diketahui belum memiliki peta jalan setelah bercerai dari Uni Eropa.
Menurut Lidington, kesepakatan itu telah cukup untuk memastikan anggota parlemen mencapai kesepakatan pada Selasa (12/3), 17 hari sebelum tenggat Brexit.
Pada Minggu (3/3), Corbyn sedang mengunjungi masjid dan pusat kesejahteraan Muslim. Tidak ada luka yang ditimbulkan akibat aksi tersebut.
Suara internal Inggris mengenai Brexit tampaknya masih terpecah, yang sebagian besar mendukung referendum pada Juni 2016.
Diabetisi Inggris yang berjumlah 3,7 juta jiwa, termasuk Perdana Menteri Theresa May, menggantungkan stok insulin mereka pada impor dari Eropa.
Inggris sebelumnya lebih banyak bermitra dengan negara-negara di Uni Eropa.
Keputusan untuk berpisah dari Uni Eropa disebut merupakan suara masyarakat Inggris.
Media Indonesia berusaha menghadirkan foto-foto eksclusive sehingga pembaca dapat melihat kejadian aktual dengan lebih baik
LOAD MORECopyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved