Penolakan Parlemen Bukti Minimnya Otoritas May

Basuki Eka Purnama
13/3/2019 10:15
Penolakan Parlemen Bukti Minimnya Otoritas May
(AFP/PRU)

PERDANA Menteri Inggris Theresa May mempertaruhkan segalanya saat mengamankan kesepakatan dengan Uni Eropa terkait Brexit. Namun, penolakan dari parlemen, Selasa (12/3), menyebabkan otoritas sang perdana menteri mendapat hantaman telak.

Pemimpin konservatif itu telah menyebabkan warga Inggris dan UE marah serta frustasi karena mengulur-ulur perundingan Brexit.

Kini, langkah May itu terbukti gagal setelah puluhan anggota parlemen dari partainya untuk kedua kalinya menolak kesepakatan yang dicapainya dengan UE.

"Perdana Menteri sudah kehilangan kendali. Jika dia masih memiliki harga diri, dia akan mengundurkan diri," ujar anggota parlemen dari kelompok oposisi, Partai Buruh, Lou Haigh.

Baca juga: Anggota Parlemen Inggris Tolak Kesepakatan May dengan UE

Pascakekalahan di parlemen, May bersikeras kesepakatannya dengan UE adalah opsi yang terbaik. Meski begitu, sesuai janjinya, May mengizinkan anggota parlemen Inggris untuk melakukan voting apakah Inggris akan meninggalkan UE tanpa kesepakatan atau menunda Brexit.

Penolakan anggota parlemen Inggris terhadap kesepakatan yang dicapai May menyebabkan tanda tanya.

"Pemerintah yang gagal memastikan anggota parlemen dari partai mereka untuk mendukung kebijakan yang menjadi inti perjuangan mereka adalah hal yang tidak normal," kata Alice Lily, peneliti senior dari Institute for Goverment. (AFP/OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya