Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PARLEMEN Inggris pada hari Jumat (29/3) menolak kesepakatan keluarnya Inggris dari Uni Eropa untuk ketiga kalinya.
Hal ini berakibat penundaan kembali Brexit atau upaya kesepakatan yang tanpa hasil dalam dua minggu ke depan. Demikian dikutip melalui AFP, Jumat (23/9)
Anggota parlemen di dewan rakyat menentang permohonan May untuk mengakhiri kebuntuan politik yang telah menjerumuskan Inggris ke dalam krisis poltik tersebut.
May kalah dalam pemungutan suara di parlemen. Usulnya hanya didukung oleh 286 anggota parlemen. Sedangkan 344 lainnya menolak.
Ini adalah pukulan lain bagi seorang perdana menteri yang kehilangan kendali atas pemerintahannya dari proses Brexit. Apalagi setelah dia menawarkan untuk berhenti jika para anggota parlemen mendukung kesepakatan itu.
Inggris seharusnya meninggalkan Uni Eropa pada Jumat, (29/3) dan menjadi "Hari Kemerdekaan" yang telah lama digembar-gemborkan. Akan tetapi karena rencana ini dihadapkan dengan kekacauan yang terjadi di Westminster, May meminta kelonggaran waktu kepada para pemimpin Eropa pekan lalu.
Dia sekarang harus bersiap menghadapi Uni Eropa dalam beberapa hari mendatang untuk menjelaskan kepada Uni Eropa langkah-langkah Ingris selanjutnya.
Baca juga : Khawatir Penundaan Brexit, Ribuan Orang di London 'Long March'
Salah satu keputusan penting yang harus diambil adalah mengenai hubungan antara Inggris dan Uni Eropa di masa depan.
Uni Eropa telah menetapkan tenggat waktu hingga 12 April mendatang untuk sebuah keputusan, dengan dua opsi yang mungkin, yaitu Inggris pergi tanpa kesepakatan sama sekali. Opsi kedua ialah menyetujui perpanjangan jangka panjang untuk memberikan waktu bagi pendekatan baru, dalam menjalin hubungan ekonomi dengan Uni Eropa.
May mengatakan tidak bisa meminta para pemilih untuk mengambil bagian dalam pemilihan Parlemen Eropa yang akan datang, setelah tiga tahun mereka memberikan suara dalam referendum 2016 untuk meninggalkan Uni Eropa.
Sejumlah pihak ingin Inggris benar-benar keluar dari Uni Eropa tanpa kesepakatan apa pun, satu langkah yang memicu kekhawatiran para pebisnis.
Anggota parlemen telah berulang kali memberikan suara menentang hal ini karena takut menimbulkan bencana ekonomi jika Inggris memutuskan hubungan dengan mitra dagang terdekatnya tanpa ada rencana. (OL-8)
Keju sangat cocok dipadukan dengan berbagai rempah-rempah Indonesia.
Farm house Lembang, objek wisata berkonsep Eropa dengan banyak wisata edukasi di dalamnya, cocok untuk liburan keluarga bersama si kecil
Setiap negara di Eropa memiliki kebiasaan yang berbeda terkait tip, ini panduan yang perlu diketahui sebelum ke sana.
Tahun ini, kematian terkait panas di Mediterania menimbulkan kekhawatiran tentang bagaimana perubahan iklim akan mempengaruhi industri perjalanan.
Bagi pecinta anggur bersoda, berikut 10 destinasi di Eropa yang menawarkan pemandangan dan tradisi anggur yang menarik.
Ryanair, maskapai terbesar di Eropa, telah mengajukan klaim ganti rugi sebesar €15.000 terhadap penumpang yang mengganggu penerbangan dari Dublin ke Lanzarote pada April tahun lalu.
Proyek penelitian yang dipimpin University College London (UCL) mengeksplorasi efektivitas resep sosial dalam mengurangi kesepian dan meningkatkan kesejahteraan di anak-anak 9-13 tahun.
peninggalan kerajaan Kutai dalam berbagai bentuk benda bersejarah dan tempat-tempat istimewa yang masih terjaga
Pavilion Indonesia untuk pertama kalinya hadir dalam Source Fashion, yang merupakan pameran tekstil dan produk tekstil terbesar di Inggris dan Eropa.
Pameran "CUTE" di Somerset House, London, menggali ke dalam daya tarik tak tertahankan dunia yang menggemaskan, dari kucing dan boneka hingga emoji.
Pemerintah kota Edinburgh menyetujui penerapan pajak wisata yang akan mulai diberlakukan pada 2026, menjadi yang pertama di Inggris Raya.
Di Inggris saat ini terjadi penurunan yang signifikan pada produktivitas dan pertumbuhan usaha kecil, mikro dan menengah (UMKM).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved