Khawatir Penundaan Brexit, Ribuan Orang di London 'Long March'

Fetry Wuryasti
29/3/2019 21:56
Khawatir Penundaan Brexit, Ribuan Orang di London 'Long March'
Polisi berkuda Inggris melakukan patroli di dekat lapangan parlemen, London, hari ini.(AFP/DANIEL LEAL-OLIVAS)

RIBUAN orang yang menentang Inggris menunda kepergiannya dari Uni Eropa, melaukan march atau berjalan melalui pusat kota London pada Jumat (29 Maret) ketika pemerintah berusaha keras untuk menyelamatkan rencana Brexit-nya.

Pada hari Inggris seharusnya Inggris meninggalkan Uni Eropa, sekelompok besar masayrakat berkumpul di luar parlemen mengibarkan bendera Union Jack dan meneriakkan meminta ketegasan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa.

Berbagai papan bertuliskan "Keluar berarti keluar" dan "Sampai jumpa, Sampai jumpa Uni Eropa" ramai dalam orasi tersebut.

Banyak yang memegang tanda menuduh Perdana Menteri Theresa May melakukan pengkhianatan, dengan menunda Brexit.

Para pengunjuk rasa ini dipimpin oleh Nigel Farage, politisi yang secara vokal bersuara saat Brexit dua kali ditunda pemerintah.

"Apa yang seharusnya menjadi perayaan sebenarnya adalah hari pengkhianatan," kata Farage kepada Reuters, dikutip dari Channel News Asia, Jumat (29/3).

Ketika krisis Brexit selama tiga tahun mendekati akhir, masih belum pasti bagaimana, kapan atau bahkan jika ia akan meninggalkan Uni Eropa. Pendukung Brexit takut itu akan digagalkan oleh elit politik yang secara luas menentang untuk pergi.

Sekitar 1.000 orang berkumpul di Bishop's Park di tepi Sungai Thames. Banyak di antara mereka membawa bendera Union Jack atau plakat bertuliskan "Pergi sekarang" dan "Hormati pilihan!" sambil berjalan sepanjang 6 km menuju parlemen. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya