Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PELATIH Semen Padang Hendri Susilo menilai rasa gugup yang diderita para pemain asuhannya pada fase awal pertandingan Liga 1 melawan Borneo FC, menjadi salah satu biang keladi kekalahannya.
Tim berjuluk Kabau Sirah itu memainkan laga perdananya di kompetisi Liga 1, setelah berhasil promosi dari Liga 2 pada musim lalu.
Sayangnya, pada laga awal, mereka justru dipermalukansalah satu tim kuat, Borneo FC, dengan kekalahan 1-3 pada pertandingan kandang di Stadion Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta, Rabu (12/8) malam.
Baca juga : Semen Padang vs Borneo FC, Pesut Etam Menang 3-1
"Yang saya khawatirkan terjadi. Nervous, nervous, tidak pede (percaya diri), tidak pede. Di awal-awal itu sangat kelihatan sekali sehingga Borneo bisa menguasai pertandingan. Tapi itu PR (Pekerjaan Rumah) buat kita tim pelatih," kata Hendri pada konferensi pers purna laga seperti dilansir dari Antara.
Selain rasa gugup, faktor lain yang juga berandil bagi kekalahan Semen Padang menurut Hendri adalah koordinasi permainan yang belum terjalin dengan baik serta kepaduan (chemistry) di antara para pemain.
Semen Padang juga memainkan para pemain asingnya yang tergolong baru bergabung dengan mereka. Pemain asing yang turut membawa mereka promosi musim lalu hanya Kim Mingyu dan pencetak gol pelipur lara
Kenneth Ngwoke.
Baca juga : Semen Padang vs Borneo FC: Pesut Etam Pasang Kewaspadaan Tinggi
"Saya pernah bicara juga masalah pemain asing ini sebetulnya secara skill secara teknik gak masalah. Cuma karena adaptasinya terlambat jadi masalah phisycal trainingnya saja ini akan terlihat mungkin di dua-tiga laga lah," tambah Hendri.
Perihal digunakannya wasit asing untuk pertandingan melawan Borneo, Hendri menilai kualitas wasit asing dan lokal sebenarnya tidak berbeda jauh.
"Saya pikir perbedaannya sedikit. Karena kalau saya lihat pribadi, wasit asing pengambilan keputusannya lebih bagus dan lebih tegas. Itu saja," yakin satu dari empat pelatih lokal yang memimpin klub di Liga 1 musim ini.
Kekalahan dari Borneo membuat Semen Padang menduduki posisi ke-14 dengan nol poin. Selanjutnya, mereka akan dijamu Bali United pada Minggu (18/8). (Z-6)
Borneo FC sukses menumbangkan Persik Kediri 2-1 dalam laga Liga 1 di Stadion Brawijaya.
PERSEBAYA Surabaya membawa pulang satu poin usai menahan imbang tuan rumah Borneo FC Samarinda 1-1 pada pekan ke-33 Liga 1 musim 2024/2025.
BORNEO FC Samarinda harus puas berbagi angka menjamu Persebaya Surabaya pada pekan ke-33 Liga 1 2024/25 di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (18/5) malam.
BORNEO FC ditahan imbang oleh Persebaya Surabaya dalam pertandingan lanjutan Liga 1 di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu (18/5).
Persebaya Surabaya tidak akan didampingi Paul Munster ketika bertandang ke markas Borneo FC karena tengah menjalani hukuman kartu merah yang ia dapatkan ketika laga kontra Semen Padang.
Madura United kalah 2-3 dari Borneo FC di Liga 1 Indonesia musim 2024/2025.
Sejak bergabung di putaran kedua Liga 1 musim 2021-2022, David da Silva langsung menjadi pilar utama di lini depan Pangeran Biru.
Setiap pemain baru memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Persib Bandung keluar sebagai kampiun Liga 1 musim 2024-2025 setelah mengumpulkan total 69 poin dari 34 laga.
Rachmat Irianto membela Persib sejak musim 2022/2023 dan menjadi bagian penting dalam keberhasilan tim menjuarai Liga 1 dua kali berturut-turut.
Penggunaan wasit asing sebagai sarana pembelajaran demi peningkatan kualitas SDM perwasitan dalam negeri.
TIM PSIM Yogyakarta bakal mengikuti kompetisi liga satu pada musim 2025/2026.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved