Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Derby London dan Perang Manchester

Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola
01/10/2022 07:10
Derby London dan Perang Manchester
Suryopratomo Pemerhati Sepak Bola(MI/Seno)

DI tengah suasana kelabu yang menaungi persepakbolaan Inggris akibat tersingkir dari Liga Utama Antarnegara Eropa, Liga Primer menyuguhkan dua partai besar pekan ini. Di London, Arsenal memainkan derbi melawan Tottenham Hotspur, malam ini, sedangkan dua klub Manchester terlibat perang besar di Stadion Etihad, besok.

Pertemuan dua klub terbaik London utara bukan hanya akan menentukan siapa raja di kawasan itu, melainkan juga siapa yang akan menguasai klasemen Liga Primer. Selama ini, di depan pendukungnya the Gunners sulit untuk dihadang Spurs. Setelah kemenangan 4-0 tim putri Arsenal atas Spurs, kini diharapkan tim putra bisa mengulangi prestasi yang sama.

Pelatih Mikel Arteta sangat paham arti pertemuan malam ini. Tidak boleh ada kesalahan sedikit pun dalam transisi antarpemain di belakang dan Martin Odegaard serta rekan-rekannya harus mampu mencuri gol lebih dahulu apabila ingin mengukuhkan posisi mereka di puncak klasemen.

Peran gelandang bertahan Thomas Partey sangat menentukan untuk menopang dua center-back Arsenal William Saliba dan Gabriel untuk mengawal pergerakan dua ujung tombak Spurs Harry Kane dan Son Heung-min. Terutama Son yang mencetak hat-trick pertama saat menghadapi Leicester City bisa menjadi ancaman nyata bagi kiper Aaron Ramsdale.

Apabila Partey bisa menjalankan peran sebagai orang pertama yang memotong alur serangan the Lilywhite, akan membantu Saliba untuk bisa menopang serangan. Center-back asal Prancis ini mempunyai naluri yang tinggi untuk ikut menjebol gawang lawan dan selalu menjadi faktor pengejut lawan.

Arsenal perlu mencetak gol terlebih dahulu karena akan memudahkan mereka untuk selanjutnya mengendalikan permainan. Kekalahan pertama yang harus mereka terima dari Manchester United menjadi pelajaran berharga bagi Arteta saat menjamu Spurs. The Gunners yang menguasai pertandingan harus menelan pil pahit dari kebobolan lebih dahulu karena longgarnya pertahanan. Dua gol Marcus Rashford disebabkan kesalahan pemain belakang yang tidak mampu mengantisipasi wallpass yang dilakukan 'Setan Merah'.

Sejak ditangani Antonio Conte, Spurs mempunyai empat gelandang yang solid. Mereka memiliki gelandang sayap Ivan Perisic dan Ryan Sessegnon yang bisa mengoyak pertahanan sayap lawan baik dengan umpan silang maupun penetrasi ke jantung pertahanan lawan. Adapun Pierre-Emile Hojbjerg dan Rodrigo Bentancur disiplin untuk mengawal jantung permainan.

Odegaard harus bahu-membahu bersama Granit Xhaka dan Partey untuk bertarung di lapangan tengah. Dengan pola 4-2-3-1 yang diterapkan Arteta, peran Gabriel Martinelli dan Bukayo Saka sangat penting untuk mau menjemput bola.

Arsenal beruntung memiliki Martinelli dan Saka yang memiliki kecepatan dan berani untuk memainkan bola. Ini menjadi kekuatan untuk mengoyak pertahanan sayap Spurs. Ditambah kehadiran Gabriel Jesus sebagai ujung tombak membuat the Gunners menjadi ancaman serius bagi tim tamu.

Conte sangat berharap kiper Hugo Lloris yang mengalami cedera saat menghadapi Leicester City, dua pekan lalu, sudah pulih malam nanti. Kapten kesebelasan Spurs itu absen untuk membela Prancis dalam dua lagi terakhir Liga Antarnegara Eropa.

Center-back Eric Dier harus cerewet untuk mengingatkan rekan-rekannya dalam melihat pergerakan pemain lawan. Dier hanya memiliki Cristian Romero dan Clement Lenglet untuk menjaga pertahanan. Peran Hojbjerg dan Bentancur menjadi penting untuk membantu pertahanan ketika tim sedang tertekan.

Malam ini Spurs harus kehilangan penyerang sayap Dejan Kulusevski yang didera cedera. Conte beruntung sudah menemukan kembali Son sebagai penyerang sayap dan ada pemain baru yang ditarik dari Everton, Richarlison untuk menjadi tandem.

Dengan Richarlison-Kane-Son di depan, Spurs memiliki daya gempur yang luar biasa. Enam gol yang diciptakan ke gawang Leicester menunjukkan produktivitas pemain asuhan Conte.

 

Partai mahal 

Pertemuan duo Manchester pantas untuk ditunggu karena penuh dengan gengsi. Inilah pertemuan antardua klub kaya Liga Inggris. Nilai pemain yang akan tampil besok malam bisa mencapai 1 miliar pound sterling.

Setelah empat kali kemenangan beruntun, pelatih Manchester United Erik ten Hag menghadapi ujian yang sesungguhnya. Apabila ia bisa mempertahankan rekor kemenangan, bisa menjadi modal untuk mengakhiri paceklik panjang nirjuara yang dialami 'Setan Merah'.

Kapten kesebelasan Bruno Fernandes memuji kehadiran pemain kawakan Christian Eriksen sebagai pengubah penampilan MU. Pemain yang sempat terancam kariernya karena serangan jantung itu semakin padu dengan rekan-rekan barunya dan menjadi pemberi umpan matang yang andal.

Apabila besok malam Ten Hag berani untuk mulai melepas Casemiro sebagai starter akan semakin membuat solid gelandang 'Setan Merah'. Setidaknya dengan pemain-pemain yang lebih banyak mengecap asam garam, mereka bisa lebih cermat membaca permainan dan tidak mudah dipermainkan kesebelasan tuan rumah.

Kapten kesebelasan Kevin de Bruyne menjadi pusat kekuatan Manchester City. Pemain asal Belgia ini mempunyai daya jelajah yang tinggi dan visi permainan yang luas. Ia bisa menjadi pembuka serangan yang mematikan, tetapi bisa juga menjadi algojo bagi tim lawan.

De Bruyne kini memiliki target man yang bisa diandalkan untuk menyelesaikan serangan yang ia bangun, yakni Erling Braut Haaland. Penyerang muda asal Norwegia ini sudah menyumbangkan 14 gol untuk the Citizen dalam kiprah perdananya.

Dengan penguasaan bola yang baik, Manchester City bukan hanya mampu mengatur tempo permainan cepat maupun lamban, melainkan juga bisa dengan cepat memindahkan alur serangan. Pelatih Pep Guardiola mampu menjadikan the Citizen sebagai mesin yang sulit untuk ditahan lawan.

Hanya kedisplinan untuk tidak membiarkan para pemain the Citizen bermain dengan bola, yang bisa meredam permainan mereka. Di sinilah 'Setan Merah' sangat membutuhkan kehadiran pemain seperti Casemiro, Eriksen, dan Fernandes agar mereka tidak didikte lawan.

Kecepatan Rashford untuk memanfaatkan wallpass yang dibangun Fernandes ataupun Eriksen bisa menjadi modal untuk membobol pertahanan Manchester City. Tim tuan rumah sering kerepotan dalam menghadang bola bola wallpass. Baik John Stones, Ruben Dias, maupun Aymeric Laporte sering terlambat untuk balik badan.

Untuk menutupi kelemahan mereka, Manchester City selalu menekan lawan selama mungkin. Mereka beruntung memiliki Rodri yang disiplin sebagai jangkar dan Ilkay Guendogan yang mampu menjadi pendamping bagi De Bruyne.

Pep memiliki stok penyerang sayap yang banyak. Ia bisa memainkan Jack Grealish, tetapi bisa juga Phil Foden untuk bermain dari sayap kiri, sedangkan di kanan, Manchester City memiliki Bernardo Silva atau Riyad Mahrez.

Bagi Manchester United, bisa mencuri satu poin di Stadion Etihad sudah merupakan sukses besar. Tugas Ten Hag bagaimana bisa pulang dengan kepala tegak karena terlalu sering 'Setan Merah' menelan kekalahan sejak ditinggal Sir Alex Ferguson.

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya