Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Asa Ten Hag kepada De Jong

Suryopratomo Pemerhati Sepak bola
02/7/2022 07:10
Asa Ten Hag kepada De Jong
Suryopratomo Pemerhati Sepak bola(MI/Seno)

PUTUSAN Erik ten Hag untuk mau mengambil jabatan sebagai pelatih Manchester United bukanlah keputusan yang tidak memiliki risiko. Nama besar ‘Setan Merah’ bukan hanya menjadi beban, tetapi semua mata menunggu sejauh mana pelatih asal Belanda ini bisa berhasil membangun kembali kejayaan klub asal Manchester itu.

Ukuran sepatu yang ibaratnya ditinggalkan Alex Ferguson di Manchester United memang tidak terkira besarnya. Pelatih-pelatih ternama, seperti Louis van Gaal dan Jose Mourinho pun tidak cukup untuk bisa memakainya. Mereka pun akhirnya melepas jabatannya di tengah jalan.

Ten Hag datang ke Old Trafford dengan membawa cerita sukses membangun Ajax. Seperti halnya ‘Setan Merah’, Ajax pun memiliki catatan prestasi yang besar. Ten Hag setidaknya sukses untuk membangun Ajax muda yang prestasinya tidak kalah jika dibandingkan dengan senior mereka dulu.

Kini saat dipercaya untuk memimpin ‘Setan Merah’, Ten Hag pun bertumpu kepada pemain-pemain yang pernah ia besarkan. Oleh karena itu, ia pun membujuk anak-anak asuh lamanya untuk kembali bergabung dan membangun ‘Setan Merah’.

Ada tiga pemain yang Ten Hag harapkan untuk bisa membantunya mengembalikan kejayaan Manchester United. Ia mengajak gelandang asal Barcelona Frenkie de Jong untuk mau ikut bersamanya pindah ke Old Trafford. Ten Hag rela mengeluarkan anggaran sampai 85 juta euro untuk mendapatkan gelandang bertahan andalannya.

Dua pemain lain yang diincarnya ialah center-back Lisandro Martinez dan penyerang muda asal Brasil Antony. Ten Hag berjuang keras untuk mendapatkan mereka meski tidak mudah karena Ajax keberatan untuk melepas bintang mudanya.

Beruntung ada satu anak didiknya yang sudah bergabung lebih dulu di Manchester United, yakni Donny van de Beek. Ia merupakan gelandang menyerang yang visioner, tetapi jarang mendapat kepercayaan dari pelatih Ole Gunnar Solskjaer dan Ralf Rangnick. Sampai pertengahan musim lalu Van de Beek dipinjamkan ke Everton.

 

Membangun baru

Pilihan Keluarga Glazer untuk meminta Ten Hag menangani Manchester United ialah karena ia berharap pelatih baru ini bisa menata kembali klub miliknya. Ibaratnya ‘Setan Merah’ harus di-overhauled karena sudah satu dekade tidak lagi mampu mengangkat Piala Liga Premier.

Ten Hag dikenal sebagai pelatih yang telaten untuk membentuk pemain dan tim. Ia sudah membuktikan ketika menangani Ajax yang harus dibangun dari baru. Ajax kembali meraih kejayaan meski bermaterikan pemain muda.

Tiga dekade lalu Alex Ferguson melakukan hal yang sama di Manchester United. Ia membentuk pemain-pemain muda jebolan Manchester United Academy menjadi pilar kekuatan 'Setan Merah'. Meski sempat menjadi tertawaan komentator seperti Alan Hansen, Sir Alex mampu menjadi pemain seperti Ryan Giggs, David Beckham, Gary Neville, Paul Scholes, dan Nicky Butt sebagai bintang baru yang mendominasi sepak bola Inggris selama dua dekade.

Ten Hag kini menjalankan tugas persis seperti yang dulu dilakukan Alex Ferguson. Ia langsung membenahi teknik individu pemain dan permainan tim. Begitu selesai kompetisi, nyaris tidak ada waktu istirahat, yang ia lakukan ialah berbenah.

Ia potret kelebihan dan kekurangan yang ada pada setiap diri pemain dan tim. Ia coba ajak berkomunikasi dengan pemain asuhannya. Ia suntikkan kepercayaan diri dan pola permainan yang ia harapkan ditampilkan 'Setan Merah' di musim mendatang.

Di sanalah Ten Hag melihat pentingnya peran Frenkie de Jong. Selama tiga musim bermain untuk Ajax, pemain berusia 25 tahun itu 12 kali bermain sebagai center back, 50 kali menjadi gelandang bertahan, dan 12 kali menjadi gelandang menyerang. Ketika Juli 2019 pindah ke Barcelona, sembilan kali ia dimainkan sebagai center back, 36 kali menjadi gelandang bertahan, dan 93 sebagai pemain gelandang.

Dengan kualitas sebagai pemain serbabisa, Ten Hag berharap De Jong bisa menjadi jangkar bagi 'Setan Merah'. De Jong diharapkan bisa menutup kelemahan Manchester United di jantung pertahanan. Baik Harry Maguire maupun Víctor Lindelof sebagai center back terlalu mudah untuk ditembus pemain lawan.

Bersama Scott McTominay dan Bruno Fernandes, De Jong akan mampu membuat lapangan tengah 'Setan Merah' menjadi lebih solid. Visi permainan yang luas akan membuat tim asuhan Ten Hag lebih mampu menjaga keseimbangan permainan.

Apalagi jika Antony bisa diboyong ke Old Trafford. Pemain muda berbakat asal Brasil itu akan bisa menjadi duet yang kompak dengan bintang kawakan Cristiano Ronaldo. Ten Hag bahkan tidak perlu pusing untuk mencari pengganti kapten kesebelasan Portugal itu apabila ia membutuhkan istirahat.

 

Tiga skenario 

Ten Hag menyiapkan tiga skenario untuk membangun 'Setan Merah' yang baru. Apabila ia berhasil memboyong tiga anak asuhnya dari Ajax dan satu bek kiri asal Feyenoord Tyrell Malacia, ia akan leluasa untuk memainkan pola 4-3-3 yang menjadi andalannya. Apalagi jika pemain kawakan asal Denmark Christian Eriksen yang kini menjadi free agent juga mau ikut bergabung.

Empat posisi di belakang akan ia percayakan kepada Diogo Dalot, Martinez, Maguire, dan Malacia. Tiga gelandang akan diisi De Jong, McTominay, dan Fernandes. Dengan dukungan gelandang yang solid, trio Eriksen, Ronaldo, dan Antony akan lebih fokus menjebol pertahanan lawan.

Apabila Ajax tidak mau melepaskan Martinez dan Antony, Ten Hag akan bertumpu kepada pola permainan 4-3-1-2. Empat posisi di belakang bisa diisi Aaron Wan-Bissaka, Raphael Varane, Maguire, dan Malacia. Tiga gelandang bertahan akan diisi McTominay, De Jong, dan Fred. Fernandes akan bermain sebagai second striker di belakang duet Ronaldo dan Marcus Rashford.

Pilihan lain yang dipersiapkan Ten Hag bermain dengan pola 4-1-4-1. De Jong menjadi andalan untuk menjadi gelandang bertahan. Ia akan bertugas menjadi pemain pertama di depan empat pemain belakang yang bisa diisi Dalot, Varane, Maguire, dan Luke Shaw.

Empat gelandang menyerang yang membantu Fernandes sebagai false nine dipercayakan kepada Rashford, Van de Beek, Fred, dan Jadon Sancho. Rashford dan Sancho akan bermain sebagai gelandang sayap yang memasok bola untuk Fernandes.

Ten Hag sekarang mencoba untuk terus membangun saling pengertian dan pemahaman kepada semua pemain tentang pola permainan yang ia inginkan. Ia menyadari bahwa waktu enam pekan yang tersisa terlalu singkat untuk membuat seluruh pemain memahami peran dan tanggung jawab mereka.

Namun, ia berharap semua pemain mau membiasakan dan tidak pernah lelah untuk berlatih. Ia menanamkan betul bahwa hanya dengan latihan yang terus-menerus akan tercapai kesempurnaan. Practice makes perfect, begitu istilahnya.

Meski terlihat sebagai sesuatu yang elementer, latihan yang terus-menerus merupakan sesuatu yang perlu dilakukan. Kesuksesan Josep Guardiola dalam membangun Manchester City diraih melalui latihan dasar dan latihan pola yang selalu ia ulang-ulang sepanjang latihan.

Klub yang lupa membangun dasar sepak bola, apalagi tidak diikuti dengan manajemen yang baik, bisa berada di ambang kehancuran. Klub Prancis Bordeaux berada di ambang kebangkrutan karena lupa mengelola secara profesional.

Kondisi klub yang pernah melahirkan bintang sepak bola sekelas Zinedine Zidane itu sangat memprihatinkan. Padahal, di tangan mantan kapten kesebelasan Prancis Laurent Blanc, Bordeaux menjadi juara Ligue 1 pada 2009. Dalam waktu 12 tahun mereka terpuruk ke Divisi III dan sekarang menunggu vonis untuk dinyatakan bangkrut. Sebuah pelajaran pahit yang berharga.

 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya