Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Modric Sebut Dukungan Supporter Berperan Antar Real Madrid ke Semifinal Liga Champions

Akmal Fauzi
13/4/2022 08:45
Modric Sebut Dukungan Supporter Berperan Antar Real Madrid ke Semifinal Liga Champions
Gelandang Real Madrid Luka Modric(AFP/Glyn KIRK / IKIMAGES)

DUA pemain gaek Real Madrid, Luka Modric dan Karim Benzema, menunjukan kematangan mereka saat menyingkirkan juara bertahan Chelsea di perempat final Liga Champions Eropa, Rabu (13/4) dini hari WIB. Pasangan ini memainkan peran kunci saat Los Blancos mengatasi tim asuhan Thomas Tuchel dengan skor agregat 5-4.

Madrid sempat tertinggal 3-0 terlebih dahulu setelah dibobol Mason Mount (15), Antonio Rudiger (51), dan Timo Werner (75). Misi Comeback Chelsea yang tertinggal 3-1 di leg pertama itu kemudian pupus 10 menit sebelum waktu normal habis.

Sebuah operan mewah dengan bagian luar kaki kanan Modric langsung dieksekusi Rodrygo dengan tendangan first-time menjebol gawang Edouard Mendy di menit ke-80. Skor 3-1 untuk keunggulan Chelsea bertahan hingga 90 menit berakhir dan laga harus dilanjutkan ke babak tambahan waktu.

Baca juga: Gol Benzema di Masa Perpanjangan Waktu Antar Real Madrid ke Semfinal Liga Champions

Karim Benzema yang bersinar di leg pertama lagi-lagi menjadi momok untuk The Blues. Sundulannya di menit ke-96 mengubah agregat berbalik 5-4.

"Kami tidak menyerah dan kami terus percaya. Kami menunjukkan karakter besar. Stadion ini dan para penggemar ini sangat membantu. Ketika kami kalah 3-0, mereka terus mendukung kami dan itu memberi kami dorongan lain untuk terus percaya bahwa kami bisa membalikkan keadaan ini," kata Modric yang dinobatkan man of the match di laga itu.

"Kami tahu bahkan setelah pertandingan pertama itu akan sulit, karena bagi saya mereka adalah tim yang paling sulit untuk dilawan. Mereka adalah tim yang sangat tangguh, fisik dan kompak," lanjutnya.

Modric juga memuji perubahan taktik yang dilakukan pelatih Carlo Ancelotti di babak kedua, salah satunya memasukan sang pencetak gol Rodrygo.

Masuknya Rodrygo pada menit 78 bak angin segar bagi Real Madrid. Kehadiran pemain asal Brasil itu membuat Real Madrid tak hanya bergantung kepada Karim Benzema dan Vinicius Jr.

"Pelatih membuat beberapa perubahan hebat dan mereka melakukannya dengan baik. Tentu saja, pengalaman kompetisinya memainkan peran penting," ujar Modric.

Ancelotti telah mencapai empat besar Liga Champions Eropa untuk kedelapan kalinya sebagai pelatih. Catatan itu menyamai rekor Jose Mourinho dan Pep Guardiola.   

"Memang benar kami tidak memiliki rasa lapar untuk mencoba mencetak gol di babak pertama. Dan kami memiliki masalah saat kedudukan 2-0 karena tim mengalami penurunan psikologis, tetapi bagaimana Anda menjelaskannya? Keajaiban stadion ini membantu para pemain, tim, untuk tidak pernah menyerah," kata Ancelotti.

Madrid akan menghadapi tantangan yang lebih besar di semifinal jika Manchester City mempertahankan keunggulan mereka melawan Atletico Madrid.

"Anda tidak bisa mengatakan apakah kami akan memenangkannya atau tidak. Kami telah menunjukkan bahwa kami bisa bersaing," ujar Ancelotti.

Sementara itu, Manajer Chelsea Thomas Tuchel mengatakan, manusiawi untuk kecewa melihat kekalahan itu. Akan tetapi, ia menegaskan hasil ini bisa mereka terima dengan lapang dada.

"Ya, selalu (menyakitkan untuk kalah) tetapi ini adalah jenis kekalahan yang dapat kami cerna, kami tidak meninggalkan penyesalan di luar sana. Kami bermain seperti yang kami inginkan, kami menunjukkan kualitas dan karakter yang dimiliki tim ini," kata Tuchel.

Menurutnya, para pemain tampil luar biasa di leg kedua ini. Namun, mereka harus membayar kesalahan yang mereka lakukan terutama untuk dua gol yang tercipta di laga itu.

"Kedua gol datang dari kesalahan besar dari kami dalam membangun serangan. Ini adalah situasi yang paling berbahaya, ketika Anda kehilangan bola setelah memenangkannya," kata Tuchel.

"Namun tidak ada yang perlu disesali. Kami mengalami defisit besar yang harus diatas karena kami membuat beberapa kesalahan besar di leg pertama. Mereka memanfaatkan kesalahan dengan kualitas individu. Itu sudah cukup, karena di dua leg kami juga melakukan kesalahan," lanjutnya. (UEFA/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya