Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Klub Lille Siap Rekrut Thiago Motta Gantikan Christophe Galtier

Dero Iqbal Mahendra
27/5/2021 14:30
Klub Lille Siap Rekrut Thiago Motta Gantikan Christophe Galtier
Pelatih Paris Saint-Germain U-19, Thiago Motta, dibidik Lille untuk ditunjuk jadi pelatih.(LOIC VENANCE / AFP)

MUNDURNYA pelatih Christophe Galtier dari posisinya sebagai pelatih Lille setelah menjuarai Ligue 1 membuat manajemen langsung bergerak cepat mencari pengganti. Kini nama Thiago Motta muncul sebagai salah satu kandidat kuat setelah Laurent Blanc menolak tawaran dari manajemen sebagaimana dilaporkan Le10 Sport.

Motta yang sempat melatih Genoa pada 2019 memang dapat dikatakan belum memiliki banyak pengalaman. Terutama bila ia mengambil alih kursi kepelatihan Lille yang menjadi kampiun dari Ligue 1, tentu akan menjadi langkah cukup beresiko.

Sebelumnya Galtier memang mengumumkan meninggalkan timnya karena sudah menjelani empat tahun bersama Lille.

"Saya hanya merasa yakin bahwa saya telah menghabiskan waktu saya di sini. Siklus empat tahun itu cukup lama untuk seorang pelatih. Jadi ya, baru lima bulan saya berkolaborasi setiap hari dengan Olivier Letang dan lima bulan tidaklah lama bagi seorang pelatih untuk bekerja sama," ungkap Galtier.

"Setelah menghabiskan empat tahun di sini, saya merasa di dalam hati bahwa inilah waktunya untuk meninggalkan klub yang indah ini, klub yang luar biasa ini," imbuh sang pelatih.

Namun Galtier menolak anggapan bahwa ia berhenti karena Lille telah keluar sebagai kampiun Ligue 1. Menurutnya, apapun prestasi tim Lille keputusannya akan tetap sama seperti saat ini.

"Saya tidak ingin pergi hanya karena telah sukses. Saya pergi karena saya telah memutuskan bahwa setelah empat tahun ini adalah waktunya untuk pergi. Saya menghabiskan delapan setengah tahun di Saint-Etienne, termasuk tujuh setengah tahun sebagai pimpinan tim, itu bagus," ungkapnya.

Pelatih berusia 54 tahun, yang pernah bermain untuk Lille sebagai bek dari 1987 hingga 1990, memimpin tim utama pada Desember 2017 ketika mereka terancam terdegradasi ke Ligue 2. Namun Lille selamat dari turun kasta dengan finis ke-17 dan hanya satu poin di atas zona play-off degradasi.

Perubahan besar terjadi pada musim berikutnya, ketika mereka menjadi runner-up di belakang PSG. Lille juga mengakhiri kampanye 2019/20 di posisi keempat. (Dro/Goal/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya