Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Usai Bawa Lille Juara Ligue 1, Galtier Putuskan Mundur

Widhoroso
26/5/2021 17:11
Usai Bawa Lille Juara Ligue 1, Galtier Putuskan Mundur
Christophe Galtier menyatakan mundur dari jabatan pelatih Lille.(AFP/PHILIPPE HUGUEN)

PERNYATAAN mengejutkan dilontarkan pelatih Lille, Christophe Galtier. Hanya berselang dua hari setelah mengantar Lille meraih juara Ligue1 Prancis, Galtier mengumumkan pengunduran dirinya.

Lille mengalahkan Angers 2-1 pada Senin (24/5) dini hari WIB, untuk mengamankan mahkota Prancis. Lille finis di posisi teratas Ligue 1 2020/21 dengan keunggulan satu poin atas juara bertahan Paris Saint-Germain.

Terlepas dari kesuksesan mereka, pelatih Galtier memutuskan untuk meninggalkan klub setelah menghabiskan empat tahun jabatannya di sana.

"Saya membuat keputusan. Saya memberi tahu presiden, Olivier Letang, setelah banyak mendengarkannya pagi ini, bahwa saya akan meninggalkan LOSC. Atau bahwa saya berhenti dengan LOSC, saya tidak tahu cukup istilah apa yang digunakan," kata Galtier kepada L'Equipe.

"Setelah menghabiskan empat tahun di sini, saya merasa di dalam hati bahwa inilah waktunya untuk meninggalkan klub yang indah ini, klub yang luar biasa ini. Keputusan saya tidak terkait dengan peringkat akhir tim, jika kami finis keempat atau ketujuh saya akan membuat keputusan yang sama," lanjutnya.

Galtier menambahkan dirinya pergi bukan karena setelah sukses membawa Lille juara. Ia menilai, waktu empat tahun telah cukup baginya menangani Lille.

"Saya meninggalkan Lille dengan hasil yang luar biasa, saya membutuhkan sesuatu yang lain. Saya tidak ingin terjebak dalam rutinitas, menjadi sesuatu yang klasik, seperti yang saya alami pada satu titik di Saint-Etienne," ungkapnya.

Pelatih berusia 54 tahun, yang pernah bermain untuk Lille sebagai bek dari 1987 hingga 1990, memimpin tim utama pada Desember 2017 ketika mereka terancam terdegradasi ke Ligue 2. Tapi tim dari utara Prancis selamat dari turun kasta dengan finis ke-17 dan hanya satu poin di atas zona play-off degradasi.

Namun, terjadi perubahan besar pada musim berikutnya, saat mereka menjadi runner-up di belakang PSG, kemudian mengakhiri kampanye 2019/20 di posisi keempat. (Goal/OL-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso
Berita Lainnya